Keputihan Bisa Jadi Gejala Diabetes

Selasa, 15 September 2015 - 09:47 WIB
Keputihan Bisa Jadi Gejala Diabetes
Keputihan Bisa Jadi Gejala Diabetes
A A A
KEPUTIHANtak kunjung sembuh bisa saja merupakan gejala diabetes yang patut diwaspadai. Hal ini diungkapkan oleh spesialis penyakit dalam RSCM Dr Tri Juli Edi Tarigan.

“Penderita diabetes, sel pertahanan tubuhnya, yaitu leukosit yang membunuh kuman berkurang. Jadi, kemampuannya untuk membunuh bakteri atau kuman menjadi lemah. Bila mengalami keputihan, jadi enggak sembuh-sembuh,” tutur dokter Tri dalam acara media workshop Cegah Bahaya Komplikasi Diabetes di Jakarta. Keputihan yang dialami bukan menjelang menstruasi, malah terjadi terusmenerus disertai rasa gatal di bagian vagina. Kondisi akan menetap selama gula darah penderita tak kunjung normal.

“Bukan keputihan menjelang menstruasi. Waspadai gejala keputihan, gatal, kental, terus-menerus. Selama gula darah tidak turun (normal), keputihan datang terus,” kata ia mengingatkan. Tri melanjutkan, diabetes juga bisa menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah risiko impotensi. Kadar gula yang tidak terkontrol, secara langsung dan tidak langsung bisa menyebabkan penis tidak bisa berdiri.

Impotensi terjadi karena pasien diabetes mengalami gangguan pada saraf. Gangguan ini menyebabkan sensitivitas penis berkurang, selain juga mengalami gangguan pembuluh darah yang membuat aliran darah ke organ ini terhambat. Untuk ereksi, tentunya dibutuhkan aliran darah yang cukup. Meski demikian, tidak semua pasien diabetes mengalami impotensi karena diabetesnya secara langsung.

Sebagian lagi karena mengalami depresi akibat penyakit tersebut dan secara psikologis memengaruhi gairah seksual serta kepercayaan dirinya. Impoten yang terjadi bergantung pada lamanya diabetes. Makin lama, maka makin besar pula kemungkinannya.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3368 seconds (0.1#10.140)