Diet Sehat Tubuh Bugar

Rabu, 16 September 2015 - 11:00 WIB
Diet Sehat Tubuh Bugar
Diet Sehat Tubuh Bugar
A A A
Kesalahan dalam menjalani diet justru berdampak buruk bagi kesehatan. Seperti tubuh lemas dan mudah lelah, kurang nutrisi, berat badan cepat naik kembali, hingga kasus gangguan makan yang butuh penanganan serius.

Ingin mendapatkan tubuh ideal, tidak sedikit orang yang justru terjebak dalam metode diet yang salah dan cenderung membahayakan kesehatan tubuhnya. Hal ini diungkapkan oleh pemerhati gaya hidup sekaligus behaviour scientist dr Grace Judio-Kahl M Sc MH CHt dalam suatu kesempatan. Menurut dia, karena takut gemuk, banyak orang berusaha melakukan diet. Terlebih kini banyak bermunculan diet favorit.

Seperti diet golongan darah, diet Atkins, South Beach diet , diet mayo, diet cokelat, dan sebagainya. “Diet-diet tersebut memang menjanjikan penurunan berat badan yang banyak, tetapi diet yang salah malah akan memicu kenaikan berat badan lebih tinggi di kemudian hari. Ini yang disebut diet yoyo. Awal diet turun banyak sekali, kemudian berat badan naik lebih banyak dari sebelumnya,” tutur weight control consultant ini.

Ya, penurunan berat badan secara cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Selain itu, orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat justru akan berisiko mengalami masalah kesehatan. Gangguan kesehatan yang mungkin timbul, sebut saja tubuh lemas dan mudah lelah. Umumnya, orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat akan makan dalam porsi yang lebih sedikit atau bahkan memaksakan diri untuk tidak makan.

Kondisi ini malah membuat tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah serta produktivitas pun menurun. Diet yang tidak tepat juga bisa mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi dan rentan terkena penyakit. Di samping itu, diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak. Padahal, untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan.

Diet cepat membuat makanan yang dikonsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik. Diet cepat juga menyebabkan gangguan tubuh lain, seperti sakit kepala, konstipasi, rambut rontok, dehidrasi, hingga menstruasi yang tidak teratur. Ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan dalam menerapkan diet.

Melewatkan sarapan, menyepelekan kandungan makanan ringan, mengonsumsi minuman tinggi kalori, dan kurang mengonsumsi air mineral, merupakan beberapa kebiasaan buruk yang diterapkan dalam diet. Adapun penerapan diet sehat bersifat jangka panjang dan tidak instan.

Dimulai dari menentukan target yang sehat setiap minggunya, aktif berolahraga, mengurangi makanan kemasan, selektif dalam memilih makanan, mengatur ulang isi piring, dan kebiasaankebiasaan baik lain, umpamanya tidak melewatkan makanan utama, rutin konsumsi air putih, dan memperbanyak konsumsi sayuran. Banyaknya pelaku diet yang melewatkan sarapan sangat disayangkan oleh ahli gizi dari FKUI dr Fiastuti Witjaksono Ms SpGK.

Menurut dia, sarapan justru tidak boleh dilewatkan. “Secara ilmiah, sarapan berperan penting sebagai pengganti energi yang habis digunakan selama tidur malam. Bernapas waktu tidur pun perlu energi. Apalagi, Anda terakhir makan pukul 19.00, sehingga bila dihitung sampai sarapan pukul 07.00, sudah 12 jam perut Anda kosong,” ujarnya. Ketika kita mengonsumsi karbohidrat, cadangan energi yang didapat tubuh bisa bertahan hingga 8 atau 10 jam.

Sementara protein bisa menghasilkan energi yang bisa bertahan lebih lama lagi. Lemak bahkan bisa bertahan hingga beberapa hari. Diet yang tidak sehat di kalangan remaja juga bisa memunculkan gangguan makan yang butuh penanganan serius. Seperti bulimia, anoreksia, ataupun binge eating . Diet tidak sehat ini sangat rentan pada remaja. Itu karena pada masa ini adalah masa pencarian identitas diri. Mereka akan sangat mudah terpengaruh lingkungan (orang tua dan sosial).

Beberapa akibat dari diet tidak sehat, di antaranya bukan menambah rasa percaya diri, malah sebaliknya semakin tidak percaya diri. Selain itu, bukannya menurunkan berat badan, sebaliknya berat badan malah naik. Banyak remaja juga terlalu terfokus pada hal yang kurang tepat sehingga tumbuh kembang fisik dan mental secara normal dan sehat menjadi terganggu. Tidak sedikit di antara remaja mengeluh kurang puas dengan bentuk tubuhnya. Itu karena dipicu citra ideal standar dari iklan.

“Orang tua punya peranan yang sangat besar dalam membentuk citra diri remaja yang positif dan membantu mereka melewati masa remaja mereka dengan sehat dan percaya diri,” sebut psikolog Tara Adhisti de Thouars B A M Psi.

Sri Noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8828 seconds (0.1#10.140)