Terapi Vegeratian Bisa Mencegah Orang Kena Diabetes!
A
A
A
BANDUNG - Sebuah hasil penelitian terbaru untuk terapi menghindari penyakit diabetes melitus dirilis. Salah satunya adalah dengan menjadi seorang vegetarian atau vegan.
Ya, dengan menjadi vegan, asupan makanan yang dikonsumsi dinilai lebih seimbang. Bahkan mereka yang melakukan pola makan vegan dinilai lebih berhasil menyembuhkan penyakit diabetes ketimbang mengonsumsi obat-obatan kimia.
"Terapi non farmakologi pada penderita diabetes sebenarnya bisa dilakukan," ujar praktisi kesehatan, R. Setio Boediprajitno, saat ditemui di kawasan Padjadjaran, belum lama ini.
Diabetes melitus, kata Setio, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme dan penurunan sekresi atau sensitivitas insulin.
Terapi non farmakologi pada penderita diabetes bisa dilakukan dengan tiga cara. Yakni melakukan diet atau mengatur pola makan yang baik, olahraga secara rutin, serta menghindari faktor pencetusnya.
"Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes dan jumlah kalori serta jenis makanannya harus diperhatikan," kata Setia menambahkan.
Menurut Setio lagi, serat yang dibutuhkan oleh penderita diabetes, bisa didapat dari buah serta sayur. Mengkonsumsi buah serta sayur secara rutin, bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat. Asupan nabati, kata Setio, lebih baik dari hewani.
Kemudian, terapi non farmakologi lainnya yaitu berolahraga secara teratur. Hal tersebut dinilai dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Selain itu menghindari faktor pencetus, seperti alkohol dan rokok.
Setio juga mengatakan, untuk mengobati diabetes perlu adanya kedisiplinan pada diri sendiri. "Hal ini mencakup kedisiplinan dalam melakukan olah raga, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, berfikir positif, disiplin, berbagi, pemeriksaan teratur, dan yang terakhir adalah pola makan vegetarian," kata Setio menjelaskan.
Sementara menurut penelitian yang dilaksanakan oleh the Physicians Committee for Responsible Medicine – PCRM (Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab) di Universitas George Washington dan Universitas Toronto, dimana melibatkan 99 orang dengan diabetes Tipe 2.
Setengah dari peserta mengikuti pola makan diabetes standar berdasarkan garis pedoman The American Diabetes Association (Asosiasi Diabetes Amerika).
Dan setengah peserta lainnya mengikuti suatu pola makan vegan rendah lemak selama 22 pekan. Kedua kelompok tersebut diukur kemajuannya dalam segala aspek diabetes standar, tetapi peserta vegan menunjukkan kemajuan yang lebih besar.
Ya, dengan menjadi vegan, asupan makanan yang dikonsumsi dinilai lebih seimbang. Bahkan mereka yang melakukan pola makan vegan dinilai lebih berhasil menyembuhkan penyakit diabetes ketimbang mengonsumsi obat-obatan kimia.
"Terapi non farmakologi pada penderita diabetes sebenarnya bisa dilakukan," ujar praktisi kesehatan, R. Setio Boediprajitno, saat ditemui di kawasan Padjadjaran, belum lama ini.
Diabetes melitus, kata Setio, merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme dan penurunan sekresi atau sensitivitas insulin.
Terapi non farmakologi pada penderita diabetes bisa dilakukan dengan tiga cara. Yakni melakukan diet atau mengatur pola makan yang baik, olahraga secara rutin, serta menghindari faktor pencetusnya.
"Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes dan jumlah kalori serta jenis makanannya harus diperhatikan," kata Setia menambahkan.
Menurut Setio lagi, serat yang dibutuhkan oleh penderita diabetes, bisa didapat dari buah serta sayur. Mengkonsumsi buah serta sayur secara rutin, bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat. Asupan nabati, kata Setio, lebih baik dari hewani.
Kemudian, terapi non farmakologi lainnya yaitu berolahraga secara teratur. Hal tersebut dinilai dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Selain itu menghindari faktor pencetus, seperti alkohol dan rokok.
Setio juga mengatakan, untuk mengobati diabetes perlu adanya kedisiplinan pada diri sendiri. "Hal ini mencakup kedisiplinan dalam melakukan olah raga, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, berfikir positif, disiplin, berbagi, pemeriksaan teratur, dan yang terakhir adalah pola makan vegetarian," kata Setio menjelaskan.
Sementara menurut penelitian yang dilaksanakan oleh the Physicians Committee for Responsible Medicine – PCRM (Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab) di Universitas George Washington dan Universitas Toronto, dimana melibatkan 99 orang dengan diabetes Tipe 2.
Setengah dari peserta mengikuti pola makan diabetes standar berdasarkan garis pedoman The American Diabetes Association (Asosiasi Diabetes Amerika).
Dan setengah peserta lainnya mengikuti suatu pola makan vegan rendah lemak selama 22 pekan. Kedua kelompok tersebut diukur kemajuannya dalam segala aspek diabetes standar, tetapi peserta vegan menunjukkan kemajuan yang lebih besar.
(sbn)