522 Mahasiswa Berprestasi Ikuti Nation Building
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 522 mahasiswa dari 86 perguruan tinggi unggulan di 34 provinsi, mengikuti berbagai macam rangkaian kegiatan yang meliputi Diskusi Kebangsaan, Cultural Visit, serta pergelaran seni Malam Dharma Puruhita. Kegiatan Nation Building yang dilakukan oleh para penerima Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) diselenggarakan di Semarang sejak 6-10 November 2015.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan wawasan para mahasiswa tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan. Wawasan kebangsaan dibutuhkan oleh generasi muda bangsa Indonesia sebagai bentuk kepercayaan diri dan rasa hormat diri sebagai bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Latar belakang yang berbeda dari para penerima beasiswa ini merupakan perwujudan Bhineka Tunggal Ika yang menggambarkan keragaman bangsa Indonesia dengan aneka macam budaya daerah, suku, agama dan berbagai aspek lainnya.
“Acara ini sangat penting bagi para generasi muda Indonesia khususnya para Beswan Djarum, di mana wawasan kebangsaan merupakan bentuk kepercayaan diri dan rasa hormat diri kita sebagai bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kami ingin para Beswan Djarum memiliki rasa persatuan dan kebanggaan sebagai insan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadikan bangsa ini sebagai bangsa besar yang bermartabat,” ujar Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad dalam rilis resminya.
Masih berdekatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, diskusi kebangsaan yang digelar mengangkat tema “Menjadi Pejuang Keberagaman”. Pemilihan tema ini dengan harapan dapat menjadi pengikat keutuhan bangsa. Indonesia yang dibangun dari beragam suku bangsa, bahasa, bahkan keyakinan rentan akan perpecahan.
Puncak rangkaian kegiatan Nation Building 2015 adalah Malam Dharma Puruhita. Momentum pengukuhan penerima Djarum Beasiswa Plus 2015/2016 yang dikemas dalam sebuah pergelaran seni bertajuk “Pesona Negeri Manise”.
Pesona Negeri Manise adalah persembahan anak-anak bangsa berprestasi, yang tak lain adalah Beswan Djarum, melalui drama, tari, dan musik. Persembahan indah ini bercerita tentang sejarah perjuangan rakyat Maluku dari zaman penjajahan Portugis hingga kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Pada pagelaran Pesona Negeri Manise ini mengangkatkan kembali falsafah Pela Gandong yang dijunjung oleh masyarakat Maluku dalam menghadapi berbagai kesulitan ditengah perbedaan yang ada. Dengan semangat persatuan dan persaudaraan inilah, bumi Maluku dapat terjaga kedamaiannya dan keindahannya.
Seperti diketahui, para peraih beasiswa ini datang dari seluruh provinsi di seluruh Indonesia, meskipun baru bertemu dan saling mengenal, hanya berlatih dalam waktu 5 hari, tapi mampu mementaskan pergelaran seni yang begitu megah.
"Mereka bukan praktisi kesenian, bukan penari atau penyanyi, bukan juga aktor atau aktris. Tapi dengan pembekalan Soft Skill yang didapat di Nation Building, para Beswan Djarum membangun kebersamaan dan menyatukan seluruh kemampuan seperti semangat Pela Gandong, menjadikan Malam Dharma Puruhita bak pertunjukan kesenian akbar yang dimainkan oleh para profesional," tandas Primadi H. Serad.
Djarum Beasiswa Plus adalah program beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan ketrampilan lunak atau soft skills. Para Beswan Djarum memperoleh berbagai pelatihan seperti Nation Building, Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, International Exposure serta kegiatan Community Empowerment sebagai wujud tanggung jawab dan pengabdian mereka terhadap masyarakat di sekitarnya.
Untuk mendapatkan program ini, mahasiswa harus melawati berbagai tahapan seleksi. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00 pada akhir semester IV, mengikuti serangkaian tes yang meliputi; seleksi administrasi, tes tulis, diskusi kelompok, serta wawancara. Yang tidak kalah penting, mereka tidak hanya memiliki prestasi akademis, namun juga harus aktif berorganisasi.
"Beswan Djarum ditempa untuk menjadi manusia Indonesia yang tangguh, disiplin, mandiri, dan memiliki wawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa yang cakap secara intelektual dan emosional. Merekalah bibit-bibit perubahan yang akan membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia Internasional," pungkas Primadi .
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan wawasan para mahasiswa tentang makna hakekat bangsa dan kebangsaan. Wawasan kebangsaan dibutuhkan oleh generasi muda bangsa Indonesia sebagai bentuk kepercayaan diri dan rasa hormat diri sebagai bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Latar belakang yang berbeda dari para penerima beasiswa ini merupakan perwujudan Bhineka Tunggal Ika yang menggambarkan keragaman bangsa Indonesia dengan aneka macam budaya daerah, suku, agama dan berbagai aspek lainnya.
“Acara ini sangat penting bagi para generasi muda Indonesia khususnya para Beswan Djarum, di mana wawasan kebangsaan merupakan bentuk kepercayaan diri dan rasa hormat diri kita sebagai bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kami ingin para Beswan Djarum memiliki rasa persatuan dan kebanggaan sebagai insan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadikan bangsa ini sebagai bangsa besar yang bermartabat,” ujar Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad dalam rilis resminya.
Masih berdekatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, diskusi kebangsaan yang digelar mengangkat tema “Menjadi Pejuang Keberagaman”. Pemilihan tema ini dengan harapan dapat menjadi pengikat keutuhan bangsa. Indonesia yang dibangun dari beragam suku bangsa, bahasa, bahkan keyakinan rentan akan perpecahan.
Puncak rangkaian kegiatan Nation Building 2015 adalah Malam Dharma Puruhita. Momentum pengukuhan penerima Djarum Beasiswa Plus 2015/2016 yang dikemas dalam sebuah pergelaran seni bertajuk “Pesona Negeri Manise”.
Pesona Negeri Manise adalah persembahan anak-anak bangsa berprestasi, yang tak lain adalah Beswan Djarum, melalui drama, tari, dan musik. Persembahan indah ini bercerita tentang sejarah perjuangan rakyat Maluku dari zaman penjajahan Portugis hingga kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Pada pagelaran Pesona Negeri Manise ini mengangkatkan kembali falsafah Pela Gandong yang dijunjung oleh masyarakat Maluku dalam menghadapi berbagai kesulitan ditengah perbedaan yang ada. Dengan semangat persatuan dan persaudaraan inilah, bumi Maluku dapat terjaga kedamaiannya dan keindahannya.
Seperti diketahui, para peraih beasiswa ini datang dari seluruh provinsi di seluruh Indonesia, meskipun baru bertemu dan saling mengenal, hanya berlatih dalam waktu 5 hari, tapi mampu mementaskan pergelaran seni yang begitu megah.
"Mereka bukan praktisi kesenian, bukan penari atau penyanyi, bukan juga aktor atau aktris. Tapi dengan pembekalan Soft Skill yang didapat di Nation Building, para Beswan Djarum membangun kebersamaan dan menyatukan seluruh kemampuan seperti semangat Pela Gandong, menjadikan Malam Dharma Puruhita bak pertunjukan kesenian akbar yang dimainkan oleh para profesional," tandas Primadi H. Serad.
Djarum Beasiswa Plus adalah program beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan ketrampilan lunak atau soft skills. Para Beswan Djarum memperoleh berbagai pelatihan seperti Nation Building, Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, International Exposure serta kegiatan Community Empowerment sebagai wujud tanggung jawab dan pengabdian mereka terhadap masyarakat di sekitarnya.
Untuk mendapatkan program ini, mahasiswa harus melawati berbagai tahapan seleksi. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00 pada akhir semester IV, mengikuti serangkaian tes yang meliputi; seleksi administrasi, tes tulis, diskusi kelompok, serta wawancara. Yang tidak kalah penting, mereka tidak hanya memiliki prestasi akademis, namun juga harus aktif berorganisasi.
"Beswan Djarum ditempa untuk menjadi manusia Indonesia yang tangguh, disiplin, mandiri, dan memiliki wawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa yang cakap secara intelektual dan emosional. Merekalah bibit-bibit perubahan yang akan membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia Internasional," pungkas Primadi .
(nfl)