Dokter Layanan Primer Penting di Indonesia

Kamis, 19 November 2015 - 09:30 WIB
Dokter Layanan Primer Penting di Indonesia
Dokter Layanan Primer Penting di Indonesia
A A A
JAKARTA - Sebagian besar masyarakat bertumpu pada aktivitas pusat kesehatan masyarakat. Dengan demikian penguatan pusat kesehatan masyarakat di tingkat primer harus dilaksanakan secepatnya. Seperti mutu pelayanan, sistem pelayanan dan pebiayaan kesehatan yang harus ditingkatkan.

Tidak hanya sarana dan prasarananya, namun juga peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan di layanan primer. Dokter Layanan Primer (DLP) pun dinilai berperan penting dalam menguatkan layanan kesehatan tingkat primer (FKTP).

"Kita ingin memperkuat sistem layanan kesehatan primer. Layanan kesehatan di Indonesia itu kan berjenjang dari tingkat primer, sekunder, dan tersier," papar Staf Khusus Menteri Bidang Peningkatan Pelayanan, Prof Dr dr Akmal Taher SpU(K) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Rabu (18/11/2015).

Dijelaskan Prof Akmal, dengan keunikan geografis, serta spesifikasi masyarakat, Indonesia membutuhkan pelayanan kesehatan yang sesuai masalah kesehatan di masa depan.

"Tahun 2015 diprediksi adanya pergeseran penyakit kearah tidak menular, namun tingginya penyakit yang belum tuntas menjadi beban tertinggi saat ini. Saat ini BPJS kesulitan dana Rp5 triliun sampai Desember 2015. Dengan demikian penguatan layanan primer sangat strategis," jelasnya.

Menurut Prof Akmal, saat sakit, pasien harus datang ke layanan primer, seperti puskesmas atau klinik untuk mendapatkan rujukan. Bukan ke dokter spesialis. Dengan memperkuat layanan primer, dokter di layanan primer juga akan melakukan upaya preventif dan promotif untuk mencegah masyarakat sakit.

"Kalau kuat layanan primernya, pasien nggak perlu dirujuk ke fasyankes sekunder. Yang dicegah supaya nggak sakit juga banyak. Dengan begini, masyarakat untung karena biaya transportasi nggak tinggi, fasyankes primer kan dekat dengan mereka," ujarnya.

Saat ini, di layanan primer adalah dokter yang lulus dari Fakultas Kedokteran atau sering disebut dokter umum. Ada juga yang bersekolah lagi menjadi dokter spesialis yang menambah pengetahuannya khusus di satu bidang.

"Ini yang disebut dokter spesialis layanan primer. Ditambah kemampuan dia untuk melakukan pencegahan penyakit. Penambahan area kompetensinya yaitu manjemen fasyankes primer, pengelolaaan kesehatan yang berorientai pada komunitas dan masyarakat, dan kepemimpinan. Ini pun akan sangat membantu masyarakat," tandasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8806 seconds (0.1#10.140)