Antrean Toilet di India Membentang Bumi-Bulan, Indonesia?
A
A
A
LONDON - Menyambut Hari Toilet Sedunia, sebuah laporan menyebutkan, India memiliki angka kepemilikan toilet di satu rumah paling rendah di dunia. Bahkan, jika 774 juta orang yang hidup tanpa adanya toilet di rumah mereka disuruh antre, maka antreannya bisa membentang dari Bumi hingga ke bulan, bahkan lebih. Waduh!
Agar antrean ini selesai, maka dibutuhkan waktu 5.892 tahun jika tiap orang menghabiskan minimal 4 menit di dalam toilet. Laporan ini dikeluarkan WaterAid, sebuah lembaga nirlaba sanitasi yang bermarkas di London.
Menurut laporan tersebut, India tetap memiliki angka terbesar untuk jumlah orang tanpa toilet di rumah dan tertinggi untuk orang yang buang air besar (BAB) di tempat umum. Laporan berjudul It’s No Joke: The State of the World’s Toilet 2015 itu menyebut, India masih jauh dari kata-kata kebiasaan toilet uang aman.
Dikutip dari Wall Street Journal, lebih dari 770 juta orang di India masih tidak memiliki akses terhadap toilet di rumah. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari 329 juta orang di China yang tidak punya toilet di rumah. Indonesia berada di peringkat keempat sebagai negara yang penduduknya tidak punya toilet di rumah terbanyak di dunia.
Laporan itu juga menyebutkan, hampir separuh dari warga India—569 juta—BAB di tempat terbuka. Mereka masih melakukannya bahkan ketika sudah disediakan fasilitas publik.
Angka ini jauh di atas Indonesia yang berada di peringkat 2 sebagai negara dengan jumlah penduduk paling banyak BAB di tempat terbuka. Di negara tercinta ini, masih ada 52 juta orang yang suka buang air besar di tempat terbuka.
Orang-orang di pedesaan sering kali buang air besar di tempat terbuka karena kebiasaan atau budaya turun temurun. Sejumlah desa bahkan merasa toilet itu hanya untuk orang tua, gadis yang baru saja menikah atau anak-anak. Yang lainnya yakin, BAB di tempat umum adalah cara untuk tetap sehat karena semua orang di seluruh dunia BAB di tempat terbuka dan India punya angka konsentrasi tertinggi—173 orang BAB di tempat terbuka tiap kilometer persegi.
“Rasionya itu sama dengan 500 orang yang buang air besar di tempat terbuka di Square Mile di Kota London atau 15.000 orang di Manhattan, New York City,” ungkap laporan tersebut.
Sejumlah tetangga India punya angka orang yang BAB di tempat terbuka lebih kecil. Di Nepal, ada 61 orang per kilometer persegi yang BAB di tempat terbuka dan 32 orang per kilometer persegi di Pakistan.
Kurangnya sanitasi yang memadai di India menjadi ancaman serius terhadap kesehatan anak-anak. Di negara ini, ratusan ribu anak meninggal dunai tiap tahun karena penyakit yang ditularkan melalui kotoran manusia.
Menurut laporan itu, lebih dari 140.000 balita di India meninggal dunia tiap tahun akibat diare. Hampir 40% anaka-anak di negara itu kerdil atau cebol dengan tinggi badan jauh di bawah perkiraan untuk anak-anak seusia mereka. Kondisi ini mempengaruhi peluang hidup mereka. Negara ini juga memiliki angka tinggi kematian ibu hamil dan bayi terkait keracunan darah atau infeksi akibat BAB di tempat terbuka.
Wanita yang pergi ke ladang atau kebun pada pagi buta atau larut malam untuk BAB juga berisiko mengalami pelecehan seksual atau diserang binatang liar.
Tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi telah meluncurkan Swachh Bharat Abhiyaan atau Misi India Bersih untuk menghilangkan kebiasan BAB di tempat terbuka dan membangun toilet indoor untuk tiap rumah hingga 2019. Tapi, membangun toilet saja tidak cukup.
“Yang benar-benar krusial adalah membuat pemerintah lokal, negara bagian dan nasional untuk memprioritaskan dan menciptakan perubahan budaya yang akan memastikan bahwa begitu toilet dibuat, itu akan dipakai—oleh semua orang,” ujar laporan tersebut.
Sementara menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tak kurang dari 2,4 miliar orang di seluruh dunia tidak punya akses yang baik ke sanitasi dan lebih dari 1 miliar lainnya terpaksa BAB di tempat terbuka. PBB menyatakan, buruknya sanitasi meningkatkan risiko penyakit dan malnutrisi terutama pada anak-anak. Mereka juga menyeru agar wanita mendapatkan fasilitas yang aman dan bersih.
"Satu dari tiga wanita di seluruh dunia kurang mendapatkan akses ke toilet yang aman. Akibatnya, mereka menghadapi penyakit, rasa malu dan kemungkinan kekerasan ketika mereka mencari tempat untuk BAB," ujar Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang dikutip Reuters.
Negara dengan Jumlah Orang Tanpa Toilet di Rumah Terbanyak:
1. India — 774.222.300
2. China — 329.851.200
3. Nigeria — 130.387.500
4. Indonesia — 100.168.400
5. Ethiopia — 71.217.200
6. Pakistan — 68.666.800
7. Bangladesh — 63.267.800
8. Republik Demokratik Kongo — 50.833.300
9. Tanzania — 44.159.400
10. Rusia — 39.468.700
Negara dengan Angka Orang BAB di Tempat Terbuka Terbanyak
1. India — 569.397.200
2. Indonesia — 52.252.400
3. Nigeria — 46.017.300
4. Pakistan — 25.100.200
5. Burkina Faso — 9.876.500
6. Nepal — 8.973.700
7. Kamboja — 7.439.800
8. Benin — 5.800.200
9. Togo — 3.710.000
10. Haiti — 2.011.100
Agar antrean ini selesai, maka dibutuhkan waktu 5.892 tahun jika tiap orang menghabiskan minimal 4 menit di dalam toilet. Laporan ini dikeluarkan WaterAid, sebuah lembaga nirlaba sanitasi yang bermarkas di London.
Menurut laporan tersebut, India tetap memiliki angka terbesar untuk jumlah orang tanpa toilet di rumah dan tertinggi untuk orang yang buang air besar (BAB) di tempat umum. Laporan berjudul It’s No Joke: The State of the World’s Toilet 2015 itu menyebut, India masih jauh dari kata-kata kebiasaan toilet uang aman.
Dikutip dari Wall Street Journal, lebih dari 770 juta orang di India masih tidak memiliki akses terhadap toilet di rumah. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari 329 juta orang di China yang tidak punya toilet di rumah. Indonesia berada di peringkat keempat sebagai negara yang penduduknya tidak punya toilet di rumah terbanyak di dunia.
Laporan itu juga menyebutkan, hampir separuh dari warga India—569 juta—BAB di tempat terbuka. Mereka masih melakukannya bahkan ketika sudah disediakan fasilitas publik.
Angka ini jauh di atas Indonesia yang berada di peringkat 2 sebagai negara dengan jumlah penduduk paling banyak BAB di tempat terbuka. Di negara tercinta ini, masih ada 52 juta orang yang suka buang air besar di tempat terbuka.
Orang-orang di pedesaan sering kali buang air besar di tempat terbuka karena kebiasaan atau budaya turun temurun. Sejumlah desa bahkan merasa toilet itu hanya untuk orang tua, gadis yang baru saja menikah atau anak-anak. Yang lainnya yakin, BAB di tempat umum adalah cara untuk tetap sehat karena semua orang di seluruh dunia BAB di tempat terbuka dan India punya angka konsentrasi tertinggi—173 orang BAB di tempat terbuka tiap kilometer persegi.
“Rasionya itu sama dengan 500 orang yang buang air besar di tempat terbuka di Square Mile di Kota London atau 15.000 orang di Manhattan, New York City,” ungkap laporan tersebut.
Sejumlah tetangga India punya angka orang yang BAB di tempat terbuka lebih kecil. Di Nepal, ada 61 orang per kilometer persegi yang BAB di tempat terbuka dan 32 orang per kilometer persegi di Pakistan.
Kurangnya sanitasi yang memadai di India menjadi ancaman serius terhadap kesehatan anak-anak. Di negara ini, ratusan ribu anak meninggal dunai tiap tahun karena penyakit yang ditularkan melalui kotoran manusia.
Menurut laporan itu, lebih dari 140.000 balita di India meninggal dunia tiap tahun akibat diare. Hampir 40% anaka-anak di negara itu kerdil atau cebol dengan tinggi badan jauh di bawah perkiraan untuk anak-anak seusia mereka. Kondisi ini mempengaruhi peluang hidup mereka. Negara ini juga memiliki angka tinggi kematian ibu hamil dan bayi terkait keracunan darah atau infeksi akibat BAB di tempat terbuka.
Wanita yang pergi ke ladang atau kebun pada pagi buta atau larut malam untuk BAB juga berisiko mengalami pelecehan seksual atau diserang binatang liar.
Tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi telah meluncurkan Swachh Bharat Abhiyaan atau Misi India Bersih untuk menghilangkan kebiasan BAB di tempat terbuka dan membangun toilet indoor untuk tiap rumah hingga 2019. Tapi, membangun toilet saja tidak cukup.
“Yang benar-benar krusial adalah membuat pemerintah lokal, negara bagian dan nasional untuk memprioritaskan dan menciptakan perubahan budaya yang akan memastikan bahwa begitu toilet dibuat, itu akan dipakai—oleh semua orang,” ujar laporan tersebut.
Sementara menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tak kurang dari 2,4 miliar orang di seluruh dunia tidak punya akses yang baik ke sanitasi dan lebih dari 1 miliar lainnya terpaksa BAB di tempat terbuka. PBB menyatakan, buruknya sanitasi meningkatkan risiko penyakit dan malnutrisi terutama pada anak-anak. Mereka juga menyeru agar wanita mendapatkan fasilitas yang aman dan bersih.
"Satu dari tiga wanita di seluruh dunia kurang mendapatkan akses ke toilet yang aman. Akibatnya, mereka menghadapi penyakit, rasa malu dan kemungkinan kekerasan ketika mereka mencari tempat untuk BAB," ujar Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang dikutip Reuters.
Negara dengan Jumlah Orang Tanpa Toilet di Rumah Terbanyak:
1. India — 774.222.300
2. China — 329.851.200
3. Nigeria — 130.387.500
4. Indonesia — 100.168.400
5. Ethiopia — 71.217.200
6. Pakistan — 68.666.800
7. Bangladesh — 63.267.800
8. Republik Demokratik Kongo — 50.833.300
9. Tanzania — 44.159.400
10. Rusia — 39.468.700
Negara dengan Angka Orang BAB di Tempat Terbuka Terbanyak
1. India — 569.397.200
2. Indonesia — 52.252.400
3. Nigeria — 46.017.300
4. Pakistan — 25.100.200
5. Burkina Faso — 9.876.500
6. Nepal — 8.973.700
7. Kamboja — 7.439.800
8. Benin — 5.800.200
9. Togo — 3.710.000
10. Haiti — 2.011.100
(alv)