Rumah Sakit ini Hadirkan Klinik Bayi Tabung Pertama di Bekasi

Kamis, 24 Desember 2015 - 10:25 WIB
Rumah Sakit ini Hadirkan...
Rumah Sakit ini Hadirkan Klinik Bayi Tabung Pertama di Bekasi
A A A
JAKARTA - Di Indonesia diperkirakan terdapat 28 klinik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) yang tersebar di berbagai kota, seperti Jawa dan Bali.

Seharusnya, klinik IVF tidak hanya terdapat di Jawa dan Bali, melainkan merata di seluruh Indonesia dengan kualitas dan harga yang terjangkau.

Melihat fakta tersebut, PT Ingin Anak (PTIA) bekerjasama dengan RS ANNA Pekayon menghadirkan layanan bayi tabung SMART IVF sebagai yang pertama dan satu-satunya di Bekasi.

"Kami menyadari bahwa kota Bekasi merupakan kota yang padat penduduk dengan jumlah pasutri (pasangan suami istri di usia produktif yang besar). Sebagian dari pasien kami banyak yang berasal dari wilayah ini," papar Direktur PTIA, dr. Fachry A. Prodjokusumo dalam sebuah acara di Jakarta baru-baru ini.

‘SMART IVF’ memiliki proses yang sama dengan program bayi tabung.

Yaitu melewati delapan tahapan seperti, pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio serta tahap menunggu hasil.

"Kami berharap kehadiran SMART IVF dapat membantu pasutri setempat untuk mengakses layanan bayi tabung dengan jarak yang lebih singkat dengan teknologi, fasilitas dan tenaga ahli yang mumpuni, setara dengan kualitas yang dimiliki layanan SMART IVF lainnya," kata dr Fachry menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, pakar bayi tabung sekaligus tim ahli SMART IVF Bekasi, Dr. dr.Budi Wiweko, SpOG (K) menjelaskan. Klinik bayi tabung tidak hanya untuk mengakses layanan bayi tabung tapi juga mengenai kesehatan reproduksi dan meningkatkan pengetahuan pasien mengenai infertilitas.

"Dengan akses yang lebih dekat tentunya dapat mengurangi biaya dan kontrol dapat dilakukan secara teratur sehingga perawatan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang maksimal," tutur Dr. Dr Budi Wiweko.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)