Demi Capai Indonesia Sehat, Kemenkes Lakukan Terobosan
A
A
A
JAKARTA - Untuk dapat mencapai tujuan program Indonesia Sehat di tahun 2016, Kementerian Kesehatan akan melakukan pendekatan keluarga. Salah satunya dengan upaya promontif dan preventif di Puskesmas.
"Misalnya satu orang datang ke Puskesmas karena kena TBC (Tuberculosis), maka penanganan tidak berhenti di pasien saja, tapi kita juga dekati keluarganya," papar Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek di Kementerian Kesehatan, Selasa (5/1/2016).
Pendekatan ini pun diharapkan juga bisa membuat masyarakat memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Meski demikian, Nila berpesan agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri.
Pasalnya, dengan cara tersebut jumlah angka sakit dan kematian akan berkurang. Lebih lanjut Nila menjelaskan, selain menyasar keluarga, kunjungan rumah serta pendekatan kehidupan dan prioritas pendanaan juga akan dilakukan.
Selain itu, Nila mengharapkan tenaga medis untuk lebih aktif menjangkau keluarga. Cara ini pun dinilai mampu menemukan dua per tiga penderita penyakit tidak menular yang belum sadar bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
"Jadi kalau balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu maka akan segera dikunjungi ke rumahnya agar bisa dilakukan deteksi dini keadaan balita tersebut. Sehingga pendekatan keluarga secara total diperlukan," pungkasnya.
"Misalnya satu orang datang ke Puskesmas karena kena TBC (Tuberculosis), maka penanganan tidak berhenti di pasien saja, tapi kita juga dekati keluarganya," papar Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek di Kementerian Kesehatan, Selasa (5/1/2016).
Pendekatan ini pun diharapkan juga bisa membuat masyarakat memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Meski demikian, Nila berpesan agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dirinya sendiri.
Pasalnya, dengan cara tersebut jumlah angka sakit dan kematian akan berkurang. Lebih lanjut Nila menjelaskan, selain menyasar keluarga, kunjungan rumah serta pendekatan kehidupan dan prioritas pendanaan juga akan dilakukan.
Selain itu, Nila mengharapkan tenaga medis untuk lebih aktif menjangkau keluarga. Cara ini pun dinilai mampu menemukan dua per tiga penderita penyakit tidak menular yang belum sadar bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
"Jadi kalau balita yang tidak datang penimbangan ke posyandu maka akan segera dikunjungi ke rumahnya agar bisa dilakukan deteksi dini keadaan balita tersebut. Sehingga pendekatan keluarga secara total diperlukan," pungkasnya.
(sbn)