Mengenal Chiropractic, Terapi Alternatif untuk Tulang Belakang

Jum'at, 08 Januari 2016 - 20:30 WIB
Mengenal Chiropractic, Terapi Alternatif untuk Tulang Belakang
Mengenal Chiropractic, Terapi Alternatif untuk Tulang Belakang
A A A
JAKARTA - Chiropractic atau pengobatan tulang punggung dengan tangan yang dijalani mediang Allya Siska Nadya tengah ramai diperbincangkan media. Pasalnya, pengobatan alternatif ini baru saja memakan korban. Lantas apakah chiropractic itu?

Dilansir dari Fox News, chiropractic merupakan terapi yang dikenalkan dari Amerika Serikat sejak tahun 1895 oleh Daniel David Palmer. Chiropractic bertujuan mengobati mereka yang mengalami gangguan tulang belakang.

Umumnya, chiropractic dilakukan secara manual atau dengan tangan, tanpa menggunakan alat. Pengobatan ini juga bisa dilakukan dengan melakukan pemijatan dan penekanan titik yang tidak sempurna di bagian tulang belakang, mengoreksinya, mengurangi rasa sakit, dan mengembalikannya ke posisi normal.

Sementara untuk teknik pengobatannya, berbagai macam. Chiropractors atau ahli tulang yang mengobati sakit punggung akut, nyeri leher, nyeri sendi serta sakit kepala akan melakukan manipulasi sendi dengan tangan mereka. Dilansir dari Harvard Health Publications, chiropractic bisa dilakukan dengan pelatihan berjalan, duduk dan berdiri, berkonsultasi gizi dan USG hingga terapi menggunakan laser. Selain untuk mengobati penyakit nyeri muskuloskeletal atau otot, sendi dan saraf, chiropractic juga diklaim bisa mengobati sakit kepala, asma sampai sindrom fibromyalgia atau rasa sakit di sekujur tubuh.

Bahkan, sebuah studi baru menyatakan chriropractic juga bisa membantu menyembuhkan nyeri punggung, migrain dan nyeri leher. Umumnya, pasien akan melakukan perawatan selama 10 hingga 20 menit dalam waktu dua atau tiga kali dalam seminggu.

Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics menjelaskan bahwa, pengobatan di klinik chiropractic lebih hemat 51,8%. Pengobatan ini juga berhasil mengurangi angka kunjungan pasien ke rumah sakit sekitar 43%.

Tapi, merujuk pada kasus Allya, Anda harus berhati-hati dalam memilih klinik chiropractic. Sebelum melakukan pengobatan, idealnya berkonsultasi dengan dokter ortopedi. Selain itu, pastikan juga izin praktik chiropractors dan klinik yang akan Anda kunjungi.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8731 seconds (0.1#10.140)