Sianida, Gas Beracun yang Gampang Ditemukan

Senin, 11 Januari 2016 - 19:30 WIB
Sianida, Gas Beracun yang Gampang Ditemukan
Sianida, Gas Beracun yang Gampang Ditemukan
A A A
JAKARTA - Kematian Wayan Mirna Salihin tengah ramai diperbincangkan. Wanita 27 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengonsumsi es kopi Vietnam di sebuah kafe di Grand Indonesia, Jakarta, pekan lalu.

Laporan menyebutkan, satu dari enam sampel kopi yang diperiksa Laboratorium Forensik Mabes Polri, salah satunya diduga mengandung zat sianida. Lantas apakah zat sianida itu?

Regional Coordinator WHO South East Asia Regional Office, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE menjelaskan, bahwa sianida merupakan zat beracun yang sangat mematikan. Zat ini telah digunakan sejak ribuan tahun lalu.

"Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit. Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang biasa kita makan atau gunakan," papar Tjandra melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews.

Sianida juga bisa diproduksi oleh sejumlah tanaman seperti singkong dan kacang almond. Bakteri, jamur dan ganggang pun bisa menghasilkan zat ini. Selain itu, racun ini juga terdapat dalam asap rokok, asap kendaraan bermotor dan industri pertambangan. Racun ini pun berbentuk cairan tidak berwarna atau berwarna biru pucat.

"Hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan. Bentuk lainnya sodium sianida dan potassium sianida yang berbentuk serbuk dan berwarna putih," kata dia.

Selain itu, sianida juga mudah masuk ke dalam saluran pencernaan dan kadar tertinggi di hati. Bahkan, setelah terpapar dalam dosis besar dan masuk ke dalam pembuluh darah akan berakibat fatal. Namun jika masuk dalam jumlah kecil, sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan diekskresikan dari tubuh.

"Keracunan sianida berfakibat buruk pada sistem kardiovaskuler, termasuk peningkatan resistensi vaskuler dan tekanan darah di dalam otak, sistem pernapasan dan sistem susunan saraf pusat. Sistem endokrin biasanya terganggu pada keracunan kronik sianida," ujar dia.

Sianida bisanya digunakan untuk membuat kertas, tekstil dan pabrik. Zat ini juga dipakai untuk fotografi. Sedangkan garam sianida digunakan membersihkan logam dan memisahkan emas dari intinya. Gas sianida biasa dipakai untuk membunuh tikus di kapal dan bangunan.

Gas ini pernah dipakai dalam Perang Dunia II. Jerman menggunakan gas sianida hydrogen yang disebut Zyklon B sebagai agen genosida. Sejumlah laporan juga menuturkan, gas ini diduga dipakai dalam Perang Iran—Irak pada 1980an.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3729 seconds (0.1#10.140)