Mengapa Zika Perlu Diwaspadai?
A
A
A
LONDON - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan virus Zika sebagai darurat kesehatan publik internasional. Infeksi—yang mungkin terkait ribuan bayi yang lahir dengan otak yang kurang berkembang—menyebar ke kawasan benua Amerika.
Sejumlah area telah mendeklarasikan status darurat. Dokter menyebutnya sebagai pandemik dalam proses dan sejumlah area bahkan menyarankan agar para wanita di negara yang terdampak menunda kehamilan.
WHO khawatir jika Zika menyebar lebih luas dan cepat dengan konsekuensi yang menghancurkan. Dengan mendeklarasikan Zika sebagai darurat kesehatan publik internasional, maka WHO menyatakan penyakit itu sebagai ancaman global serius. Ini membuat Zika berada di kategori yang sama pentingnya dengan Ebola.
Deklarasi ini seharusnya memicu gerakan internasional untuk menginvestasikan lebih banyak uang dan sumber daya untuk mengirimkan bantuan dan menemukan perawatan atau vaksin untuk menghentikan virus itu. Lantas seperti apakah Zika itu? Dikutip dari Reuters, berikut penjelasan singkatnya.
Bagaimana Orang Bisa Terinfeksi?
Virus ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes betina yang terinfeksi. Nyamuk ini adalah jenis yang sama dengan nyamuk yang menularkan demam berdarah, chikungunya dan demam kuning.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) memaparkan, nyamuk Aedes ditemukan di seluruh negara di Amerika kecuali Kanada dan kontinental Cile. Virus itu diperkirakan bakal mencapai seluruh negara dan wilayah dimana ada populasi nyamuk Aedes.
Bagaimana Merawat Infeksi Zika?
Belum ada perawatan dan vaksin untuk infeksi Zika. Perusahaan dan ilmuwan sedang berusaha mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk Zika. Tapi belum ada yang diperkirakan siap dalam beberapa bulan atau tahun ke depan.
Seberapa Bahayakah Zika?
Menurut PAHO, belum ada bukti bahwa Zika bisa menyebabkan kematian. Tapi, sejumlah kasus melaporkan adanya komplikasi yang lebih serius pada pasien dengan kondisi medisnya saat itu.
Virus itu juga dikaitkan dengan microcephaly, sebuah kondisi pada bayi yang baru lahir yang ditandai dengan kepala yang begitu kecil dan otak yang tidak berkembang dengan baik. Virus ini juga diasosiasikan dengan sindrom Guillain-Barre, gangguan langka dimana sistem kekebalan tubuh menyerang bagian sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan sementara. Ilmuwan sedang mempelajari apakah ada kaitan antara Zika dan dua gangguan kesehatan ini.
Bagaimana Zika Terkait Microcephaly?
Pejabat kesehatan belum mengetahui hubungan langsung antara infeksi virus Zika dan cacat lahir. Tapi, mereka sangat mencurigai adanya kaitan itu.
Brasil telah melaporkan lebih dari 4.000 kasus microcephaly yang diduga terkait Zika. Periset telah mengidentifikasikan bukti infeksi Zika di 17 kasus dari angka itu, baik pada bayi atau sang ibu.
Belum jelas apakah pada wanita hamil, virus itu melintasi plasenta dan menyebabkan microcephaly. Riset di Brasil mengindikasikan, risiko terbesar microcephaly dikaitkan dengan infeksi saat trimester pertama kehamilan.
Seperti Apa Gejala Infeksi Zika?
Orang yang mengalami penyakit virus Zika biasanya menderita demam, ruam pada kulit, konjungtivitis, nyeri sendi dan otot serta kelelahan yang bisa berlangsung selama 2—7 hari. Tapi, sebanyak 80% orang yang terinfeksi tidak pernah menunjukkan gejala itu. Gejalanya sama seperti mereka yang mengalami demam berdarah atau chikungunya, yang ditularkan tipe nyamuk yang sama.
Bagaimana Melawan Zika?
Upaya mengontrol penyebaran virus itu difokuskan pada melenyapkan lokasi perkembangbiakan nyamuk dan langkah pencegahan terhadap gigitan nyamuk seperti penggunaan obat nyamuk dan raket nyamuk. Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) menyarankan agar para wanita hamil tidak bepergian ke kawasan Amerika Latin atau Karibia dimana mereka kemungkinan bisa terekspos Zika.
Seberapa Luas Wabah Zika di Amerika?
Otoritas kesehatan memaparkan, wabah Zika telah dilaporkan di setidaknya 26 negara di Amerika. Brasil adalah negara yang paling kena dampaknya. Negara dan wilayah lain termasuk Barbados, Bolivia, Kolombia, Kosta Rica, Curacao, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaika, Martinique, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela and Virgin Islands AS.
Darimana Asal Virus Zika?
Virus Zika ditemukan di kawasan lokal tropis dengan populasi nyamuk yang besar. Wabah penyakit virus Zika tercatat di Afrika, Amerika, Asia Selatan dan Pasifik Barat. Virus itu kali pertama teridentifikasi di Uganda pada 1947 di rhesus monyet dan kali pertama teridentifikasi pada manusia pada 1952 di Uganda dan Tanzania.
Bisakah Zika Ditularkan Lewat Hubungan Seksual?
Ada dua kasus kemungkinan penularan Zika melalui hubungan seksual. Tapi, PAHO menyatakan, masih dibutuhkan lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi apakah kontak seksual bisa menjadi sarana penularan Zika.
PAHO juga menyatakan, Zika bisa ditularkan lewat darah, tapi ini adalah mekanisme penularan yang jarang terjadi. Tidak ada bukti bahwa virus itu bisa ditularkan kepada bayi lewat air susu ibu.
Apa Komplikasi Lain yang Terkait Zika?
Menurut WHO, karena tidak ada wabah besar Zika yang tercatat sebelum 2007, hanya sedikit yang diketahui mengenai komplikasi akibat infeksi ini. Saat wabah Zika dari 2013—2014 di French Polynesia, otoritas kesehatan nasional setempat melaporkan peningkatkan sindrom Guillain-Barre yang tidak bisa. Otoritas kesehatan di Brasil juga melaporkan peningkatan kasus sindrom Guillain-Barre.
Konsekuensi kesehatan jangka panjang akibat Zika juga belum diketahui. Ketidakpastian lainnya muncul pada masa inkubasi virus dan bagaimana Zika berinteraksi dengan virus lain yang juga ditularkan nyamuk, seperti demam berdarah.
Sejumlah area telah mendeklarasikan status darurat. Dokter menyebutnya sebagai pandemik dalam proses dan sejumlah area bahkan menyarankan agar para wanita di negara yang terdampak menunda kehamilan.
WHO khawatir jika Zika menyebar lebih luas dan cepat dengan konsekuensi yang menghancurkan. Dengan mendeklarasikan Zika sebagai darurat kesehatan publik internasional, maka WHO menyatakan penyakit itu sebagai ancaman global serius. Ini membuat Zika berada di kategori yang sama pentingnya dengan Ebola.
Deklarasi ini seharusnya memicu gerakan internasional untuk menginvestasikan lebih banyak uang dan sumber daya untuk mengirimkan bantuan dan menemukan perawatan atau vaksin untuk menghentikan virus itu. Lantas seperti apakah Zika itu? Dikutip dari Reuters, berikut penjelasan singkatnya.
Bagaimana Orang Bisa Terinfeksi?
Virus ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes betina yang terinfeksi. Nyamuk ini adalah jenis yang sama dengan nyamuk yang menularkan demam berdarah, chikungunya dan demam kuning.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) memaparkan, nyamuk Aedes ditemukan di seluruh negara di Amerika kecuali Kanada dan kontinental Cile. Virus itu diperkirakan bakal mencapai seluruh negara dan wilayah dimana ada populasi nyamuk Aedes.
Bagaimana Merawat Infeksi Zika?
Belum ada perawatan dan vaksin untuk infeksi Zika. Perusahaan dan ilmuwan sedang berusaha mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk Zika. Tapi belum ada yang diperkirakan siap dalam beberapa bulan atau tahun ke depan.
Seberapa Bahayakah Zika?
Menurut PAHO, belum ada bukti bahwa Zika bisa menyebabkan kematian. Tapi, sejumlah kasus melaporkan adanya komplikasi yang lebih serius pada pasien dengan kondisi medisnya saat itu.
Virus itu juga dikaitkan dengan microcephaly, sebuah kondisi pada bayi yang baru lahir yang ditandai dengan kepala yang begitu kecil dan otak yang tidak berkembang dengan baik. Virus ini juga diasosiasikan dengan sindrom Guillain-Barre, gangguan langka dimana sistem kekebalan tubuh menyerang bagian sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan sementara. Ilmuwan sedang mempelajari apakah ada kaitan antara Zika dan dua gangguan kesehatan ini.
Bagaimana Zika Terkait Microcephaly?
Pejabat kesehatan belum mengetahui hubungan langsung antara infeksi virus Zika dan cacat lahir. Tapi, mereka sangat mencurigai adanya kaitan itu.
Brasil telah melaporkan lebih dari 4.000 kasus microcephaly yang diduga terkait Zika. Periset telah mengidentifikasikan bukti infeksi Zika di 17 kasus dari angka itu, baik pada bayi atau sang ibu.
Belum jelas apakah pada wanita hamil, virus itu melintasi plasenta dan menyebabkan microcephaly. Riset di Brasil mengindikasikan, risiko terbesar microcephaly dikaitkan dengan infeksi saat trimester pertama kehamilan.
Seperti Apa Gejala Infeksi Zika?
Orang yang mengalami penyakit virus Zika biasanya menderita demam, ruam pada kulit, konjungtivitis, nyeri sendi dan otot serta kelelahan yang bisa berlangsung selama 2—7 hari. Tapi, sebanyak 80% orang yang terinfeksi tidak pernah menunjukkan gejala itu. Gejalanya sama seperti mereka yang mengalami demam berdarah atau chikungunya, yang ditularkan tipe nyamuk yang sama.
Bagaimana Melawan Zika?
Upaya mengontrol penyebaran virus itu difokuskan pada melenyapkan lokasi perkembangbiakan nyamuk dan langkah pencegahan terhadap gigitan nyamuk seperti penggunaan obat nyamuk dan raket nyamuk. Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) menyarankan agar para wanita hamil tidak bepergian ke kawasan Amerika Latin atau Karibia dimana mereka kemungkinan bisa terekspos Zika.
Seberapa Luas Wabah Zika di Amerika?
Otoritas kesehatan memaparkan, wabah Zika telah dilaporkan di setidaknya 26 negara di Amerika. Brasil adalah negara yang paling kena dampaknya. Negara dan wilayah lain termasuk Barbados, Bolivia, Kolombia, Kosta Rica, Curacao, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaika, Martinique, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela and Virgin Islands AS.
Darimana Asal Virus Zika?
Virus Zika ditemukan di kawasan lokal tropis dengan populasi nyamuk yang besar. Wabah penyakit virus Zika tercatat di Afrika, Amerika, Asia Selatan dan Pasifik Barat. Virus itu kali pertama teridentifikasi di Uganda pada 1947 di rhesus monyet dan kali pertama teridentifikasi pada manusia pada 1952 di Uganda dan Tanzania.
Bisakah Zika Ditularkan Lewat Hubungan Seksual?
Ada dua kasus kemungkinan penularan Zika melalui hubungan seksual. Tapi, PAHO menyatakan, masih dibutuhkan lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi apakah kontak seksual bisa menjadi sarana penularan Zika.
PAHO juga menyatakan, Zika bisa ditularkan lewat darah, tapi ini adalah mekanisme penularan yang jarang terjadi. Tidak ada bukti bahwa virus itu bisa ditularkan kepada bayi lewat air susu ibu.
Apa Komplikasi Lain yang Terkait Zika?
Menurut WHO, karena tidak ada wabah besar Zika yang tercatat sebelum 2007, hanya sedikit yang diketahui mengenai komplikasi akibat infeksi ini. Saat wabah Zika dari 2013—2014 di French Polynesia, otoritas kesehatan nasional setempat melaporkan peningkatkan sindrom Guillain-Barre yang tidak bisa. Otoritas kesehatan di Brasil juga melaporkan peningkatan kasus sindrom Guillain-Barre.
Konsekuensi kesehatan jangka panjang akibat Zika juga belum diketahui. Ketidakpastian lainnya muncul pada masa inkubasi virus dan bagaimana Zika berinteraksi dengan virus lain yang juga ditularkan nyamuk, seperti demam berdarah.
(alv)