Resensi Film Spotlight
A
A
A
JAKARTA - Sebuah film barat bergenre drama biografi akan kembali menghiasi daftar film bioskop yang wajib untuk Anda tonton. Film garapan sutradara Tom McCarthy yang berjudul ‘Spotlight’ ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata di tahun 2001.
Dibintangi oleh sejumlah aktor, seperti Mark Ruffalo, Michael Keaton, Liev Schreiber dan John Slattery, serta aktris, Rachel McAdams, film ini bercerita tentang sebuah skandal besar dan sensitive yang tengah menggegerkan kota Boston, AS.
Untuk menyibak misteri skandal berupa pelecehan pada anak ini, seorang editor harian Boston Globe, Marty Baron memerintahkan tim jurnalis investigasi bernama Spotlight yang dipimpin oleh editor, Walter Robinson untuk melakukan penyelidikan atas kasus pelecehan pada anak yang terjadi di sebuah Gereja Katolik yang telah menyeret sebuah nama pastur, John Geoghan yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.
Diawali dari data yang menunjukkan bahwa terdapat setidaknya 13 pastur yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak yang kemudian berkembang menjadi kurang lebih 90 nama pastur.
Penyelidikan yang dilakukan selama hampir setahun ini kemudian memperoleh data-data lain melalui wawancara beberapa korban, pengintaian, mengunjungi institusi dan pihak-pihak terkait, seperti kepolisian dan pengadilan, hingga mencoba untuk membongkar dokumen-dokumen sensitive dan berusaha mengungkap hal-hal yang telah dirahasiakan oleh pihak Gereja Katolik selama bertahun-tahun hingga terkumpul lah sebanyak 87 nama pastur yang terkait dengan kasus ini.
Mengenai film ini, ketika ditemui di @america Cultural Center beberapa waktu lalu, Brian McFeeters selaku Wakil Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan, Ini merupakan kesempatan baginya untuk memutar film Spotlight.
"Dan alasan diputarnya film ini adalah karena film ini terkait dengan isu yang sangat sulit serta bagaimana menyelesaikannya. Namun alasan utama kami membawa film ini adalah untuk menunjunjukan kekuatan dari kebebasan pers. Film ini juga menunjukkan bagaimana pentingnya jurnalistik investigasi untuk mengungkap sebuah isu atau masalah besar. Saya cukup senang kami punya film seperti ini yang cukup sulit tapi juga menarik untuk ditonton,” ungkapnya.
Kemudian, bagaimana kelanjutan kasus pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh sejumlah pastur tersebut? Bagaimana tim Spotlight mengungkap kebenarannya, dan bagaimana akhirnya mereka dapat mempublikasikan berita yang telah menjadi keresahan warga Boston selama bertahun-tahun ini? Film peraih enam nominasi Oscar ini dapat Anda saksikan di bioskop CGV Blitz di seluruh Indonesia mulai tanggal 17 Februari 2017.
Dibintangi oleh sejumlah aktor, seperti Mark Ruffalo, Michael Keaton, Liev Schreiber dan John Slattery, serta aktris, Rachel McAdams, film ini bercerita tentang sebuah skandal besar dan sensitive yang tengah menggegerkan kota Boston, AS.
Untuk menyibak misteri skandal berupa pelecehan pada anak ini, seorang editor harian Boston Globe, Marty Baron memerintahkan tim jurnalis investigasi bernama Spotlight yang dipimpin oleh editor, Walter Robinson untuk melakukan penyelidikan atas kasus pelecehan pada anak yang terjadi di sebuah Gereja Katolik yang telah menyeret sebuah nama pastur, John Geoghan yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.
Diawali dari data yang menunjukkan bahwa terdapat setidaknya 13 pastur yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak yang kemudian berkembang menjadi kurang lebih 90 nama pastur.
Penyelidikan yang dilakukan selama hampir setahun ini kemudian memperoleh data-data lain melalui wawancara beberapa korban, pengintaian, mengunjungi institusi dan pihak-pihak terkait, seperti kepolisian dan pengadilan, hingga mencoba untuk membongkar dokumen-dokumen sensitive dan berusaha mengungkap hal-hal yang telah dirahasiakan oleh pihak Gereja Katolik selama bertahun-tahun hingga terkumpul lah sebanyak 87 nama pastur yang terkait dengan kasus ini.
Mengenai film ini, ketika ditemui di @america Cultural Center beberapa waktu lalu, Brian McFeeters selaku Wakil Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan, Ini merupakan kesempatan baginya untuk memutar film Spotlight.
"Dan alasan diputarnya film ini adalah karena film ini terkait dengan isu yang sangat sulit serta bagaimana menyelesaikannya. Namun alasan utama kami membawa film ini adalah untuk menunjunjukan kekuatan dari kebebasan pers. Film ini juga menunjukkan bagaimana pentingnya jurnalistik investigasi untuk mengungkap sebuah isu atau masalah besar. Saya cukup senang kami punya film seperti ini yang cukup sulit tapi juga menarik untuk ditonton,” ungkapnya.
Kemudian, bagaimana kelanjutan kasus pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh sejumlah pastur tersebut? Bagaimana tim Spotlight mengungkap kebenarannya, dan bagaimana akhirnya mereka dapat mempublikasikan berita yang telah menjadi keresahan warga Boston selama bertahun-tahun ini? Film peraih enam nominasi Oscar ini dapat Anda saksikan di bioskop CGV Blitz di seluruh Indonesia mulai tanggal 17 Februari 2017.
(nfl)