67% Mahasiswa Jakarta Tak Paham Label Makanan
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan, bahwa sekitar 67% mahasiswa di DKI Jakarta tidak paham tentang label pangan.
Melihat fakta tersebut, Kepala BPOM, Roy Sparringa mengungkapkan, hal ini menandakan masih banyaknya mahasiswa yang mengabaikan label pangan. Padahal, memperhatikan label pangan merupakan hal yang penting.
"Dapat disimpulkan, mahasiswa kurang peduli dengan instruksi yang tertera pada label di setiap pangan olahan. Angka ini juga belum sesuai dengan harapan yang ingin kami capai," papar Roy di Jakarta.
Meski demikian, penelitian ini menemukan, para mahasiswa memperhatikan terhadap tanggal kadaluwarsa. "Terdapat 92,4% mahasiswa yang memerhatikan tanggal kadaluwarsa," kata dia.
Roy pun berharap para produsen bisa memberikan informasi yang akurat pada label pangan. Menurutnya, informasi tersebut sangat penting bagi konsumen untuk dijadikan evaluasi produk.
"Informasi tersebut sangat penting bagi konsumen karena dapat digunakan sebagai dasar mengevaluasi produk pangan yang akan dibeli,mempertimbangkan kecukupan gizi serta menjadi dasar pemenuhan harapan konsumen itu sendiri. Belum lagi, label merupakan sarana promosi bagi produsen," pungkas dia.
Melihat fakta tersebut, Kepala BPOM, Roy Sparringa mengungkapkan, hal ini menandakan masih banyaknya mahasiswa yang mengabaikan label pangan. Padahal, memperhatikan label pangan merupakan hal yang penting.
"Dapat disimpulkan, mahasiswa kurang peduli dengan instruksi yang tertera pada label di setiap pangan olahan. Angka ini juga belum sesuai dengan harapan yang ingin kami capai," papar Roy di Jakarta.
Meski demikian, penelitian ini menemukan, para mahasiswa memperhatikan terhadap tanggal kadaluwarsa. "Terdapat 92,4% mahasiswa yang memerhatikan tanggal kadaluwarsa," kata dia.
Roy pun berharap para produsen bisa memberikan informasi yang akurat pada label pangan. Menurutnya, informasi tersebut sangat penting bagi konsumen untuk dijadikan evaluasi produk.
"Informasi tersebut sangat penting bagi konsumen karena dapat digunakan sebagai dasar mengevaluasi produk pangan yang akan dibeli,mempertimbangkan kecukupan gizi serta menjadi dasar pemenuhan harapan konsumen itu sendiri. Belum lagi, label merupakan sarana promosi bagi produsen," pungkas dia.
(alv)