Gurihnya Santap Menu Pakistan dan India Sambil Pilih Karpet

Minggu, 17 April 2016 - 18:01 WIB
Gurihnya Santap Menu...
Gurihnya Santap Menu Pakistan dan India Sambil Pilih Karpet
A A A
DEPOK - Para pecinta masakan khas India, Pakistan, dan Timur Tengah tidak perlu jauh-jauh untuk mencicipi berbagai menu khas negara tersebut.

Warga Depok, Jakarta dan sekitarnya cukup datang ke Jalan Cinere Raya Nomor 29, Cinere, Depok untuk mencoba mampir ke Warung Pakistan.

Sebut saja Nasi Biryani, yang dibuat dari beras asal Pakistan dengan kuah seperti kari dari sapi maupun kambing muda. Ditambah dengan kapulaga, rempah - rempah bumbu rahasia khas Pakistan dan kayu manis.

Rasa yang gurih ini tidak didapat dari santan, sebab masakan Pakistan tidak bersantan. Beras dikukus terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan kari yang telah matang.

Ada juga chicken curry khas Pakistan dengan bumbu khas, bawang bombay dan tomat. Biasanya memakannya dengan roti khas Pakistan yakni cane dan capati.

Berikutnya, dal semacam kacang - kacangan yang ditumis dengan berbagai bumbu. Bahan baku utamanya yakni sejenis kacang polong.

"Makanan pokok kami adalah roti gandung atau terigu. Seperti Capati atau roti goreng dari tepung gandum. Pembuatannya dengan sistem aduk berapa jam sekali ditambah garam sedikit, gandum makanan pokok kami," kata Pemilik Warung Pakistan di Depok, Ijaz, kepada Sindonews baru-baru ini.

Bicara soal minuman, Pakistan juga jagonya. Lassi namanya. Minuman seperti yoghurt dengan campuran susu sapi dan ekstrak buah-buahan. Lassi biasa diminum di musim panas dan untuk sarapan.

"Jadi masaknya tujuh jam didiamkan setelah direbus mendidih. Bisa campuran mangga dan strawberry. Minuman ini bagus untuk perut pencernaan," jelas Wasim.

Sambil menyantap menu, mata pengunjung dimanjakan dengan berbagai macam karpet buatan tangan khas asal Pakistan dan Iran. Harganya pun bisa mencapai puluhan dan ratusan juta.

Karpet buatan tangan asal Pakistan dan Iran dipercaya mempunyai kekuatan magis dan mampu menangkal sihir.

Filosofi magis yang terkandung di dalam filosfi karpet asal Pakistan dan Iran karena dalam pembuatannya butuh waktu bertahun - tahun. Saat membuatnya pun banyak pantangan yang harus dilakukan.

"Karena dibuat dari bahan - bahan alami seperti bulu domba, bulu kambing, bulu unta, katun, jute, silk, benang emas, dan wol. Dibuatnya paling sebentar itu satu tahun, bahkan ada yang 5-6 tahun untuk jenis sutera. Pelanggan yang membeli karpet tentu bisa kami suguhkan makanan khas Pakistan dengan promo khusus,” kata Ijaz.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)