Nikmatnya Pindang Ikan Sale dan Pempek Pistel Khas Palembang
A
A
A
BANDUNG - Penikmat kuliner tentu sudah tidak asing dengan sajian makanan khas Palembang yakni Pempek. Namun, sajian lainnya yang tak kalah lezat yakni Pindang Ikan Sale. Sajian ini ditawarkan salah satu rumah makan di kawasan Jalan Tubagus Ismail, Bandung.
Sesuai dengan namanya, Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian ini menyajikan tiga jenis menu makanan andalan yang berbahan utama pempek dan pindang. Sajian makanan tersebut akan membawa pengunjung merasakan sensasi kenikmatan kuliner khas Palembang seperti makan langsung di lokasinya.
Menu ini memiliki ciri khas dalam pembuatannya, yakni ikan patin tersebut dikeringkan terlebih dahulu, lalu di asap. Kemudian, cabe merah dan bawang merah ditumbuk hingga halus, lalu direbus bersama bumbu lain dan ikan patin di dalam air dengan takaran yang cukup.
Setelah selesai dimasak, Pindang Ikan Sale akan menunjukkan tampilan yang menggiurkan, dengan kuahnya yang berwarna merah pekat dari campuran bumbu dasar dan kuah kental yang dihasilkan dari lemak patin.
“Memang tampak seperti minyak, tapi kami tidak menggunakan minyak, tampilan itu dihasilkan dari lemak patin yang direbus,” ucap Juru Masak Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian, Bandung, Lindawati.
Tak hanya itu, ikan patin yang diasap memberikan aroma unik yang seakan menarik pengunjung untuk segera melahapnya. Ditemani dengan nasi putih, Pindang Ikan Sale ini akan memberikan rasa asam pedas yang menyegarkan setiap pelahapnya.
Meski dalam cara pembuatannya sama dengan menu Pindang Ikan Sale, pada bahan dasar Pindang Tulang Daging Sapi ditambahkan bawang bombay dan daun salam untuk menciptakan aroma khas hidangan daging. Berbeda dengan rasa dari hidangan Pindang Ikan Sale, Pindang Tulang Daging Sapi memberikan sensasi pedas manis yang cocok untuk para pecinta hidangan manis.
Selain menu yang berbahan dasar pindang, tentunya dalam kuliner khas Palembang pempek selalu hadir dan menjadi andalannya. Akan tetapi, tidak seperti sajian pempek biasanya, Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian menyajikan jenis pempek yang unik dan belum umum disajikan, seperti Pempek Pistel, Pempek Keriting, dan Pempek Tahu.
Dengan bentuknya yang menyerupai dim sum, Pempek Pistel diisi dengan pepaya muda yang ditumis, dan dihidangkan secara matang tanpa digoreng. Saat menggigitnya pun muncul sensasi kenyal dan lembut.
“Kenapa kami sajikan tanpa digoreng karena jika digoreng rasanya akan berubah dan cenderung tidak enak, jadi kami sajikan matang tanpa digoreng. Pempek jenis ini belum ada di Bandung yang seperti kita bikin,” ungkap Pemilik Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian, Abu Sofyan.
Sama halnya dengan Pempek Pistel, Pempek keriting disajikan matang tanpa digoreng. Bentuknya menyerupai mie gulung berbentuk bulat.
Selanjutnya, berbeda dengan Pempek Pistel dan Pempek Keriting, Pempek Tahu disajikan dengan digoreng terlebih dahulu. Pempek tahu ini berisi tahu yang dilapisi dengan adonan ikan yang kental, sehingga saat memakannya, rasa tahu akan menetralisir kuatnya rasa ikan pada adonan yang melapisinya.
Adapun sajian pempek yang sudah akrab dilihat masyarakat, seperti Pempek Adaan atau Telor Kecil, Lenjer kecil dan panjang, Pempek Kulit, dan Pempek Kapal Selam. Pada Pempek Adaan yang berbentuk bulat seperti telur kecil, rasa ikan di dalam adonannya paling kuat diantara pempek lainnya. Rasa tersebut diciptakan dari ikan, bawang daun dan campuran bumbu-bumbu dasar.
Tak kalah dengan Pempek Adaan, Pempek Kulit memiliki rasa unik dan kuat yang diciptakan dari kulit ikan. Meski tampak keras, saat dimakan pempek ini justru memiliki tekstur yang lembut dan kenyal di mulut.
Berbeda dengan seluruh pempek yang ada, salah satu pempek yang seringkali diminati masyarakat dengan ukurannya yang besar, yakni Pempek Kapal Selam, berisi telur bebek yang memberikan tampilan cantik dan rasa yang berbeda saat disajikan.
“Rasa yang berbeda juga kami buat di bumbunya. Seluruh pempek itu kami sajikan dengan bumbu pempek yang spesial. Di dalam campuran bumbu tidak digunakan campuran cuka untuk menciptakan rasa asamnya, tapi kami menggunakan asam Jawa sebagai gantinya,” pungkasnya.
Sesuai dengan namanya, Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian ini menyajikan tiga jenis menu makanan andalan yang berbahan utama pempek dan pindang. Sajian makanan tersebut akan membawa pengunjung merasakan sensasi kenikmatan kuliner khas Palembang seperti makan langsung di lokasinya.
Menu ini memiliki ciri khas dalam pembuatannya, yakni ikan patin tersebut dikeringkan terlebih dahulu, lalu di asap. Kemudian, cabe merah dan bawang merah ditumbuk hingga halus, lalu direbus bersama bumbu lain dan ikan patin di dalam air dengan takaran yang cukup.
Setelah selesai dimasak, Pindang Ikan Sale akan menunjukkan tampilan yang menggiurkan, dengan kuahnya yang berwarna merah pekat dari campuran bumbu dasar dan kuah kental yang dihasilkan dari lemak patin.
“Memang tampak seperti minyak, tapi kami tidak menggunakan minyak, tampilan itu dihasilkan dari lemak patin yang direbus,” ucap Juru Masak Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian, Bandung, Lindawati.
Tak hanya itu, ikan patin yang diasap memberikan aroma unik yang seakan menarik pengunjung untuk segera melahapnya. Ditemani dengan nasi putih, Pindang Ikan Sale ini akan memberikan rasa asam pedas yang menyegarkan setiap pelahapnya.
Meski dalam cara pembuatannya sama dengan menu Pindang Ikan Sale, pada bahan dasar Pindang Tulang Daging Sapi ditambahkan bawang bombay dan daun salam untuk menciptakan aroma khas hidangan daging. Berbeda dengan rasa dari hidangan Pindang Ikan Sale, Pindang Tulang Daging Sapi memberikan sensasi pedas manis yang cocok untuk para pecinta hidangan manis.
Selain menu yang berbahan dasar pindang, tentunya dalam kuliner khas Palembang pempek selalu hadir dan menjadi andalannya. Akan tetapi, tidak seperti sajian pempek biasanya, Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian menyajikan jenis pempek yang unik dan belum umum disajikan, seperti Pempek Pistel, Pempek Keriting, dan Pempek Tahu.
Dengan bentuknya yang menyerupai dim sum, Pempek Pistel diisi dengan pepaya muda yang ditumis, dan dihidangkan secara matang tanpa digoreng. Saat menggigitnya pun muncul sensasi kenyal dan lembut.
“Kenapa kami sajikan tanpa digoreng karena jika digoreng rasanya akan berubah dan cenderung tidak enak, jadi kami sajikan matang tanpa digoreng. Pempek jenis ini belum ada di Bandung yang seperti kita bikin,” ungkap Pemilik Pempek & Pindang Flamboyant dan Warung Kofi Fian, Abu Sofyan.
Sama halnya dengan Pempek Pistel, Pempek keriting disajikan matang tanpa digoreng. Bentuknya menyerupai mie gulung berbentuk bulat.
Selanjutnya, berbeda dengan Pempek Pistel dan Pempek Keriting, Pempek Tahu disajikan dengan digoreng terlebih dahulu. Pempek tahu ini berisi tahu yang dilapisi dengan adonan ikan yang kental, sehingga saat memakannya, rasa tahu akan menetralisir kuatnya rasa ikan pada adonan yang melapisinya.
Adapun sajian pempek yang sudah akrab dilihat masyarakat, seperti Pempek Adaan atau Telor Kecil, Lenjer kecil dan panjang, Pempek Kulit, dan Pempek Kapal Selam. Pada Pempek Adaan yang berbentuk bulat seperti telur kecil, rasa ikan di dalam adonannya paling kuat diantara pempek lainnya. Rasa tersebut diciptakan dari ikan, bawang daun dan campuran bumbu-bumbu dasar.
Tak kalah dengan Pempek Adaan, Pempek Kulit memiliki rasa unik dan kuat yang diciptakan dari kulit ikan. Meski tampak keras, saat dimakan pempek ini justru memiliki tekstur yang lembut dan kenyal di mulut.
Berbeda dengan seluruh pempek yang ada, salah satu pempek yang seringkali diminati masyarakat dengan ukurannya yang besar, yakni Pempek Kapal Selam, berisi telur bebek yang memberikan tampilan cantik dan rasa yang berbeda saat disajikan.
“Rasa yang berbeda juga kami buat di bumbunya. Seluruh pempek itu kami sajikan dengan bumbu pempek yang spesial. Di dalam campuran bumbu tidak digunakan campuran cuka untuk menciptakan rasa asamnya, tapi kami menggunakan asam Jawa sebagai gantinya,” pungkasnya.
(sbn)