Tanggapan Kemenkes soal Ungkapan Merokok Mati Tidak Merokok juga Mati

Jum'at, 03 Juni 2016 - 19:25 WIB
Tanggapan Kemenkes soal Ungkapan Merokok Mati Tidak Merokok juga Mati
Tanggapan Kemenkes soal Ungkapan Merokok Mati Tidak Merokok juga Mati
A A A
JAKARTA - Merokok menyebabkan berbagai macam penyakit kronis dan kematian. Sayangnya, tak banyak perokok yang memiliki kesadaran tinggi akan bahaya merokok. Bahkan, sejumlah perokok kerap beranggapan bahwa 'merokok mati, tidak merokok juga mati'.

Mengenai tanggapan tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, dr HM Subuh mengatakan, cepat atau lambat semua manusia akan mati. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana manusia akan mati nantinya.

"Masalahnya adalah bagaimana kita mati nantinya. Apakah mau matinya dalam keadaan cacat? Kualitas hidup rendah karena kena kanker paru, gangguan pernapasan atau bahkan cacat karena stroke? Di situ bedanya," papar dr Subuh di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Tak hanya menyebabkan kematian, merokok juga bisa memengaruhi kondisi perekonomian keluarga. Apalagi jika perokok mengidap kanker paru hingga kecacatan yang membutuhkan biaya besar. Hal ini pun diperparah dengan perokok merupakan tulang punggung keluarga.

"Beban biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Memang ada BPJS tapi kan BPJS tidak menanggung keuangan keluarga yang terganggu karena bapaknya jadi pasien kanker paru," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7000 seconds (0.1#10.140)