Berhenti Merokok Total, Bantu Perokok Terbebas dari Rokok
A
A
A
INGGRIS - Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Annals of Internal Medicine, mengungkapkan bahwa mereka yang berhenti merokok secara total 25% akan terbebas dari rokok dibandingkan mereka yang berhenti secara bertahap.
Dilansir dari Huffington Post, peneliti dari University of Oxford meneliti 700 perokok yang ingin menghentikan kebiasaan merokok di Inggris. Setengah dari perokok diminta untuk memilih satu hari untuk menghentikan rokok secara total dan mematuhinya.
Setengah perokok lainnya diminta untuk secara bertahap mengurangi rokok selama dua minggu mendekati hari di mana mereka ingin berhenti merokok secara total. Selain itu, keduanya juga diberikan pengetahuan.
Hasilnya, 49% kelompok yang berhenti merokok secara total dalam satu hari berhasil tidak merokok. Sementara perokok yang berhenti merokok secara bertahap, hanya berhasil 39% yang berhenti.
Menariknya, setalah enam bulan sejak hari pertama berhenti merokok, 22% dari mereka yang berhenti merokok secara total berhasil terhindar dari rokok. Namun, kelompok yang berbeda hanya berhasil 15%.
"Petugas kesehatan harus menawarkan cara berhenti total sebagai cara pertama bagi pasiennya. Tetapi kalau itu tak bisa menjadi pilihan, berhenti merokok secara bertahap dapat menjadi alternatif kedua. Kami memahami bahwa orang mungkin harus setengah mati menghadapi candu saat harus berhenti merokok secara total. Namun, efektivitasnya perlu dipertimbangkan," papar penulis utama studi dan peneliti postdoctoral di Oxford di Inggris, Nicola Lindson-Hawley.
Selain kesadaran diri sendiri, untuk terbebas dari rokok juga dibutuhkan dari orang-orang terdekat. Menurut Lidson, berhenti secara total merupakan cara yang baik untuk berhenti merokok. Pasalnya, akan mengubah kebiasaan dalam satu waktu. Pada kelompok bertahap, mereka melakukannya dengan cara bertahap dan berisiko kehilangan motivasi.
"Ada banyak bukti yang menunjukkan, bahwa jika Anda ingin berhenti merokok, cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mencari bantuan dalam bentuk konseling dan pengobatan seperti terapi pengganti nikotin atau varenicline," pungkasnya.
Dilansir dari Huffington Post, peneliti dari University of Oxford meneliti 700 perokok yang ingin menghentikan kebiasaan merokok di Inggris. Setengah dari perokok diminta untuk memilih satu hari untuk menghentikan rokok secara total dan mematuhinya.
Setengah perokok lainnya diminta untuk secara bertahap mengurangi rokok selama dua minggu mendekati hari di mana mereka ingin berhenti merokok secara total. Selain itu, keduanya juga diberikan pengetahuan.
Hasilnya, 49% kelompok yang berhenti merokok secara total dalam satu hari berhasil tidak merokok. Sementara perokok yang berhenti merokok secara bertahap, hanya berhasil 39% yang berhenti.
Menariknya, setalah enam bulan sejak hari pertama berhenti merokok, 22% dari mereka yang berhenti merokok secara total berhasil terhindar dari rokok. Namun, kelompok yang berbeda hanya berhasil 15%.
"Petugas kesehatan harus menawarkan cara berhenti total sebagai cara pertama bagi pasiennya. Tetapi kalau itu tak bisa menjadi pilihan, berhenti merokok secara bertahap dapat menjadi alternatif kedua. Kami memahami bahwa orang mungkin harus setengah mati menghadapi candu saat harus berhenti merokok secara total. Namun, efektivitasnya perlu dipertimbangkan," papar penulis utama studi dan peneliti postdoctoral di Oxford di Inggris, Nicola Lindson-Hawley.
Selain kesadaran diri sendiri, untuk terbebas dari rokok juga dibutuhkan dari orang-orang terdekat. Menurut Lidson, berhenti secara total merupakan cara yang baik untuk berhenti merokok. Pasalnya, akan mengubah kebiasaan dalam satu waktu. Pada kelompok bertahap, mereka melakukannya dengan cara bertahap dan berisiko kehilangan motivasi.
"Ada banyak bukti yang menunjukkan, bahwa jika Anda ingin berhenti merokok, cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mencari bantuan dalam bentuk konseling dan pengobatan seperti terapi pengganti nikotin atau varenicline," pungkasnya.
(nfl)