Ini Manfaat Hindari Minum Kopi saat Nonton Konser
A
A
A
JAKARTA - Bagi Anda yang gemar nonton konser sekaligus penikmat kopi, mulailah berhati-hati. Sebuah penelitian baru-baru ini mengatakan bagusnya jangan minum kopi, baik sebelum atau setelah Anda menghadiri konser.
Para ilmuwan di Laboratorium McGill University Auditory Sciences telah meneliti bahwa zat tertentu pada kopi dapat menyakiti kemampuan telinga kepada mereka yang baru saja mendengarkan konser music, khususnya dengan beat cepat selama satu jam penuh atau lebih.
Dilansir Foxnews, penelitian ini dilakukan kepada sekelompok wanita yang setengahnya diberi 25mg/ kg kafein selama 15 hari, sementara setengahnya pergi konser tanpa meminum kopi. Sehari setelahnya, kedua kelompok menunjukkan gangguan pendengaran yang sama.
Namun, setelah delapan hari, mereka yang bebas kafein, pulih kembali seperti semula. Berbeda dengan mereka yang meminum kopi. Pendengaran mereka masih mengalami gangguan.
“Penelitian kami menegaskan bahwa paparan rangsangan pendengaran keras ditambah dengan konsumsi harian 25mg/ kg kafein memiliki dampak negatif yang jelas terutama dalam pemulihan masalah pendengaran,” jelas peneliti Faisal Zawawi.
Selain dalam hal konser atau pertemuan bising lainnya, mereka yang bekerja di industri seperti penerbangan, pertambangan, konstruksi, dan manufaktur juga memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami lebih banyak kerusakan telinga tanpa mereka sadari.
“Ketika telinga terkena suara keras, itu dapat menyebabkan penurunan pendengaran sementara. Gangguan ini biasanya reversibel dalam 72 jam pertama setelah paparan, tetapi jika gejalanya menetap, kerusakan bisa menjadi permanen,” pungkasnya.
Para ilmuwan di Laboratorium McGill University Auditory Sciences telah meneliti bahwa zat tertentu pada kopi dapat menyakiti kemampuan telinga kepada mereka yang baru saja mendengarkan konser music, khususnya dengan beat cepat selama satu jam penuh atau lebih.
Dilansir Foxnews, penelitian ini dilakukan kepada sekelompok wanita yang setengahnya diberi 25mg/ kg kafein selama 15 hari, sementara setengahnya pergi konser tanpa meminum kopi. Sehari setelahnya, kedua kelompok menunjukkan gangguan pendengaran yang sama.
Namun, setelah delapan hari, mereka yang bebas kafein, pulih kembali seperti semula. Berbeda dengan mereka yang meminum kopi. Pendengaran mereka masih mengalami gangguan.
“Penelitian kami menegaskan bahwa paparan rangsangan pendengaran keras ditambah dengan konsumsi harian 25mg/ kg kafein memiliki dampak negatif yang jelas terutama dalam pemulihan masalah pendengaran,” jelas peneliti Faisal Zawawi.
Selain dalam hal konser atau pertemuan bising lainnya, mereka yang bekerja di industri seperti penerbangan, pertambangan, konstruksi, dan manufaktur juga memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami lebih banyak kerusakan telinga tanpa mereka sadari.
“Ketika telinga terkena suara keras, itu dapat menyebabkan penurunan pendengaran sementara. Gangguan ini biasanya reversibel dalam 72 jam pertama setelah paparan, tetapi jika gejalanya menetap, kerusakan bisa menjadi permanen,” pungkasnya.
(tdy)