Waspadalah, Penderita Kanker Kepala Leher Naik 13 Persen
A
A
A
JAKARTA - Meski tak populer seperti jenis kanker lain, penderita kanker kepala leher terus meningkat. Dari berbagai jenis kanker kepala leher, nasofaring menjadi salah satu jenis kanker kepala leher yang paling banyak menyerang penduduk Indonesia.
"Pada 2012 di Indonesia ditemukan 15 persen dari 100.000 pria di bawah usia 30 tahun kena kanker kepala leher. Untuk kanker nasofaring banyak sekali jumlahnya, sekitar 30 persen," kata Ahli Kanker Leher Kepala dr Marlinda Adham SpTHT-KL(K) PhD dalam acara Yuk Peduli Kanker Kepala Leher di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Parahnya, lima tahun kemudian jumlah tersebut terus mengalami peningkatan 13%. Umumnya, penyakit mematikan ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet berbahaya.
"Makanan saat ini banyak dijual dengan banyak zat pengawet sehingga ini yang menjadi kerisauan karena berpotensi menyebabkan kanker," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati MM menjelaskan, penyakit kanker kepala leher bisa dicegah sejak dini.
"Kita perlu berperilaku CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas, Diet seimbang, Istirahat cukup dan kelola stres," sarannya.
"Pada 2012 di Indonesia ditemukan 15 persen dari 100.000 pria di bawah usia 30 tahun kena kanker kepala leher. Untuk kanker nasofaring banyak sekali jumlahnya, sekitar 30 persen," kata Ahli Kanker Leher Kepala dr Marlinda Adham SpTHT-KL(K) PhD dalam acara Yuk Peduli Kanker Kepala Leher di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Parahnya, lima tahun kemudian jumlah tersebut terus mengalami peningkatan 13%. Umumnya, penyakit mematikan ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet berbahaya.
"Makanan saat ini banyak dijual dengan banyak zat pengawet sehingga ini yang menjadi kerisauan karena berpotensi menyebabkan kanker," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati MM menjelaskan, penyakit kanker kepala leher bisa dicegah sejak dini.
"Kita perlu berperilaku CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas, Diet seimbang, Istirahat cukup dan kelola stres," sarannya.
(tdy)