Nikmati Pesona Festival Internasional Erau 2016 di Kutai

Minggu, 31 Juli 2016 - 13:26 WIB
Nikmati Pesona Festival Internasional Erau 2016 di Kutai
Nikmati Pesona Festival Internasional Erau 2016 di Kutai
A A A
KUTAI - Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang terbukti memukau wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu digelar 20-28 Agustus 2016.

Pesta Budaya Erau ini merupakan kolaborasi yang harmonis antara tradisi yang masih terjaga dengan baik dan atmosfer kekinian yang dinamis. Perpaduan budaya nusantara serta mancanegara bisa dirasakan dari sini. Karenanya, festival ini memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dari Indonesia hadir kebudayaan Kutai Kartanegara, Sleman, Gunung Kidul, dan Kabupaten Bandung yang siap disuguhkan. Sementara dari mancanegara yakni Amerika Serikat, Lithuania, Estonia, Bulgaria, Kanada, Polandia, Rumania, Rusia, dan Taiwan, yang siap mempertontonkan kekayaan budaya dari negaranya masing-masing.

”Masing-masing negara tersebut akan mengirimkan satu grup kesenian, kecuali Taiwan yang pada tahun ini mendelegasikan dua grup keseniannya,” ujar Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari didampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara Sri Wahyuni, Sabtu, 30 Juli 2016.

Negara-negara yang turut memeriahkan Festival Erau itu merupakan anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF). Rita menambahkan, seluruh kontingen atau tim kesenian dari sembilan negara tersebut berjumlah 259 orang.

Semua sudah menyatakan kesiapannya memeriahkan Festival Erau di Kukar. ”Harapan kami, lewat festival ini, Kukar maupun Tenggarong khususnya bisa lebih terkenal sebagai tujuan wisata, dan menjadi salah satu pusat kegiatan seni budaya nasional,” harapnya.

Untuk tahun ini, Rita menjanjikan acara yang lebih heboh. Dari mulai kirab budaya internasional lengkap dengan kostum tradisional masing-masing negara bakal dipertontonkan. Ada juga sajian ritual seru dan unik selama Festival Erau digelar. Belum lagi acara beseprah, yakni jamuan makan bersama untuk rakyat.

”Biar lebih seru lagi, acara ini ditutup dengan perayaan belimbur, yakni ritual yang mana seluruh warga, termasuk para pengunjung saling siram menggunakan air sungai Mahakam. Seru kan?” beber Rita.

Gong-nya ada di puncak acara Festival Erau. Di acara pamungkas itu, akan ada tradisi mengulur naga. Di sini, rombongan utusan Keraton Kutai akan mengarak sepasang replika naga menggunakan perahu. Replika naga ini kemudian dilepaskan di Kutai Lama, yang dianggap sebagai tempat asal legenda naga tersebut. Saat dilepas masyarakat akan berlomba mendapatkan sisik naga.

Lantas kenapa sisik naga tersebut diperebutkan? ”Karena masyarakat setempat percaya kalau sisik naga ini dapat mewujudkan harapan orang yang memilikinya. Coba deh datang dan rasakan keseruannya. Dijamin nggak rugi,” ajak Rita.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi rencana Festival Internasional Erau 2016. Selama ini Kaltim dikenal sebagai kawasan yang kaya dengan minyak, gas bumi, dan batu bara. ”Sekarang alamnya banyak yang rusak. Menjadikan bekas galian tambang itu sebagai destinasi alam, mungkin itu proses recovery yang bagus buat lingkungan dan pariwisata,” jelasnya.

Menurut dia, dalam sustainable tourism development (STD) itu prinsipnya sama. Mau di darat, di laut, di gunung atau di hutan. ”Semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan. Karena itu, yang masih asri harus dijaga, yang setengan rusak mulai direvitalisasi, dan yang sudah rusak direstorasi,” ungkap mantan Dirut PT Telkom ini.

Arief menegaskan, cara yang paling cerdas membangun daerah adalah menetapkan portofolio pada business level strategy yang tepat. Industri yang berbasis pada minya dan gas, batubara, dan CPO sudah semakin menyusut dari waktu ke waktu. ”Yang terus berkembang naik adalah pariwisata. Ketiga-tiganya naik, size, spread, dan sustainable,” tegasnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7063 seconds (0.1#10.140)