Mitos atau Fakta, Luka Bakar Diobati dengan Air Es?
A
A
A
JAKARTA - Air es dipercaya bisa mengobati luka bakar. Sebagian orang pun menilai, menyiram air es di atas luka bakar mampu mendinginkan luka. Sayangnya, hal tersebut hanyalah mitos dan tidak dianjurkan para pakar kesehatan.
Dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit Evasari Awal Bros, dr. Tessa Puspita Sari, SpBP menjelaskan, bahwa kebiasaan tersebut bisa membahayakan luka. Sebaiknya, luka bakar dibersihkan dengan bilasan air sejuk yang mengalir.
"Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa panas agar tidak merusak jaringan kulit lebih dalam lagi. Penelitian menunjukkan bahwa membilas luka bakar akut selama 15 menit saja dapat mengurangi proses peradangan hingga 30-50%," papar dr. Tessa di Jakarta.
Lebih lanjut dr. Tessa menyarankan untuk tidak membasuh luka dengan air es. Pasalnya, air es bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya, merusak jaringan kulit yang sudah sakit akibat terkena panas.
"Selain itu, membilas dengan air es dapat berisiko menurunkan suhu tubuh penderita atau anak yang terkena luka bakar. Penurunan suhu ini pun terjadi secara drastis (hipotermia) yang dapat berakibat fatal," pungkasnya.
Dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit Evasari Awal Bros, dr. Tessa Puspita Sari, SpBP menjelaskan, bahwa kebiasaan tersebut bisa membahayakan luka. Sebaiknya, luka bakar dibersihkan dengan bilasan air sejuk yang mengalir.
"Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa panas agar tidak merusak jaringan kulit lebih dalam lagi. Penelitian menunjukkan bahwa membilas luka bakar akut selama 15 menit saja dapat mengurangi proses peradangan hingga 30-50%," papar dr. Tessa di Jakarta.
Lebih lanjut dr. Tessa menyarankan untuk tidak membasuh luka dengan air es. Pasalnya, air es bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya, merusak jaringan kulit yang sudah sakit akibat terkena panas.
"Selain itu, membilas dengan air es dapat berisiko menurunkan suhu tubuh penderita atau anak yang terkena luka bakar. Penurunan suhu ini pun terjadi secara drastis (hipotermia) yang dapat berakibat fatal," pungkasnya.
(nfl)