11 Hotel dan 1200 Kamar Sambut PATA Travel Mart
A
A
A
JAKARTA - Sebentar lagi Indonesia akan banyak kedatangan tamu pebisnis pariwisata dunia di pameran. Tepatnya pada 7-9 September 2016 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, saat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerjasama dengan PATA Chapter Indonesia yang menjadi tuan rumah PATA Travel Mart (PTM) 2016 yang diprediksi bakal dibanjiri oleh ribuan tamu dari mancanegara.
Mengenai kesiapan tempat pelaksanaan dan penginapan PTM 2016 yang di wilayah Banten itu, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Profesor I Gde Pitana yang didampingi Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Rita Sofia mengatakan, Kemenpar telah berkoordinasi dengan pihak panitia dan PATA Chapter Indonesia bahwa akan disiapkan 11 Hotel dan 1200 kamar untuk para Buyers, Sellers dan International Media.
”Yang semua aksesnya mudah dengan menggunakan Bus dari Hotel ke ICE hanya ditempuh dengan 10 hingga 20 menit, bahkan ada juga yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki ke tempat acara, total kamar yang tersedia hasil data kami dengan panitia sebanyak 1200 kamar,” ujar pria yang biasa disapa Pitana itu.
Rita Sofia menambahkan, hotel-hotel tersebut adalah Santika Hotel Teraskota, Sapphire Sky Hotel, Pranaya Hotel, Grand Zuri Hotel, Soll Marina Hotel, IBIS Hotel Gading Serpong, Grand Serpong Hotel, Santika Premiere Bintaro, Mercure Alam Sutera, Atria Hotel Gading Serpong, dan Santika Hotel ICE - BSD City.
Rita memprediksi yang akan hadir ke acara tersebut berjumlah ribuan dari puluhan negara. Ribuan buyers dan sellers yang hadir hadir ke PATA juga tidak sembarangan prestise dan kualitasnya.
”Kalau dipresentase, buyer menurut sektor industri 92 persen leisure, 2 persen spesial interest, 6 persen mice. Sedangkan sellernya menurut sektor industri, 2 persen travel technology, 29 persen travel agent atau tour operator, 3 persen airlines, 28 persen Hotel dan Resort, 22 persen tourism office, 5 persen travel media, 5 persen atractions, dan 6 persen lainnya,” katanya.
Sementara itu, Project Manager PTM 2016 Ika Nazaruddin mengatakan, direct benefit-nya menjadi tuan rumah PTM 2016 juga sangat banyak. Menurut Ika, nantinya Indonesia menjadi fokus perhatian para pelaku industri pariwisata mancanegara dari 60 negara.
Karena dalam pelaksanaannya, imbuh Ika, PTM 2016 merupakan bursa pariwisata yang bersifat murni B to B (business to business) yang bentuknya appointment antara buyer dan seller (pre-matched appointment), akan terjadi transaksi penjualan paket perjalanan wisata.
”Pelaku industri pariwisata memanfaatkan PTM untuk menjual paket wisata yang tentunya nantinya bisa meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama dari kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
Selain itu, masih kata Ika, PTM 2016 akan diliput oleh media nasional dan internasional sehingga memberikan dampak positif bagi Indonesia atau value added sehingga destinasi Indonesia menjadi trending news yang tinggi.
”Artinya Multiplier effect PTM2016 membuka peluang bisnis bagi hotel, cendera mata, transportasi lokal, restaurant, dan sebagainya,” ujar Ika.
Mengenai apa indirect benefitnya, Rita menjelaskan, PTM 2016 akan membangun network antara pelaku bisnis pariwisata di Indonesia dengan pelaku bisnis pariwisata anggota PATA.
"Membangun citra dan reputasi Pariwisata Indonesia di mata internasional, utamanya negara-negara anggota PATA, selain itu tentu saja memberikan kesempatan sekaligus edukasi kepada pelaku usaha dari seluruh propinsi di Indonesia untuk mengikuti ajang bursa pariwisata (travel mart) tingkat internasional,” pungkasnya.
Mengenai kesiapan tempat pelaksanaan dan penginapan PTM 2016 yang di wilayah Banten itu, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Profesor I Gde Pitana yang didampingi Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Rita Sofia mengatakan, Kemenpar telah berkoordinasi dengan pihak panitia dan PATA Chapter Indonesia bahwa akan disiapkan 11 Hotel dan 1200 kamar untuk para Buyers, Sellers dan International Media.
”Yang semua aksesnya mudah dengan menggunakan Bus dari Hotel ke ICE hanya ditempuh dengan 10 hingga 20 menit, bahkan ada juga yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki ke tempat acara, total kamar yang tersedia hasil data kami dengan panitia sebanyak 1200 kamar,” ujar pria yang biasa disapa Pitana itu.
Rita Sofia menambahkan, hotel-hotel tersebut adalah Santika Hotel Teraskota, Sapphire Sky Hotel, Pranaya Hotel, Grand Zuri Hotel, Soll Marina Hotel, IBIS Hotel Gading Serpong, Grand Serpong Hotel, Santika Premiere Bintaro, Mercure Alam Sutera, Atria Hotel Gading Serpong, dan Santika Hotel ICE - BSD City.
Rita memprediksi yang akan hadir ke acara tersebut berjumlah ribuan dari puluhan negara. Ribuan buyers dan sellers yang hadir hadir ke PATA juga tidak sembarangan prestise dan kualitasnya.
”Kalau dipresentase, buyer menurut sektor industri 92 persen leisure, 2 persen spesial interest, 6 persen mice. Sedangkan sellernya menurut sektor industri, 2 persen travel technology, 29 persen travel agent atau tour operator, 3 persen airlines, 28 persen Hotel dan Resort, 22 persen tourism office, 5 persen travel media, 5 persen atractions, dan 6 persen lainnya,” katanya.
Sementara itu, Project Manager PTM 2016 Ika Nazaruddin mengatakan, direct benefit-nya menjadi tuan rumah PTM 2016 juga sangat banyak. Menurut Ika, nantinya Indonesia menjadi fokus perhatian para pelaku industri pariwisata mancanegara dari 60 negara.
Karena dalam pelaksanaannya, imbuh Ika, PTM 2016 merupakan bursa pariwisata yang bersifat murni B to B (business to business) yang bentuknya appointment antara buyer dan seller (pre-matched appointment), akan terjadi transaksi penjualan paket perjalanan wisata.
”Pelaku industri pariwisata memanfaatkan PTM untuk menjual paket wisata yang tentunya nantinya bisa meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama dari kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
Selain itu, masih kata Ika, PTM 2016 akan diliput oleh media nasional dan internasional sehingga memberikan dampak positif bagi Indonesia atau value added sehingga destinasi Indonesia menjadi trending news yang tinggi.
”Artinya Multiplier effect PTM2016 membuka peluang bisnis bagi hotel, cendera mata, transportasi lokal, restaurant, dan sebagainya,” ujar Ika.
Mengenai apa indirect benefitnya, Rita menjelaskan, PTM 2016 akan membangun network antara pelaku bisnis pariwisata di Indonesia dengan pelaku bisnis pariwisata anggota PATA.
"Membangun citra dan reputasi Pariwisata Indonesia di mata internasional, utamanya negara-negara anggota PATA, selain itu tentu saja memberikan kesempatan sekaligus edukasi kepada pelaku usaha dari seluruh propinsi di Indonesia untuk mengikuti ajang bursa pariwisata (travel mart) tingkat internasional,” pungkasnya.
(nfl)