Wonderful Indonesia Buka Mata di MATTA Fair 2016
A
A
A
JAKARTA - Malaysia adalah potensi pasar pariwisata terbesar kedua, setelah Singapura. Konektivitas dari Kuala Lumpur dan kota-kota besar Malaysia ke Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan lainnya juga sudah bagus. "Karena itu di forum MATTA Fair 2016 harus bisa buka mata akan keindahan Wonderful Indonesia di sana," kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Asia tenggara merupakan pasar yang sangat seksi untuk bisa digoda Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Itu karena, status negara dan akses yang mudah bisa memantik kedatangan wisatawan ke tanah air demi mencapai target 20 juta wisawatan mancanegara (Wisman) 2019, mendatang.
Karena itu, Kemenpar akan terus melebarkan sayapnya di negeri tetangga, Malaysia dengan mengikuti bursa pariwisata terbesar yakni Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2016. Perhelatan tersebut akan dilaksanakan di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2-4 September 2016, mendatang.
”Keikutsertaan Indonesia dalam ajang MATTA Fair 2016 juga sebagai upaya untuk semakin mempropulerkan brand pariwisata Wonderful Indonesia di negara fokus pasar wisata utama yakni Malaysia,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Pada 2016 ini tercatat ada 15 pameran pariwisata yang diselenggarakan oleh MATTA, dan MATTA Fair di Kuala Lumpur 2016 ini merupakan event pameran pariwisata yang terbesar di Malaysia, setelah sebelumnya Kemenpar turut berpartisipasi pada event MATTA Fair di Sabah dan Johor Bahru.
MATTA Fair KL 2016 ini akan diselenggarakan Hall 4, 3, 2, 1, 1M & Linkway of PWTC - Kuala Lumpur, dengan total 1.233 booth dengan lahan seluas 27.400 M2 dan akan ada lebih dari 100.000 pengunjung dari Malaysia, ASEAN, dan negara dari belahan dunia lainnya.
Pameran ini diikuti oleh sekitar 198 exhibitors lokal dan international antara lain berasal dari Amerika, China, Taiwan, Hongkong, Australia, India, Jepang, Korea, Macau, Kamboja, Filipina, Thailand, Nepal, Malaysia, New Zealand, Iran, UEA, Mexico, dan Turki.
Lebih lanjut Rizki mengatakan, Indonesia secara rutin mengikuti ajang pameran wisata terbesar di Malaysia, MATTA Fair 2016 untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Pada ajang serupa yang digelar awal tahun ini, Indonesia bahkan sukses meraih predikat ASEAN Favourite Destination.
Dia mengatakan, pada MATTA Fair 2016, Indonesia akan menawarkan begitu banyak destinasi wisata di Indonesia kepada pengunjung yang hadir seperti pantai di Bali; menikmati warisan budaya yang termasuk dalam situs warisan budaya UNESCO Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa; dan menyelam menikmati indahnya bawah laut di Raja Ampat, Papua.
Indonesia juga menawarkan pengalaman berbelanja menyenangkan di Jakarta dan Bandung, bermain golf yang menantang dengan harga yang terjangkau namun berkelas internasional, hingga ada pula spa yang dilengkapi dengan perawatan kesehatan dan kecantikan yang khas dan tradisional.
”Pada partisipasi tahun ini, Booth Indonesia yang terletak di Hall 3 dengan nomor stan 3224-3243 dan 3244-3259, akan menampilkan keragaman destinasi wisata Indonesia.Kami membawa delegasi yang akan aktif berpartisipasi terdiri dari 45 industri yang berasal dari destinasi utama di Indonesia," ujar wanita yang murah senyum tersebut.
Mereka diantaranya, imbuh Kiki, akan menawarkan berbagai destinasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, 9 Dinas Pariwisata Daerah, dan 26 agen lokal untuk melakukan penjualan langsung dan bersama-sama mempromosikan pariwisata Indonesia.
"Seluruh industri tersebut akan memenuhi keperluan konsumen dari Malaysia terkait paket pariwisata ke Indonesia," katanya.
Dia menambahkan, dalam MATTA Fair 2016 kali akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia (ASITA) dan MATTA di Malaysia.
"MoU ini akan dilaksanakan pada 2 September 2016 di Putra World Trade Center (PWTC) yang diharapkan mampu meningkatkan kerja sama kedua asosiasi biro perjalanan wisata di dua negara," katanya.
Pada kesempatan MATTA Fair 2016 kali ini Kemenpar juga telah menyiapkan berbagai rangkaian acara bagi para pengunjung booth yakni spa tradisional, counter kopi, digital interaktif dan photo booth, penukaran hadiah, serta penampilan seni budaya dari Tim Wonderful Indonesia.Indonesia akan menempati Hall 3 (ASEAN Hall) seluas 324 m2 mewadahi 36 booth. Indonesia juga akan mempersembahkan Cultural Performance pada saat opening ceremony MATTA Fair 2016.
"Untuk menarik animo pengunjung, di Booth Indonesia juga akan diselenggarakan meet & greet bintang utama dari film layar lebar Indonesia “Kalam-Kalam Langit”, Elyzia Mulachela dan Dimas Seto yang akan diselenggarakan pada 2 September 2016," kata Rizki.
Penampilan khusus juga akan dipersembahkan oleh penyanyi Kontes Dangdut Indonesia yang mengisi original soundtrack film “Kalam-Kalam Langit” yaitu Cut Nyak Niken Astri Febrianti.
Film Kalam-Kalam Langit dianggap potensial sebagai instrumen promosi Wonderful Indonesia karena berlatar belakang destinasi Lombok yang sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat Malaysia.
Rizki menyebutkan selama ini Malaysia merupakan fokus pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia yang menduduki peringkat ke-2 setelah Singapura dengan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, dimana total kunjungan pada 2015 mencapai 1.247.270 wisman. Pada 2016, Kemenpar menargetkan wisman asal Malaysia sebesar 2.000.000 wisman.
Asia tenggara merupakan pasar yang sangat seksi untuk bisa digoda Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Itu karena, status negara dan akses yang mudah bisa memantik kedatangan wisatawan ke tanah air demi mencapai target 20 juta wisawatan mancanegara (Wisman) 2019, mendatang.
Karena itu, Kemenpar akan terus melebarkan sayapnya di negeri tetangga, Malaysia dengan mengikuti bursa pariwisata terbesar yakni Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair 2016. Perhelatan tersebut akan dilaksanakan di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2-4 September 2016, mendatang.
”Keikutsertaan Indonesia dalam ajang MATTA Fair 2016 juga sebagai upaya untuk semakin mempropulerkan brand pariwisata Wonderful Indonesia di negara fokus pasar wisata utama yakni Malaysia,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Pada 2016 ini tercatat ada 15 pameran pariwisata yang diselenggarakan oleh MATTA, dan MATTA Fair di Kuala Lumpur 2016 ini merupakan event pameran pariwisata yang terbesar di Malaysia, setelah sebelumnya Kemenpar turut berpartisipasi pada event MATTA Fair di Sabah dan Johor Bahru.
MATTA Fair KL 2016 ini akan diselenggarakan Hall 4, 3, 2, 1, 1M & Linkway of PWTC - Kuala Lumpur, dengan total 1.233 booth dengan lahan seluas 27.400 M2 dan akan ada lebih dari 100.000 pengunjung dari Malaysia, ASEAN, dan negara dari belahan dunia lainnya.
Pameran ini diikuti oleh sekitar 198 exhibitors lokal dan international antara lain berasal dari Amerika, China, Taiwan, Hongkong, Australia, India, Jepang, Korea, Macau, Kamboja, Filipina, Thailand, Nepal, Malaysia, New Zealand, Iran, UEA, Mexico, dan Turki.
Lebih lanjut Rizki mengatakan, Indonesia secara rutin mengikuti ajang pameran wisata terbesar di Malaysia, MATTA Fair 2016 untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di kawasan ASEAN dan sekitarnya. Pada ajang serupa yang digelar awal tahun ini, Indonesia bahkan sukses meraih predikat ASEAN Favourite Destination.
Dia mengatakan, pada MATTA Fair 2016, Indonesia akan menawarkan begitu banyak destinasi wisata di Indonesia kepada pengunjung yang hadir seperti pantai di Bali; menikmati warisan budaya yang termasuk dalam situs warisan budaya UNESCO Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa; dan menyelam menikmati indahnya bawah laut di Raja Ampat, Papua.
Indonesia juga menawarkan pengalaman berbelanja menyenangkan di Jakarta dan Bandung, bermain golf yang menantang dengan harga yang terjangkau namun berkelas internasional, hingga ada pula spa yang dilengkapi dengan perawatan kesehatan dan kecantikan yang khas dan tradisional.
”Pada partisipasi tahun ini, Booth Indonesia yang terletak di Hall 3 dengan nomor stan 3224-3243 dan 3244-3259, akan menampilkan keragaman destinasi wisata Indonesia.Kami membawa delegasi yang akan aktif berpartisipasi terdiri dari 45 industri yang berasal dari destinasi utama di Indonesia," ujar wanita yang murah senyum tersebut.
Mereka diantaranya, imbuh Kiki, akan menawarkan berbagai destinasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, 9 Dinas Pariwisata Daerah, dan 26 agen lokal untuk melakukan penjualan langsung dan bersama-sama mempromosikan pariwisata Indonesia.
"Seluruh industri tersebut akan memenuhi keperluan konsumen dari Malaysia terkait paket pariwisata ke Indonesia," katanya.
Dia menambahkan, dalam MATTA Fair 2016 kali akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia (ASITA) dan MATTA di Malaysia.
"MoU ini akan dilaksanakan pada 2 September 2016 di Putra World Trade Center (PWTC) yang diharapkan mampu meningkatkan kerja sama kedua asosiasi biro perjalanan wisata di dua negara," katanya.
Pada kesempatan MATTA Fair 2016 kali ini Kemenpar juga telah menyiapkan berbagai rangkaian acara bagi para pengunjung booth yakni spa tradisional, counter kopi, digital interaktif dan photo booth, penukaran hadiah, serta penampilan seni budaya dari Tim Wonderful Indonesia.Indonesia akan menempati Hall 3 (ASEAN Hall) seluas 324 m2 mewadahi 36 booth. Indonesia juga akan mempersembahkan Cultural Performance pada saat opening ceremony MATTA Fair 2016.
"Untuk menarik animo pengunjung, di Booth Indonesia juga akan diselenggarakan meet & greet bintang utama dari film layar lebar Indonesia “Kalam-Kalam Langit”, Elyzia Mulachela dan Dimas Seto yang akan diselenggarakan pada 2 September 2016," kata Rizki.
Penampilan khusus juga akan dipersembahkan oleh penyanyi Kontes Dangdut Indonesia yang mengisi original soundtrack film “Kalam-Kalam Langit” yaitu Cut Nyak Niken Astri Febrianti.
Film Kalam-Kalam Langit dianggap potensial sebagai instrumen promosi Wonderful Indonesia karena berlatar belakang destinasi Lombok yang sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat Malaysia.
Rizki menyebutkan selama ini Malaysia merupakan fokus pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia yang menduduki peringkat ke-2 setelah Singapura dengan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, dimana total kunjungan pada 2015 mencapai 1.247.270 wisman. Pada 2016, Kemenpar menargetkan wisman asal Malaysia sebesar 2.000.000 wisman.
(nfl)