Hidden Beauty Lovina Fest 2016 Siap Ramaikan Bali Utara
A
A
A
BALI - Kecantikan yang indah alam Lovina siap diperkenalkan kepada masyarakat luas di acara Lovina Festival 2016 Bali “Hidden Beauty Lovina” pada 10-14 September 2016. Perhelatan ini rencananya akan dilaksanakan di beberapa panggung seperti di Pantai Binaria, Undiksha Singaraja dan Pantai Kaliasem.
”Festival Pantai Lovina di Bali merupakan lokasi festival yang akan berlangsung selama tiga hari itu. Kegiatan ini berpusat pada Pantai Kalibukbuk di Bali Utara. Festival ini akan diselenggarakan dan akan dimulai dengan pameran,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra.
Kata pria yang biasa disapa Agung itu, selain pameran ajang Lovina Festival akan juga digelar perhelatan bersih-bersih Sapta Pesona, pameran kuliner. ”Para pengunjung sekaligus juga akan menikmati parade budaya darat dan laut, parade Desa Kalibukbuk, serta pertunjukan musik dari Balawan. Acaranya sangat menarik dan nikmat untuk dikunjungi,” katanya.
Agung menjelaskan, upacara pembukaan akan menghadirkan Baleganjur dan Parade Gebogan, serta Gong Kebyar dan Tari Ki Barak Panji Sakti. Selanjutnya akan akan ada Balap Banteng di desa Kaliasem, dan pertunjukan wayang pukul 15.00-21.00. Upacara penutupan pada hari Senin akan ditampilkan pertunjukan Kebyar, Megenjekan, dan Gong.
Pelaksanaan Festival Lovina yang digagas Pemerintah serta didukung sejumlah komponen pariwisata di Buleleng sebagai upaya untuk membangkitkan industri pariwisata di Buleleng, khususnya di Lovina sebagai ikon Pariwisata Bali Utara dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki Buleleng dalam berbagai bidang termasuk memberdayakan warga masyarakat sebagai penyangga Kawasan Lovina. ”Jadi ini juga ikon pantai kami di Bali Utara,” katanya.
Di hari kedua, tepatnya di tanggal 11 September, giliran para pecinta yoga yang difasilitasi kegiatan Yoga Asana Health & Beauty. Selain itu ada juga FGD wisata bahari dari Kementerian Kelautan, pameran kerajinan, pameran kuliner, pertunjukan tari, serta sampai gerubungan.
”Pada hari ketiga, 12 September, pertunjukan seni masih dilanjutkan dengan band anturan kolaborasi, bonangan race dan gong kebyar wanita Kalibukbuk Bondres,” kata pria asli Bali itu.
Agung mengatakan, sedangkan pada 13 September, para pengunjung yang akan datang ke Bali dapat turut berpatisipasi dalam ajang lari fun color run yang diadakan di Pantai Binaria. Sementara itu pada hari terakhir akan dilaksanakan penutupan diikuti dengan Parade Megangsing.
”Pantai Lovina tidak kalah cantik dari pantai-pantai lain di Pulau Dewata. Pasirnya berwarna hitam asli tidak seperti pantai di Bali yang lain. Ombak di bibir pantai pun relatif tenang dan bersahabat sehingga memungkinkan pengunjung untuk berwisata ke tengah laut dengan perahu nelayan. Asik banget pokoknya,” ujarnya berpromosi.
Menurutnya, atraksi yang paling dicari dari Lovina adalah pertunjukan lumba-lumba hidung botol atau Tursiops truncatus. ”Anda dapat menyaksikan hewan pintar tersebut melompat-lompat di lautan lepas bersama kelompoknya. Biasanya mereka muncul pada pagi hari ketika Matahari baru mulai menyingsing,” kata pria yang ramah kepada wartawan itu.
Sekedar informasi, desa Kalibukbuk sendiri terletak di dekat pantai berbentuk teluk sehingga pemandangannya cukup indah. Dahulu desa ini dijadikan pelabuhan sehingga tak mengherankan jika begitu ramai dengan perdagangan dan pertukaran budaya. Laut Lovina pun tak kalah memesona, terdapat bunga-bunga karang indah dan ikan yang bervariasi.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, event dan festival yang digelar di Bali Utara itu penting, untuk menaikkan jumlah orang yang mengeksplorasi kawasan utara.
"Selama ini yang berkembang pesat di Bali Selatan, maka festival Lovina 2016 ini bisa memperkenalkan potensi pariwisata di Bali Utara. Salam Pesona Indonesia," ungkap Arief Yahya.
”Festival Pantai Lovina di Bali merupakan lokasi festival yang akan berlangsung selama tiga hari itu. Kegiatan ini berpusat pada Pantai Kalibukbuk di Bali Utara. Festival ini akan diselenggarakan dan akan dimulai dengan pameran,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra.
Kata pria yang biasa disapa Agung itu, selain pameran ajang Lovina Festival akan juga digelar perhelatan bersih-bersih Sapta Pesona, pameran kuliner. ”Para pengunjung sekaligus juga akan menikmati parade budaya darat dan laut, parade Desa Kalibukbuk, serta pertunjukan musik dari Balawan. Acaranya sangat menarik dan nikmat untuk dikunjungi,” katanya.
Agung menjelaskan, upacara pembukaan akan menghadirkan Baleganjur dan Parade Gebogan, serta Gong Kebyar dan Tari Ki Barak Panji Sakti. Selanjutnya akan akan ada Balap Banteng di desa Kaliasem, dan pertunjukan wayang pukul 15.00-21.00. Upacara penutupan pada hari Senin akan ditampilkan pertunjukan Kebyar, Megenjekan, dan Gong.
Pelaksanaan Festival Lovina yang digagas Pemerintah serta didukung sejumlah komponen pariwisata di Buleleng sebagai upaya untuk membangkitkan industri pariwisata di Buleleng, khususnya di Lovina sebagai ikon Pariwisata Bali Utara dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki Buleleng dalam berbagai bidang termasuk memberdayakan warga masyarakat sebagai penyangga Kawasan Lovina. ”Jadi ini juga ikon pantai kami di Bali Utara,” katanya.
Di hari kedua, tepatnya di tanggal 11 September, giliran para pecinta yoga yang difasilitasi kegiatan Yoga Asana Health & Beauty. Selain itu ada juga FGD wisata bahari dari Kementerian Kelautan, pameran kerajinan, pameran kuliner, pertunjukan tari, serta sampai gerubungan.
”Pada hari ketiga, 12 September, pertunjukan seni masih dilanjutkan dengan band anturan kolaborasi, bonangan race dan gong kebyar wanita Kalibukbuk Bondres,” kata pria asli Bali itu.
Agung mengatakan, sedangkan pada 13 September, para pengunjung yang akan datang ke Bali dapat turut berpatisipasi dalam ajang lari fun color run yang diadakan di Pantai Binaria. Sementara itu pada hari terakhir akan dilaksanakan penutupan diikuti dengan Parade Megangsing.
”Pantai Lovina tidak kalah cantik dari pantai-pantai lain di Pulau Dewata. Pasirnya berwarna hitam asli tidak seperti pantai di Bali yang lain. Ombak di bibir pantai pun relatif tenang dan bersahabat sehingga memungkinkan pengunjung untuk berwisata ke tengah laut dengan perahu nelayan. Asik banget pokoknya,” ujarnya berpromosi.
Menurutnya, atraksi yang paling dicari dari Lovina adalah pertunjukan lumba-lumba hidung botol atau Tursiops truncatus. ”Anda dapat menyaksikan hewan pintar tersebut melompat-lompat di lautan lepas bersama kelompoknya. Biasanya mereka muncul pada pagi hari ketika Matahari baru mulai menyingsing,” kata pria yang ramah kepada wartawan itu.
Sekedar informasi, desa Kalibukbuk sendiri terletak di dekat pantai berbentuk teluk sehingga pemandangannya cukup indah. Dahulu desa ini dijadikan pelabuhan sehingga tak mengherankan jika begitu ramai dengan perdagangan dan pertukaran budaya. Laut Lovina pun tak kalah memesona, terdapat bunga-bunga karang indah dan ikan yang bervariasi.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, event dan festival yang digelar di Bali Utara itu penting, untuk menaikkan jumlah orang yang mengeksplorasi kawasan utara.
"Selama ini yang berkembang pesat di Bali Selatan, maka festival Lovina 2016 ini bisa memperkenalkan potensi pariwisata di Bali Utara. Salam Pesona Indonesia," ungkap Arief Yahya.
(nfl)