Angka Kematian Ibu Melahirkan Tembus 28%
A
A
A
JAKARTA - Di Indonesia angka ibu melahirkan yang meninggal akibat perdarahan mencapai 28%. Angka itu lebih buruk dibanding dengan beberapa negara lain, seperti Afrika.
Spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Evasari Awalbros dr Saiful Juhdi SpOG menjelaskan berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2010, angka ibu melahirkan yang meninggal akibat perdarahan berkisar 28% dan perdarahan usai persalinan bisa menyebabkan efek yang fatal.
“Angka ini bahkan lebih buruk dibandingkan beberapa negara di Afrika," kata Saiful kepada Sindonews di Rumah Sakit Evasari, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Selama proses persalinan, tubuh ibu memang banyak mengeluarkan darah. Akan tetapi, ada kondisi tertentu, di mana perdarahan yang terjadi terbilang banyak dan bisa menimbulkan risiko besar.
"Perdarahan usai melahirkan harus diwaspadai karena berisiko menimbulkan efek yang fatal. Menurut data WHO, di berbagai negara di dunia setidaknya seperempat kematian ibu melahirkan terjadi akibat perdarahan," pungkasnya.
Spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Evasari Awalbros dr Saiful Juhdi SpOG menjelaskan berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2010, angka ibu melahirkan yang meninggal akibat perdarahan berkisar 28% dan perdarahan usai persalinan bisa menyebabkan efek yang fatal.
“Angka ini bahkan lebih buruk dibandingkan beberapa negara di Afrika," kata Saiful kepada Sindonews di Rumah Sakit Evasari, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Selama proses persalinan, tubuh ibu memang banyak mengeluarkan darah. Akan tetapi, ada kondisi tertentu, di mana perdarahan yang terjadi terbilang banyak dan bisa menimbulkan risiko besar.
"Perdarahan usai melahirkan harus diwaspadai karena berisiko menimbulkan efek yang fatal. Menurut data WHO, di berbagai negara di dunia setidaknya seperempat kematian ibu melahirkan terjadi akibat perdarahan," pungkasnya.
(tdy)