Dive Operator dan Media Thailand Jatuh Cinta pada Labuan Bajo
A
A
A
LABUAN BAJO - Nggak ada bosannya. Peserta Diving Fam Trip to Komodo Island Thailand Operator And Media yang diboyong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Senin 5 September 2016 – Sabtu 10 September 2016 ini benar-benar jatuh cinta. Mereka cukup lama muter-muter destinasi wisata bahari di kawasan Komodo, Labuan Bajo. Hampir seminggu berbasah-basah di satu dari 10 top destinasi yang oleh Menpar Arief Yahya itu sering disebut 10 Bali Baru itu. Tapi tidak ada bosannya, selalu ingin nyebur bersama segerombolan Nemo, Dori dan Manta di sana.
Semula, bayangan orang, berwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hanya untuk melihat habitat asli binatang Komodo di Pulau Komodo, Padar dan Rinca. Konon, Namun begitu menyelam di bawah lautnya, mereka menemukan keistimewaan lain yang selama ini tidak pernah tereskspore, marine tourism-nya. Khususnya wisata bawah laut di Taman Nasional Komodo (TNK).
Indahan bawah laut yang menawan bisa dinikmati dengan melakukan diving dan snorkeling untuk melihat secara langsung betapa indah dan menganggumkannya kekayaan alam Negara Indonesia ini. Apalagi di TNK sendiri terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenissponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Sehingga jutaan pasang mata yang melihatnya akan seperti terhipnotis.
Wisatawan juga bisa menikmati pesona alam yang cantik dan menakjubkan, indahnya pasir putih berhias batu karang serta deburan ombak di pantai. Air laut begitu jernih dan biru serta sinar matahari yang menghangatkan pantai. Dan tampaknya pergeseran minat wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo memang terjadi dari keinginan melihat Komodo ke wisata air.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Manggarai Barat, Theodorus Suardi mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Labuan Bajo dalam dua tahun terakhir meningkat dratis mencapai 100.000 lebih. Wisman itu paling banyak dari Australia, Amerika Serikat, dan Jerman.
"Alasan mereka datang ke Labuan Bajo karena ingin melihat habitat asli binatang Komodo. Karena memang adanya hanya di Lanuan Bajo," ungkapnya kepada wartawan yang mengikuti Diving Fam Trip to Komodo Island Yhailand Operator And Media.
Kunjungan wisman tersebut berulang dan tidak hanya sekali saja. Tapi kunjungan berikutnya itu ternyata tidak untuk melihat Komodo lagi. "Kunjungan berikutnya mereka memilih wisata air yaitu snorkeling dan diving. Mereka ingin menikmati Indahnya taman bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo,"paparnya.
Bahkan Theodorus menggambarkan perbandingan kunjungan wisman yang ingin melihar Komodo dan wisata air adalah 30% berbanding 70%. Sehingga sekarang ini promosinya lebih ke wisata air. "Dengan perkembangan yang ada sekarang ini, kita optimis target kunjungan wisata 1 juta pada tahun 2019 akan terpenuhi," ujarnya.
Semula, bayangan orang, berwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hanya untuk melihat habitat asli binatang Komodo di Pulau Komodo, Padar dan Rinca. Konon, Namun begitu menyelam di bawah lautnya, mereka menemukan keistimewaan lain yang selama ini tidak pernah tereskspore, marine tourism-nya. Khususnya wisata bawah laut di Taman Nasional Komodo (TNK).
Indahan bawah laut yang menawan bisa dinikmati dengan melakukan diving dan snorkeling untuk melihat secara langsung betapa indah dan menganggumkannya kekayaan alam Negara Indonesia ini. Apalagi di TNK sendiri terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenissponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Sehingga jutaan pasang mata yang melihatnya akan seperti terhipnotis.
Wisatawan juga bisa menikmati pesona alam yang cantik dan menakjubkan, indahnya pasir putih berhias batu karang serta deburan ombak di pantai. Air laut begitu jernih dan biru serta sinar matahari yang menghangatkan pantai. Dan tampaknya pergeseran minat wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo memang terjadi dari keinginan melihat Komodo ke wisata air.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Manggarai Barat, Theodorus Suardi mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Labuan Bajo dalam dua tahun terakhir meningkat dratis mencapai 100.000 lebih. Wisman itu paling banyak dari Australia, Amerika Serikat, dan Jerman.
"Alasan mereka datang ke Labuan Bajo karena ingin melihat habitat asli binatang Komodo. Karena memang adanya hanya di Lanuan Bajo," ungkapnya kepada wartawan yang mengikuti Diving Fam Trip to Komodo Island Yhailand Operator And Media.
Kunjungan wisman tersebut berulang dan tidak hanya sekali saja. Tapi kunjungan berikutnya itu ternyata tidak untuk melihat Komodo lagi. "Kunjungan berikutnya mereka memilih wisata air yaitu snorkeling dan diving. Mereka ingin menikmati Indahnya taman bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo,"paparnya.
Bahkan Theodorus menggambarkan perbandingan kunjungan wisman yang ingin melihar Komodo dan wisata air adalah 30% berbanding 70%. Sehingga sekarang ini promosinya lebih ke wisata air. "Dengan perkembangan yang ada sekarang ini, kita optimis target kunjungan wisata 1 juta pada tahun 2019 akan terpenuhi," ujarnya.
(poe)