Arus Besar, Penyelam Labuan Bajo Diserbu Banyak Ikan
A
A
A
LABUAN BAJO - Para jurnalis, media blogger, dan diving tour operator benar-benar terkesima saat mengikuti Diving Fam Trip-Thailand Operator And Media di Labuan Bajo, Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka betul-betul takjub di semua lini. Ya bawah lautnya, pantai pasir pink-nya, atau puncak bukit di Gili Lawa yang bisa melihat memandang landscape pulau-pulau di kelilingi lautan jernih biru dan langit jernih menawan.
Mengeksplorasi semua destinasi wisatanya benar-benar tidak membosankan. Kesannya masih sangat alami, nature, asli, tidak banyak polesan, indah dan mempesona wisatawan. Satu tempat yang direkomendasi para traveler adalah Gili Lawa, salah satu tempat favorit yang dikunjungi peserta program Diving Fam Trip-Thailand Operator And Media.
Dari Gili Lawa itu, wisatawan dapat melihat pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti, Pulau Komodo dan Sebayur. Itu tentu setelah trekking ke bukit-bukit berbatu minim hujan sehingga vegetasinya dan jenis-jenis tanaman yang tahan tidak kena supplay air.
Wisata baharinya juga luar biasa. Arusnya kencang dengan ikan-ikan besar. Foto bawah lautnya mengagumkan di hampir semua spotnya. Pagi-pagi sekitar pukul 08.00 WITA rombongan berangkat dari dermaga Labuan Bajo menuju Gili Lawa. Posisinya berada di sebelah utara Pulau Komodo. Setelah perjalanan kurang lebih satu jam menggunakan speed boad rombongan tiba di Gili Lawa.
Tidak menunggu lama, setelah melakukan persiapan, 7 peserta Diving Fam Trip yang dipandu Oktafiano dari Indonesia Diving Industry Association satu per satu turun langsung melakukan penyelaman di Castle Rock.
Aktris Hollywood Gwyneth Paltrow seperti yang ditampilkan di multimedia PATA Travel Mart 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan, Banten setelah pidato Menpar Arief Yahya, itu juga foto-foto bersama anak-anaknya di Labuan Bajo.
“Jadi, kelasnya memang sudah level dunia! Labuan Bajo tidak perlu diragukan untuk atraksi bawah laut dan Komodo-nya. CNN Internasional juga menempatkan Labuan Bajo sebagai runner up snorkeling site terbaik di dunia, setelah Raja Ampat, dan satu level di atas Kepulauan Galapagos, Amerika Selatan sana,” kata Arief Yahya.
Program Famtrip di bawah Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN Rizki Handayani itu memilih Komodo Labuan Bajo sudah tepat. Penerbangan ke Bandara Komodo itu sudah 20 penerbangan per Minggu dan akan semakin banyak yang menuju ke sana. Infrastruktur juga terus diperbaiki.
“Mudah-mudahan dengan berbagai perbincangan di PATA Travel Mart maupun di Fam Trip Media dan Dive Operator Thailand akan semakin kuat memberi influence wisman,” kata Rizki.
Kembali ke Labuan Bajo, masing-masing Piyada Monmaneerat, Brian Patrick Abrook (keduanya dari Thailand Manta Project), Nat Sumanatemaya (Digitalay), Saruta Luangjame (Dive Me Crazy Diving Center). Suprapakorn Singjarean dan Piwat Nophiru (Dive Indeed) dan Somkid Yamalerd (The Public Broadcasting), selama kurang lebih 60 menit mereka menikmati surga bawah laut Castle Rock.
Rombongan diving sangat beruntung sekali karena pada saat melakukan penyelaman airnya kencang sekali. "Luar biasa sekali dan sangat indah. Airnya kencang sehingga banyak ikan besar yang datang saat kita menyelam," ungkap Oktafiano dengan senyum bahagia.
Menurut dia, ikan-ikan yang berhasil ditemui antara lain hiu, napoleon, gt, ikan schooling. "Atraksinya ya kalau arusnya besar seperti ini. Teman-teman dari Thailand sangat terkesan sekali. Apalagi airnya juga sangat jernih," imbuhnya.
Apa yang disampaikan Oktafiano dibenarkan Piyada Monmaeerrat dan Brian Patrick Abrook. "Airnya jernih dan kencang. Saat aku datang langsung dikerubuti banyak ikan," ujar Piyada bangga.
Piyada yang didampingi kekasihnya Brian mengaku sudah melakukan diving dibeberapa tempat di Indonesia. Menurutnya, Castle Rock memang berbeda, terutama jenis ikannya yang sangat banyak sekali.
Peserta Diving Fam Trip dari Thailand benar terpesona dengan surga bawah laut di Labuan Bajo sehingga setelah melakukan diving di Castle Rock mereka hanya istirahan sekitar satu jam. Setelah itu kembali melakukan diving di Crystal Rock dan Shotgun. Diving akhirnya selesai sekitar pukul 17.00 WITA.
Melakukan pelesir ke Gili Lawa, sebenarnya wisatawan tidak hanya bisa menikmati wisata air saja. Jika mendaki bukit di Gili Lawa, dipastikan bisa menikmati pemandangan luar biasa. Beberapa pulau yang ada dikawasan Taman Nasional Komodo (TNK) seperti, Pulau Komodo dan lainnya akan terlihat jelas.
Jaraknya juga tidak terlalu jauh, tapi karena medan terjal, paling tidak dibutuhkan 35 menit untuk sampai puncak bukit. Kalau datang lebih pagi, wisatawan bisa menikmati momen matahari terbit. Sementara sore bisa menikmati indahnya momen matahari tenggelam.
Mengeksplorasi semua destinasi wisatanya benar-benar tidak membosankan. Kesannya masih sangat alami, nature, asli, tidak banyak polesan, indah dan mempesona wisatawan. Satu tempat yang direkomendasi para traveler adalah Gili Lawa, salah satu tempat favorit yang dikunjungi peserta program Diving Fam Trip-Thailand Operator And Media.
Dari Gili Lawa itu, wisatawan dapat melihat pulau-pulau kecil di sekitarnya seperti, Pulau Komodo dan Sebayur. Itu tentu setelah trekking ke bukit-bukit berbatu minim hujan sehingga vegetasinya dan jenis-jenis tanaman yang tahan tidak kena supplay air.
Wisata baharinya juga luar biasa. Arusnya kencang dengan ikan-ikan besar. Foto bawah lautnya mengagumkan di hampir semua spotnya. Pagi-pagi sekitar pukul 08.00 WITA rombongan berangkat dari dermaga Labuan Bajo menuju Gili Lawa. Posisinya berada di sebelah utara Pulau Komodo. Setelah perjalanan kurang lebih satu jam menggunakan speed boad rombongan tiba di Gili Lawa.
Tidak menunggu lama, setelah melakukan persiapan, 7 peserta Diving Fam Trip yang dipandu Oktafiano dari Indonesia Diving Industry Association satu per satu turun langsung melakukan penyelaman di Castle Rock.
Aktris Hollywood Gwyneth Paltrow seperti yang ditampilkan di multimedia PATA Travel Mart 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan, Banten setelah pidato Menpar Arief Yahya, itu juga foto-foto bersama anak-anaknya di Labuan Bajo.
“Jadi, kelasnya memang sudah level dunia! Labuan Bajo tidak perlu diragukan untuk atraksi bawah laut dan Komodo-nya. CNN Internasional juga menempatkan Labuan Bajo sebagai runner up snorkeling site terbaik di dunia, setelah Raja Ampat, dan satu level di atas Kepulauan Galapagos, Amerika Selatan sana,” kata Arief Yahya.
Program Famtrip di bawah Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN Rizki Handayani itu memilih Komodo Labuan Bajo sudah tepat. Penerbangan ke Bandara Komodo itu sudah 20 penerbangan per Minggu dan akan semakin banyak yang menuju ke sana. Infrastruktur juga terus diperbaiki.
“Mudah-mudahan dengan berbagai perbincangan di PATA Travel Mart maupun di Fam Trip Media dan Dive Operator Thailand akan semakin kuat memberi influence wisman,” kata Rizki.
Kembali ke Labuan Bajo, masing-masing Piyada Monmaneerat, Brian Patrick Abrook (keduanya dari Thailand Manta Project), Nat Sumanatemaya (Digitalay), Saruta Luangjame (Dive Me Crazy Diving Center). Suprapakorn Singjarean dan Piwat Nophiru (Dive Indeed) dan Somkid Yamalerd (The Public Broadcasting), selama kurang lebih 60 menit mereka menikmati surga bawah laut Castle Rock.
Rombongan diving sangat beruntung sekali karena pada saat melakukan penyelaman airnya kencang sekali. "Luar biasa sekali dan sangat indah. Airnya kencang sehingga banyak ikan besar yang datang saat kita menyelam," ungkap Oktafiano dengan senyum bahagia.
Menurut dia, ikan-ikan yang berhasil ditemui antara lain hiu, napoleon, gt, ikan schooling. "Atraksinya ya kalau arusnya besar seperti ini. Teman-teman dari Thailand sangat terkesan sekali. Apalagi airnya juga sangat jernih," imbuhnya.
Apa yang disampaikan Oktafiano dibenarkan Piyada Monmaeerrat dan Brian Patrick Abrook. "Airnya jernih dan kencang. Saat aku datang langsung dikerubuti banyak ikan," ujar Piyada bangga.
Piyada yang didampingi kekasihnya Brian mengaku sudah melakukan diving dibeberapa tempat di Indonesia. Menurutnya, Castle Rock memang berbeda, terutama jenis ikannya yang sangat banyak sekali.
Peserta Diving Fam Trip dari Thailand benar terpesona dengan surga bawah laut di Labuan Bajo sehingga setelah melakukan diving di Castle Rock mereka hanya istirahan sekitar satu jam. Setelah itu kembali melakukan diving di Crystal Rock dan Shotgun. Diving akhirnya selesai sekitar pukul 17.00 WITA.
Melakukan pelesir ke Gili Lawa, sebenarnya wisatawan tidak hanya bisa menikmati wisata air saja. Jika mendaki bukit di Gili Lawa, dipastikan bisa menikmati pemandangan luar biasa. Beberapa pulau yang ada dikawasan Taman Nasional Komodo (TNK) seperti, Pulau Komodo dan lainnya akan terlihat jelas.
Jaraknya juga tidak terlalu jauh, tapi karena medan terjal, paling tidak dibutuhkan 35 menit untuk sampai puncak bukit. Kalau datang lebih pagi, wisatawan bisa menikmati momen matahari terbit. Sementara sore bisa menikmati indahnya momen matahari tenggelam.
(tdy)