Antisipasi Libur Panjang, Kemenpar Promosikan Indonesia di Shanghai
A
A
A
SHANGHAI - Mengantisipasi lonjakan wisatawan China ke luar negeri saat libur panjang hari Nasional pada Oktober 2016 dan tahun baru imlek Januari 2017, Kementerian Pariwisata Indonesia mengadakan kegiatan “Wonderful Indonesia Sales Mission in Central China 2016” di hotel Sofitel Hyland, Shanghai, pada Kamis (22/9/2016). Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempromosikan wisata Indonesia.
Acara ini dihadiri Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kemaritiman, Syamsul Lussa; Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti N. Mauludiah dan Wakil Presiden Garuda Indonesia Wilayah China, I Wayan Subagja. Puncak kegiatan dimaksud adalah pertemuan tabletop yang mempertemukan 15 stakeholders pariwisata Indonesia, antara lain hotel, resort dan Garuda Indonesia, dengan 45 perusahaan tur dan travel di RRT, khususnya Shanghai dan provinsi sekitar.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Syamsul Lussa memaparkan kondisi terkini pariwisata Indonesia. Dia menyampaikan bahwa terhitung mulai Maret 2016, sebanyak 169 negara mendapatkan fasilitas bebas visa, termasuk China. Pemerintah Indonesia juga senantiasa melakukan promosi Indonesia termasuk melalui media digital, antara lain dengan Baidu di China.
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan, Konjen RI Shanghai menyampaikan bahwa kegiatan ini akan membantu mempromosikanpeople-to-people contact Indonesia-China. Konjen RI juga menerangkan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan 10 destinasi wisata prioritas selain Bali, yaitu Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Morotai (Maluku Utara); Tanjung Kelayang (Bangka Belitung); Danau Toba (Sumatera Utara); Wakatobi (Sulawesi Tenggara); Borobudur (Jawa Tengah); Pulau Seribu (DKI Jakarta); Tanjung Lesung (Banten); Gunung Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur); dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
Menurut Konjen RI, sangat penting bagi pelaku industri pariwisata Indonesia dan China untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin, mencari kesempatan kerja sama baru dan mewujudkan tujuan wisata yang potensial menjadi nyata. "Dengan kerja sama yang baik, diharapkan target 2 juta wisatawan China ke Indonesia dapat tercapai dan dapat terus meningkat dari tahun ke tahun sampai melampaui 10 juta wisatawan pada tahun 2019," tutur Konjen RI.
Kegiatan “Wonderful Indonesia Sales Mission in Central China 2016” dibuka dengan penampilan tari tradisional Indonesia oleh warga China keturunan Indonesia. Pada 23—25 September 2016 Kementerian Pariwisata akan melanjutkan kegiatan di kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dengan mengadakan konferensi pers dan pertunjukan berbagai tari tradisional Indonesia.
Acara ini dihadiri Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kemaritiman, Syamsul Lussa; Konsul Jenderal RI di Shanghai, Siti N. Mauludiah dan Wakil Presiden Garuda Indonesia Wilayah China, I Wayan Subagja. Puncak kegiatan dimaksud adalah pertemuan tabletop yang mempertemukan 15 stakeholders pariwisata Indonesia, antara lain hotel, resort dan Garuda Indonesia, dengan 45 perusahaan tur dan travel di RRT, khususnya Shanghai dan provinsi sekitar.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Syamsul Lussa memaparkan kondisi terkini pariwisata Indonesia. Dia menyampaikan bahwa terhitung mulai Maret 2016, sebanyak 169 negara mendapatkan fasilitas bebas visa, termasuk China. Pemerintah Indonesia juga senantiasa melakukan promosi Indonesia termasuk melalui media digital, antara lain dengan Baidu di China.
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan, Konjen RI Shanghai menyampaikan bahwa kegiatan ini akan membantu mempromosikanpeople-to-people contact Indonesia-China. Konjen RI juga menerangkan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan 10 destinasi wisata prioritas selain Bali, yaitu Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Morotai (Maluku Utara); Tanjung Kelayang (Bangka Belitung); Danau Toba (Sumatera Utara); Wakatobi (Sulawesi Tenggara); Borobudur (Jawa Tengah); Pulau Seribu (DKI Jakarta); Tanjung Lesung (Banten); Gunung Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur); dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
Menurut Konjen RI, sangat penting bagi pelaku industri pariwisata Indonesia dan China untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin, mencari kesempatan kerja sama baru dan mewujudkan tujuan wisata yang potensial menjadi nyata. "Dengan kerja sama yang baik, diharapkan target 2 juta wisatawan China ke Indonesia dapat tercapai dan dapat terus meningkat dari tahun ke tahun sampai melampaui 10 juta wisatawan pada tahun 2019," tutur Konjen RI.
Kegiatan “Wonderful Indonesia Sales Mission in Central China 2016” dibuka dengan penampilan tari tradisional Indonesia oleh warga China keturunan Indonesia. Pada 23—25 September 2016 Kementerian Pariwisata akan melanjutkan kegiatan di kota Zhengzhou, Provinsi Henan, dengan mengadakan konferensi pers dan pertunjukan berbagai tari tradisional Indonesia.
(alv)