Lagi, Wine Asli Bali Sababay Raih Penghargaan Dunia

Jum'at, 07 Oktober 2016 - 23:22 WIB
Lagi, Wine Asli Bali...
Lagi, Wine Asli Bali Sababay Raih Penghargaan Dunia
A A A
JAKARTA - Sababay kembali meraih penghargaan internasional. Kali ini di ajang The Austria Wine Challenge (AWC) Vienna International Wine Challenge 2016. Dalam kompetisi bergengsi ini 3 produk Sababay yaitu, Moscato d’Bali White Velvet dan Reserve Red meraih medali perak. The AWC Vienna merupakan kompetisi wine terbesar yang diakui secara resmi di dunia dengan jumlah peserta 1.866 produsen, 12.826 wine dari 41 negara.

AWC termasuk kompetisi wine yang paling ketat, di mana seorang juri internasional yang dipilih dari level tertinggi bertugas menilai wine dalam kabin-kabin terpisah dengan menggunakan prosedur blind tasting absolut.

Di 2015, pada ajang yang sama, Moscato d’Bali dan Reserve Red juga berhasil mendapatkan medali perak.

“Hal ini kembali mempertegas bahwa Indonesia dapat memproduksi wine berkualitas. Penghargaan-penghargaan ini menempatkan Indonesia di peta penghasil wine berkualitas dunia,” kata Marketing Director Sababay Winery Gupta Sitorus.

Sebelumnya, Sababay Moscato d'Bali telah memenangkan penghargaan perak dari Singapore Wine & Spirits Awards 2014, kompetisi terkemuka di Asia yang diikuti produsen wine dari seluruh penjuru dunia diuji serta dicicipi dengan sistem blind tasting.

Sababay kembali meraih menyabet tiga medali di ajang CWSA 2015 (Cina Wine & Spirits Awards). Selain China, Japan Wine Challange 2015 juga menganugerahi Seal of Approval untuk Ludisia serta Moscato d'bali. Selanjutnya, Sababay White Velvet juga meraih medali perunggu di Korean Wine Challenge (KWC).

Sababay mendapatkan suplai anggur untuk produksi wine dari petani lokal di Buleleng, Bali. Dengan menggagas konsep corporate farming, Sababay melakuan kemitraan dengan petani untuk penjualan anggur secara eksklusif dengan harga yang wajar.

Gupta menambahkan bahwa sampai dengan saat ini jumlah petani yang berada dalam kemitraan dengan Sababay sekitar 180 kepala keluarga dengan total luas kebun sekitar 80 hektar. “Setiap tahunnya kami membeli sekitar 400 ton anggur dari mitra petani,” ungkapnya.

Sababay terus berupaya untuk membantu mengangkat perekonomian para mitra petaninya. Sebelumnya, para petani ini memiliki penghasilan sekitar Rp1 juta per tahun dengan harga penjualan anggur sekitar Rp500/kg. Melalui program kemitraan ini, para petani bisa menjual anggurnya di kisaran sekitar Rp5000/kg sehingga pendapatan mereka bisa jauh lebih baik.

Dari sekitar 700 tipe anggur, Sababay menggunakan anggur jenis Alphonse-Lavallee dan anggur Muscat. Di negara empat musim, anggur ini hanya dipanen sekali dalam setahun, tapi di tanah Buleleng, anggur ini bisa panen tiga kali dalam setahun. Meski demikian, perkebunan Sababay tetap memanen dua kali dalam setahun untuk menjaga kualitas.

Sebagai produsen wine berteknologi tinggi, Sababay mengoperasikan fasilitas produksi seluas lebih dari 2 hektare yang dilengkapi dengan peralatan pengolahan anggur tercanggih yang didatangkan langsung dari Perancis.

Fasilitas produksi Sababay menerapkan standar internasional dengan peralatan fermentasi dan tangki penyimpanan terbuat dari stainless steel sementara sistem pembotolan otomatis langsung didatangkan dari Italia. Pabrik ini juga dilengkapi dengan sistem penyimpanan suhu dingin untuk produk jadi, laboratorium kendali mutu, sistem pengelolaan limbah padat dan cair yang berkelanjutan, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)