James Cameron Inginkan 3D Tanpa Kacamata untuk Avatar 2
A
A
A
LOS ANGELES - Avatar adalah salah satu film paling laris sepanjang sejarah setelah memanjakan para penonton dengan mengaplikasikan teknologi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tak heran jika pada sekuelnya, sang sutradara, James Cameron, ingin melakukan terobosan baru lagi.
James berjanji untuk terus memberikan inovasi baru, termasuk membuat 3D lebih mudah ditonton di bioskop. Sutradara pemenang Oscar ini mengatakan, dia berencana menggunakan semua perlengkapan yang dia punya untuk membuat sekuel ini jadi istimewa, termasuk yang belum pernah ada.
James telah merencanakan 4 sekuel Avatar dengan dimulai Avatar 2 pada 2018. Dalam sebuah event yang digelar Society of Motion Picture and Television Engineers pekan lalu, James mengungkapkan dia dan timnya sedang membuat Avatar 2 dengan 3D yang lebih baik.
Dalam kesemapatan itu, James mengungkapkan harapannya untuk menemukan teknologi untuk membuat film 3D yang bisa ditonton tanpa kacamata. Wow!
“Saya akan terus mendorong. Tidak hanya untuk perlengkapan, arus kerja, jangkauan dinamika tinggi (HDR) dan high frame rates (HFR) yang lebih baik—hal-hal yang kita sedang kerjakan. Saya masih sangat yakin pada 3D, tapi kita butuh proyeksi yang lebih cerah dan jelas saya kira itu bisa terjadi—tak perlu kacamata. Kita akan mencapai itu,” papar James, seperti dikutip CinemaBlend.
Film HFR telah dibuat di masa lalu. The Hobbit karya Peter Jackson dan Billy Lynn’s Long Halftime Walk besutan terbaru Ang Lee juga menggunakan HFR di produksi mereka. HDR adalah teknologi yang biasanya dipakai di televisi modern, bukan di film layar lebar.
Tapi, ide untuk memproduksi konten yang mampu memperlihatkan warna putih yang lebih cerah dan juga hitam uang lebih gelap jelas bisa digunakan untuk memberikan efek di film bioskop. Ide James untuk membuat film 3D yang bisa ditonton tanpa kacamata adalah inovasi yang sulit.
Sementara 3D tanpa kacamata adalah teknologi yang sudah ada, memproduksinya untuk sebuah film layar lebar belum bisa dilakukan. Masalah utamanya adalah untuk membuat gambar 3D yang bisa langsung ditonton tanpa kacamata, gambar itu harus difokukan pada sebuah lokasi spesifik. Itu artinya, dengan melakukan 3D untuk player tunggal dengan menggunakan konsol game Nintendo 3DS bukanlah masalah. Tapi, menciptakan gambar 3D untuk sebuah bioskop yang penuh orang, yang duduk di sudut dan jarak yang berbeda dari layar adalah masalah besar.
Sebenarnya ada sejumlah perkembangan dalam film 3D tanpa kacamata, tapi uji coba yang sukses baru dilakukan dengan gambar kecil. Sementara, membuatnya dalam ukuran sebesar layar bioskop secara teknis itu mungkin, ini belum pernah dilakukan. Kalau pun ini sukses, biaya teknologi ini belum ditaksir secara komersial saat ini.
Dengan keinginan James untuk membawa sesuatu yang lebih baik bagi Avatar 2, fans sekarang mengira-ira apakah film ini akan dirilis pada tanggal yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Avatar 2 sering kali mengalami penundaan perilisannya. Yang jelas, penonton seharusnya tak perlu khawatir dengan kualitas film ini karena James dikenal bertangan dingin untuk urusan teknologi seperti yang dia lakukan di Aliens dan Terminator.
James berjanji untuk terus memberikan inovasi baru, termasuk membuat 3D lebih mudah ditonton di bioskop. Sutradara pemenang Oscar ini mengatakan, dia berencana menggunakan semua perlengkapan yang dia punya untuk membuat sekuel ini jadi istimewa, termasuk yang belum pernah ada.
James telah merencanakan 4 sekuel Avatar dengan dimulai Avatar 2 pada 2018. Dalam sebuah event yang digelar Society of Motion Picture and Television Engineers pekan lalu, James mengungkapkan dia dan timnya sedang membuat Avatar 2 dengan 3D yang lebih baik.
Dalam kesemapatan itu, James mengungkapkan harapannya untuk menemukan teknologi untuk membuat film 3D yang bisa ditonton tanpa kacamata. Wow!
“Saya akan terus mendorong. Tidak hanya untuk perlengkapan, arus kerja, jangkauan dinamika tinggi (HDR) dan high frame rates (HFR) yang lebih baik—hal-hal yang kita sedang kerjakan. Saya masih sangat yakin pada 3D, tapi kita butuh proyeksi yang lebih cerah dan jelas saya kira itu bisa terjadi—tak perlu kacamata. Kita akan mencapai itu,” papar James, seperti dikutip CinemaBlend.
Film HFR telah dibuat di masa lalu. The Hobbit karya Peter Jackson dan Billy Lynn’s Long Halftime Walk besutan terbaru Ang Lee juga menggunakan HFR di produksi mereka. HDR adalah teknologi yang biasanya dipakai di televisi modern, bukan di film layar lebar.
Tapi, ide untuk memproduksi konten yang mampu memperlihatkan warna putih yang lebih cerah dan juga hitam uang lebih gelap jelas bisa digunakan untuk memberikan efek di film bioskop. Ide James untuk membuat film 3D yang bisa ditonton tanpa kacamata adalah inovasi yang sulit.
Sementara 3D tanpa kacamata adalah teknologi yang sudah ada, memproduksinya untuk sebuah film layar lebar belum bisa dilakukan. Masalah utamanya adalah untuk membuat gambar 3D yang bisa langsung ditonton tanpa kacamata, gambar itu harus difokukan pada sebuah lokasi spesifik. Itu artinya, dengan melakukan 3D untuk player tunggal dengan menggunakan konsol game Nintendo 3DS bukanlah masalah. Tapi, menciptakan gambar 3D untuk sebuah bioskop yang penuh orang, yang duduk di sudut dan jarak yang berbeda dari layar adalah masalah besar.
Sebenarnya ada sejumlah perkembangan dalam film 3D tanpa kacamata, tapi uji coba yang sukses baru dilakukan dengan gambar kecil. Sementara, membuatnya dalam ukuran sebesar layar bioskop secara teknis itu mungkin, ini belum pernah dilakukan. Kalau pun ini sukses, biaya teknologi ini belum ditaksir secara komersial saat ini.
Dengan keinginan James untuk membawa sesuatu yang lebih baik bagi Avatar 2, fans sekarang mengira-ira apakah film ini akan dirilis pada tanggal yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Avatar 2 sering kali mengalami penundaan perilisannya. Yang jelas, penonton seharusnya tak perlu khawatir dengan kualitas film ini karena James dikenal bertangan dingin untuk urusan teknologi seperti yang dia lakukan di Aliens dan Terminator.
(alv)