Menitipkan Anak di Daycare, Kenapa Tidak!

Rabu, 07 Desember 2016 - 13:19 WIB
Menitipkan Anak di Daycare, Kenapa Tidak!
Menitipkan Anak di Daycare, Kenapa Tidak!
A A A
BANDUNG - Semakin padatnya kesibukan wanita di zaman sekarang, menitipkan anak di daycare menjadi salah satu pilihan. Namun, sebagai orang tua, Anda harus jeli melihat daycare semacam apa yang pantas dipercaya untuk menitipkan buah hati anda.

Septiani, 26, seorang pengajar menitipkan anaknya di daycare lantaran pekerjaannya yang cukup menyita waktu. Sejak usia 10 bulan, Raka, putranya sudah dititipkan ke daycare. "Saya memilih daycare tidak sembarangan, harus daycare berbasis islam. Supaya anak saya pun kelak terbiasa dengan kebiasaan yang juga nanti saya ajarkan di rumah," ujarnya.

Menurutnya, kelebihan dari memakai jasa daycare, ia selalu diberikan laporan yang jelas mengenai apa aktivitas sang anak, perkembangan motorik maupun psikologisnya, serta makanan apa saja yang dikonsumsinya. Hal ini tidak mungkin didapatkannya jika hanya mengandalkan pengasuhan di rumah saja.

Meski kini ia sudah tidak bekerja, namun melihat perkembangan anaknya yang baik dan dekat dengan nilai keagamaan, maka ia pun tetap meneruskan anaknya untuk bersosialisasi di daycare.

"Saya melihat perkembangan Raka sangat baik ketika di daycare dan saat di rumah. Ia lebih mandiri, sopan, dan mampu beradaptasi. Bahkan ia pun sudah terbiasa dengan shalat, itu yang membuat saya memutuskan untuk tetap melanjutkan di daycare meski saya sudah tidak bekerja lagi," ujarnya.

Fenomena banyaknya orang tua yang meniitipkan anaknya di daycare, ditanggapi Sarah Uzma Marashi, Ketua daycare and learning center, Dehakidz, sebagai hal yang lumrah. Lantaran saat ini orang tua yang bekerja tidak hanya bapaķnya saja, tapi juga ibunya.

"Apalagi untuk yang bekerja kantoran, kan cuma dapat cuti itu maksimal 3 bulan. Jadi di sini banyak juga bayi yang berusia 2 bulanan sudah dititipkan di daycare," ujarnya di sela-sela peresmian Dehakidz di jalan Teuku Angkasa, belum lama ini.

Menurutnya, sebuah daycare haruslah dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Bukan perihal fasilitasnya tersebut mewah atau tidak, melainkan fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak. Seperti halnya perpustakaan, area bermain untuk motorik halus, motorik kasar, serta yang paling utama adalah pemberian kasih sayang yang tulus dari para pengasuh profesional.

"Di kami pengasuh minimal harus terdidik, baik secara akademisi, keislamannnya, serta kelembutan dan kasih sayangnya. Anak di usia balita dan batita haruslah dicurahi kasih sayang sebanyak-banyaknya. Namun tanpa mengenyampingkan bagaimana mereka agar tumbuh kembangnya bisa sesuai usianya," tutur Sarah.

Tak hanya itu, bagi orang tua yang ingin memilih daycare, hendaknya memilih daycare yang menerapkan nilai-nilai keagamaan yang baik. Sehingga sang anak terbiasa untuk melakukan ibadah, berhati lembut, serta penuh kasih sayang.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6100 seconds (0.1#10.140)