; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Triawan Munaf: Film Adalah Senjata
Triawan Munaf: Film Adalah Senjata
A
A
A
TANGERANG - Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, dibanyak negara maju film digunakan sebagai senjata. Sebab, film dianggap mempunyai kekuatan.
"Di Amerika, film sudah dianggap sebagai senjata kedua. Jadi sebenarnya kita tidak perlu ragu lagi, bahwa film mempunyai kekuatan," katanya, di Tangerang.
Menurutnya, saat ini animo masyarakat terhadap perfilman Indonesia sedang tinggi. Hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan memproduksi film bermutu.
"Di Indonesia, film sedang naik-naiknya. Film itu turunannya banyak, karena banyak sekali elemen-elemen dalam film yang bisa digunakan untuk promosi," katanya.
Meski demikian, dia mengingatkan, film masih belum memiliki kontribusi besar dalam ekonomi kreatif. Daya serapnya masih sangat rendah, kurang dari 1%.
"Dari Rp850 Triliun ekonomi kreatif. Sumbangan film masih nol koma sekian persen. Belum sampai 1%," jelasnya.
Dia berharap, dunia film Indonesia bisa bangkit dan ikut menyumbang ekonomi kreatif lebih besar. Salah satu caranya adalah dengan membuat film bermutu.
"Di Amerika, film sudah dianggap sebagai senjata kedua. Jadi sebenarnya kita tidak perlu ragu lagi, bahwa film mempunyai kekuatan," katanya, di Tangerang.
Menurutnya, saat ini animo masyarakat terhadap perfilman Indonesia sedang tinggi. Hal ini harus bisa dimanfaatkan dengan memproduksi film bermutu.
"Di Indonesia, film sedang naik-naiknya. Film itu turunannya banyak, karena banyak sekali elemen-elemen dalam film yang bisa digunakan untuk promosi," katanya.
Meski demikian, dia mengingatkan, film masih belum memiliki kontribusi besar dalam ekonomi kreatif. Daya serapnya masih sangat rendah, kurang dari 1%.
"Dari Rp850 Triliun ekonomi kreatif. Sumbangan film masih nol koma sekian persen. Belum sampai 1%," jelasnya.
Dia berharap, dunia film Indonesia bisa bangkit dan ikut menyumbang ekonomi kreatif lebih besar. Salah satu caranya adalah dengan membuat film bermutu.
(nfl)
Explore More