Sekar Jagad Hadirkan Keindahan Banyuwangi di IFW 2017
A
A
A
JAKARTA - Tak hanya memiliki keindahan alam yang memanjakan mata, Banyuwangi, Jawa Timur juga memiliki wastra yang terus dilestarikan, yakni batik. Keindahan batik ini pun terlihat dalam pergelaran bertajuk Sekar Jagad di Indonesia Fashion Week 2017 (IFW 2017), Sabtu (4/2/2017).
Dalam kesempatan ini, desainer Irma Lumiga menerjemahkan keindahan batik Banyuwangi melalui 71 koleksi busana ready to wear dan couture terbarunya. Koleksi tersebut diadaptasi dari ragam motif kalsik Jawa Sekar Jagad yang memiliki arti 'kar' dan 'jagad' atau 'peta' dan 'dunia' yang selanjutnya dimaknai sebagai keanekaragaman budaya Banyuwangi.
"Motif ada paras gempal bentuknya seperti sisik atau tanah tandus. Motif ini melambangkan persatuan yang sulit disatukan lagi bila bercerai. Motif moto pitik berbentuk lingkaran kecil seperti mata ayam yang artinya kewaspadaan. Gajah oling yang artinya sebagai pengingat manusia kepada Tuhan sang pemberi hidup. Ada juga gedegan seperti anyaman bambu yaitu ikatan dan kebersamaan," papar Irma saat IFW 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (4/2/2017).
Untuk siluet dan cutting Irma menghadirkan bervariasi sehingga bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Seperti halnya dress dengan potongan shirt dress dan ball gown, outerwear seperti blazer dan coat. "Warna pakai palet hitam dan merah tanah. Ini dipilih jadi wanita masa kini bisa menggunakannya untuk acara formal juga," kata dia.
Dalam kesempatan ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, bahwa ini merupakan kali kedua Banyuwangi memeriahkan runway pagelaran busana bergengsi ini. "Bisa dibilang, IFW adalah panggung busana paling bergengsi di Indonesia. Jadi kesempatan ini akan kami manfaatkan untuk mengglobalkan kekayaan batik banyuwangi, sehingga publik luas makin kenal dan pada akhirnya mengoleksi batik karya perajin Banyuwangi," papar dia.
Dalam kesempatan ini, desainer Irma Lumiga menerjemahkan keindahan batik Banyuwangi melalui 71 koleksi busana ready to wear dan couture terbarunya. Koleksi tersebut diadaptasi dari ragam motif kalsik Jawa Sekar Jagad yang memiliki arti 'kar' dan 'jagad' atau 'peta' dan 'dunia' yang selanjutnya dimaknai sebagai keanekaragaman budaya Banyuwangi.
"Motif ada paras gempal bentuknya seperti sisik atau tanah tandus. Motif ini melambangkan persatuan yang sulit disatukan lagi bila bercerai. Motif moto pitik berbentuk lingkaran kecil seperti mata ayam yang artinya kewaspadaan. Gajah oling yang artinya sebagai pengingat manusia kepada Tuhan sang pemberi hidup. Ada juga gedegan seperti anyaman bambu yaitu ikatan dan kebersamaan," papar Irma saat IFW 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (4/2/2017).
Untuk siluet dan cutting Irma menghadirkan bervariasi sehingga bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Seperti halnya dress dengan potongan shirt dress dan ball gown, outerwear seperti blazer dan coat. "Warna pakai palet hitam dan merah tanah. Ini dipilih jadi wanita masa kini bisa menggunakannya untuk acara formal juga," kata dia.
Dalam kesempatan ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, bahwa ini merupakan kali kedua Banyuwangi memeriahkan runway pagelaran busana bergengsi ini. "Bisa dibilang, IFW adalah panggung busana paling bergengsi di Indonesia. Jadi kesempatan ini akan kami manfaatkan untuk mengglobalkan kekayaan batik banyuwangi, sehingga publik luas makin kenal dan pada akhirnya mengoleksi batik karya perajin Banyuwangi," papar dia.
(alv)