Vino Bastian Perankan Wiro Sableng 212
A
A
A
JAKARTA - Vino Bastian merasa terharu dan tidak menyangka dipilih menjadi pemeran utama Wiro Sableng, pendekar kapak maut Naga Geni 212. Itu karena sosok fiktif pendekar itu diciptakan almarhum ayahnya, Bastian Tito pada dekade 1960-an dan akan difilmkan oleh rumah produksi dari Hollywood.
"Saya merasa sangat terharu sekali, ketika ayah saya pertama membuat cerita ini," kata Vino.
Vino yang saat ini tengah sibuk menggarap film Chrisye mengaku, dirinya bukan ahli waris satu-satunya dari karya sang ayah. Masih ada kakak-kakaknya yang lebih mengetahui sosok Wiro Sableng.
"Sebenarnya enggak ada keharusan harus saya yang main. Pada awalnya, saya hanya mewakili pihak keluarga," terang dia.
Vino juga mengaku bukan pembaca serius karya dari Bastian Tito, meski dia telah membaca beberapa bukunya. Akan tetapi, dia sangat mengerti akan karakter karangan orang tuanya itu lantaran Vino lebih tertarik untuk diceritakan langsung oleh sang ayah.
"Saya waktu kecil tidak suka buku yang tidak ada gambarnya, tapi bapak saya memperkenalkan Wiro Sableng itu lewat cerita. Dia sering bercerita," tegasnya.
Vino masih ingat, ketika ayahnya akan membuat cerita baru, di mana dirinya kerap diajak pergi ke suatu tempat. Saat itu, dia tidak tahu maksud ayahnya pergi ke tempat yang ditujunya itu.
Baru kemudian dia tahu, tempat-tempat yang pernah ditangainya itulah yang menjadi latar cerita Wiro Sableng.
"Yang saya ingat, ketika dia menulis Wiro Sableng, dia berada di tempat yang rill. Dia sering banget mengajak saya travel, untuk latar belakang ceritanya," ungkapnya.
Vino berharap, perannya dalam film Wiro Sableng ini akan memuaskan semua pihak. Untuk itu, dia akan tetap profesional dalam memerankan film Wiro Sableng.
"Ketika saya terpilih menjadi aktor di sini, saya akan profesional. Pesan keluarga satu, jaga sisi originalitasnya," tukasnya.
"Saya merasa sangat terharu sekali, ketika ayah saya pertama membuat cerita ini," kata Vino.
Vino yang saat ini tengah sibuk menggarap film Chrisye mengaku, dirinya bukan ahli waris satu-satunya dari karya sang ayah. Masih ada kakak-kakaknya yang lebih mengetahui sosok Wiro Sableng.
"Sebenarnya enggak ada keharusan harus saya yang main. Pada awalnya, saya hanya mewakili pihak keluarga," terang dia.
Vino juga mengaku bukan pembaca serius karya dari Bastian Tito, meski dia telah membaca beberapa bukunya. Akan tetapi, dia sangat mengerti akan karakter karangan orang tuanya itu lantaran Vino lebih tertarik untuk diceritakan langsung oleh sang ayah.
"Saya waktu kecil tidak suka buku yang tidak ada gambarnya, tapi bapak saya memperkenalkan Wiro Sableng itu lewat cerita. Dia sering bercerita," tegasnya.
Vino masih ingat, ketika ayahnya akan membuat cerita baru, di mana dirinya kerap diajak pergi ke suatu tempat. Saat itu, dia tidak tahu maksud ayahnya pergi ke tempat yang ditujunya itu.
Baru kemudian dia tahu, tempat-tempat yang pernah ditangainya itulah yang menjadi latar cerita Wiro Sableng.
"Yang saya ingat, ketika dia menulis Wiro Sableng, dia berada di tempat yang rill. Dia sering banget mengajak saya travel, untuk latar belakang ceritanya," ungkapnya.
Vino berharap, perannya dalam film Wiro Sableng ini akan memuaskan semua pihak. Untuk itu, dia akan tetap profesional dalam memerankan film Wiro Sableng.
"Ketika saya terpilih menjadi aktor di sini, saya akan profesional. Pesan keluarga satu, jaga sisi originalitasnya," tukasnya.
(tdy)