Film Mooncake Story Sampaikan Pesan Pentingnya Menjaga Ingatan

Selasa, 14 Februari 2017 - 14:49 WIB
Film Mooncake Story...
Film Mooncake Story Sampaikan Pesan Pentingnya Menjaga Ingatan
A A A
JAKARTA - Film Mooncake Story menjadi persembahan terbaik Garin Nugroho, di awal tahun 2017. Film ini, rencananya rilis pada 24 Maret 2017, di bioskop Indonesia.

Film yang mengangkat realitas sosial ini, syarat dengan kritik dan renungan mendalam. Menyorot penyakit mematikan yang tengah mewabah, Alzheimer.

Penyakit Alzheimer banyak diderita oleh masyarakat di belahan dunia. Penyakit ini sangat berbahaya, karena menyerang ingatan pada otak penderitanya.

"Alzheimar merupakan topik utama dalam film ini, penyakit ini diderita karena stres, dan sangat tepat untuk ruang sosial sekarang," kata Garin, di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Meski demikian, Garin mengaku, pesan yang ingin disampaikannya bukan penyakit itu sendiri. Tetapi realitas sosial saat ini, di mana banyak orang menjadi lupa.

"Fokusnya kita bukan soal penyakitnya, tapi ingatannnya. Apa yang kita punya untuk masyarakat. Masyatakat kita banyak yang lupa pada realitas sosial," jelasnya.

Diakui Garin, setiap film yang digarapnya selalu memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Salah satunya adalah, menjaga ingatan.

Dalam film ini, Garin menggandeng aktor muda Morgan Oey sebagai pemeran utama. Dia memerankan tokoh bernama David, pengusaha keturunan China.

David memiliki penyakit Alzheimer, dan diakhir hidupnya ingin melakukan sesuatu yang baik. Dia lalu bertemu Bunga Citra Lestari (BCL), berperan sebagai Asih.

Pemandangan kontras ini digambarkan dengan sangat baik oleh Garin. Perbedaan kelas sosial itu, ditarik menjadi satu benang merah, yakni humanisme.

"Film yang banyak mengangkat tentang kemanusiaan. Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, film ini cocok dengan kondisi yang ada sekarang," tukas Morgan.

Sementara BCL mengaku, film ini sangat berbeda dengan film-film yang pernah diperankannya. Film ini punya misi sosial dan pesan moralnya sangat kuat.

"Cinta yang ingin ditampilkan dalam film ini bukan cinta pada pasangan, tapi pada kemanusiaan. Cinta yang tulus pada sesama, tanpa padang kelas," ungkapnya.

Menurut BCL, film ini sangat pas memotret kehidupan masyarakat saat ini. Di mana kasih sayang terhadap sesama harus lebih ditingkatkan, demi rasa kemanusiaan.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)