Taburi Merica dan Kopi Agar Tenun Kesayangan Awet

Kamis, 09 Maret 2017 - 14:45 WIB
Taburi Merica dan Kopi...
Taburi Merica dan Kopi Agar Tenun Kesayangan Awet
A A A
JAKARTA - Kain Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya. Seperti halnya tenun yang semakin banyak digemari, baik dijadikan investasi atau dimodifikasi menjadi busana yang modern. Warna yang cantik dan motif yang kaya akan filosofi serta mengisahkan adat istiadat setempat, membuat tenun memiliki daya tarik tersendiri.

Namun, untuk merawat tenun tidaklah mudah. Notty J Mahdi dari forum kajian antropologi Indonesia menjelaskan, bahwa dibutuhkan perawatan ekstra agar tenun awet. Meski tidak sederhana, namun bukan berati sulit dilakukan. Pertama cuci tenun dengan air dingin dan tidak menggunakan detergen atau sabun.

"Kalau kain baru itu biasanya akan kaku dan cuci dengan cara tidak menggunakan sabun atau detergen tapi pakai sampo. Samponya juga harus Emeron. Cucinya juga harus pakai air dingin. Kalau para pengrajin malah mereka cucinya langsung ke laut," papar Notty kepada Sindonews saat acara Warisan Ende di Jakarta.

Selanjutnya bungkus tenun dengan kertas roti. Kertas roti dipercaya mampu menyerap udara agar tenun tidak lembap. "Bungkus dengan kertas roti. Jangan pakai kertas coklat karena itu nggak akan menyerap. Di Jepang pun orang bungkus kimono pake itu tutupnya. Kalau kolektor di buka 2 Minggu sekali dan dibangunin dan dibungkus lagi," jelasnya.

Setelah dibungkus, Notty menyarankan untuk menggulung tenun dengan menggunakan pralon dan menyimpannya di lemari. Hindari melipat tenun dan tenun bersentuhan langsung dengan lantai. Pasalnya, hal ini akan merusak tenun apalagi tenun antik. "Gulung pakai pralon terus simpan di lemari. Kalau nggak ada, didiriin. Mau lantai sebagus apapun jangan sampai tenun kena lantai atau simpan dekat lantai, karena bisa lembap," jelasnya.

"Sebisa mungkin hindari melipat. Ini bisa buat tenun jadi robek terus patah. Apalagi pakai benang perak dan emas. Tapi kalau terpaksa melipat, lipat mengikuti alur sambungan kain. Kalau di lemari simpan tenun dengan alas. Jadi nggak langsung ketemu sama lemari karena suka lembap dan berjamur," tambahnya.

Sementara untuk mencegah serangan dari binatang yang bisa merusak tenun, gunakan merica, bubuk kopi, sabun organik atau akar wangi yang diletakan di seluruh lemari. Menurut Notty aroma wewangian tersebut bisa mengusir binatang sehingga kain tenun kesayangan Anda tetap awet dan memiliki nilai tinggi.

"Kalau simpan dalam lemari pakai merica. Mericanya bukan bubuk ya tapi yang bulat dan disebar ke lemari. Bisa juga pakai kopi bubuk yang ditaruh di sebuah kain. Bagus juga pakai akar wangi sama sabun organik. Taroh dipojokan, ini bau wangi nggak akan mengundang binatang. Binatang kaya semut, cicak nggak suka. Pokoknya jangan pakai kamper. Kamper akan merusak," kata dia.

Terakhir, jangan lupa angin-anginkan tenun. "Tenun nggak terus-terusan dilemari. Harus kita buka beberapa minggu sekali dan angin-anginin dan dibungkus lagi. Jangan kena matahari, karena matahari itu akan menghilangkan warna. Cukup di suhu yang sejuk," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)