Ini Beda Kain Tenun Ende Pria dan Wanita
A
A
A
JAKARTA - Dibalik keindahannya, penggunaan kain tenun tidak bisa sembarangan. Apalagi jika tenun memiliki motif dengan makna yang sakral. Oleh karena itu, penggunaan tenun untuk pria dan wanita pun berbeda.
"Penggunaan kain tenun wanita dan pria memang tidak sama. Berbeda dalam menggunakannya," kata Notty J Mahdi dari Forum Kajian Antropologi Indonesia.
Dijelaskan Notty, untuk pria, khususnya di Ende, Nusa Tenggara Timur, dalam keseharian, umumnya menggunakan beberapa kain tenun. Sementara wanita, menggunakan tenun dengan cara yang lebih simpel atau sederhana.
"Kalau wanita pakai kain nggak penuh. Cuma sampai sini (dada). Tapi kalau pria, mereka biasanya pakai seperti menggunakan sarung, di bahu, dan diikat dikepala," jelasnya.
Sedangkan motif, untuk pria dan wanita juga berbeda, di mana pria kuat dengan motif garis-garis. Untuk perempuan tergantung pada keseharian mereka. "Lebarnya juga beda. Warnannya juga beda. Kalau pria lebih lebar, tapi pendek dan perempuan lebih panjang. Pria warnanya hitam, wanita lebih ke cokelatan," pungkasnya.
"Penggunaan kain tenun wanita dan pria memang tidak sama. Berbeda dalam menggunakannya," kata Notty J Mahdi dari Forum Kajian Antropologi Indonesia.
Dijelaskan Notty, untuk pria, khususnya di Ende, Nusa Tenggara Timur, dalam keseharian, umumnya menggunakan beberapa kain tenun. Sementara wanita, menggunakan tenun dengan cara yang lebih simpel atau sederhana.
"Kalau wanita pakai kain nggak penuh. Cuma sampai sini (dada). Tapi kalau pria, mereka biasanya pakai seperti menggunakan sarung, di bahu, dan diikat dikepala," jelasnya.
Sedangkan motif, untuk pria dan wanita juga berbeda, di mana pria kuat dengan motif garis-garis. Untuk perempuan tergantung pada keseharian mereka. "Lebarnya juga beda. Warnannya juga beda. Kalau pria lebih lebar, tapi pendek dan perempuan lebih panjang. Pria warnanya hitam, wanita lebih ke cokelatan," pungkasnya.
(tdy)