Jumlah Penderita Kanker Kolorektal Terus Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan data Globocan 2012, penderita kanker kolorektal terus mengalami peningkatan seiring dengan perubahan lingkungan dan gaya hidup. Di Indonesia, insiden penyakit ini mencapai 12,8 per 100.000 usia dewasa dengan tingkat kematian 9,5% dari seluruh kasus kanker.
"Pada negara berkembang, angka kanker meningkat, tapi kalau di negara maju turun karena sudah adanya skrining dan edukasi yang sudah dilakukan," kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru Sudoyo dalam acara menyambut bulan kesadaran kanker kolorektal di kantor YKI, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Dijelaskan Prof Aru, lebih dari 30% penderita kanker kolorektal di Indonesia merupakan usia muda, di mana penderitanya berada pada usia produktif atau di bawah usia 40 tahun. Parahnya, pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut yang sudah menyebar ke organ lain.
"Di negara berkembang kanker kolorektar di bawah usia 40 tahun sebesar 30%. Yang masih gandeng anak, yang anaknya masih kecil masih harus disekolahkan. Bukannya digandeng anak. 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut. Pada kondisi ini pengobatan menjadi lebih sulit, mahal, dan tingkat keberhasilan menurun," jelasnya.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko serta melakukan gaya hidup sehat, seperti olahraga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat, hingga atasi stres.
"Hal ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosa dini dan mendapatkan pengobatan hasil yang baik. Selain itu, penting juga menghindari faktor risiko dan melakukan perilaku hidup sehat," pungkasnya.
"Pada negara berkembang, angka kanker meningkat, tapi kalau di negara maju turun karena sudah adanya skrining dan edukasi yang sudah dilakukan," kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru Sudoyo dalam acara menyambut bulan kesadaran kanker kolorektal di kantor YKI, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Dijelaskan Prof Aru, lebih dari 30% penderita kanker kolorektal di Indonesia merupakan usia muda, di mana penderitanya berada pada usia produktif atau di bawah usia 40 tahun. Parahnya, pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut yang sudah menyebar ke organ lain.
"Di negara berkembang kanker kolorektar di bawah usia 40 tahun sebesar 30%. Yang masih gandeng anak, yang anaknya masih kecil masih harus disekolahkan. Bukannya digandeng anak. 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut. Pada kondisi ini pengobatan menjadi lebih sulit, mahal, dan tingkat keberhasilan menurun," jelasnya.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko serta melakukan gaya hidup sehat, seperti olahraga, tidak merokok, diet seimbang, cukup istirahat, hingga atasi stres.
"Hal ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosa dini dan mendapatkan pengobatan hasil yang baik. Selain itu, penting juga menghindari faktor risiko dan melakukan perilaku hidup sehat," pungkasnya.
(tdy)