Ini Gejala dan Atasi Batu Ginjal
A
A
A
JAKARTA - Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih. Zat sisa berlebih, seperti kalsium dan asam urat dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal.
"Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20% dan terjadi pada usia produktif antara 20-50 tahun, mungkin kalau di luar negeri laki-laki lebih sering terkena batu ginjal, tapi di Indonesia tidak jauh berbeda, perempuan juga banyak karena makanan yang dikonsumsi sama," kata dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) dr Marto Sugiono SpU.
Batu ginjal sangat sering terjadi di Indonesia karena beberapa faktor seperti cuaca tropis atau makanan yang dikonsumsi, utamanya makanan yang tinggi akan asam urat, seperti tahu, tempe, jeroan, gorengan, seafood.
"Keluhan batu ginjal sering kali terasa pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan sering kali diabaikan, mungkin orang berpikirnya bahwa itu otot tertarik, lalu diurut, minum obat, kalau dipelihara lama-lama nyeri memang akan hilang, tapi satu tahun kemudian, dua tahun, lima tahun tiba tiba ginjalnya sudah rusak," jelas dr Marto.
Gejala batu ginjal lainnya adalah pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan gangguan berkemih seperti nyeri berkemih, anyang-anyangan, dan urine keruh atau kemerahan.
Sementara itu, faktor-faktor yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, tinggal dan bekerja di daerah panas, asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak (imobilisasi), obesitas; riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.
Sekarang ini cara pengobatan batu ginjal tidak hanya dengan operasi dengan bedah terbuka yang harus membuat sayatan pada permukaan kulit dekat dengan ginjal, tapi ada teknologi baru yang lebih aman dan biaya relatif murah yaitu Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
"ESWL merupakan solusi efektif dengan triple focus yang memiliki daya penghancuran batu ginjal lebih optimal, radiasi aman dan minimal, serta hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan," papar dr Marto.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum prosedur ESWL adalah puasa makanan dan minuman setidaknya 4-6 jam, mengonsumsi makanan yang mudah dicerna selama 1-2 hari agar tidak ada makanan yang tersisa pada usus, dan menghentikan konsumsi obat pengencer darah selama 7-10 hari sesuai dengan instruksi dokter.
"Tips menghindari batu ginjal adalah asupan air harus terpenuhi 2,5 liter per hari, aktif berkegiatan atau rutin berolahraga, hindari obesitas dan setahun sekali cek asam urat," pungkas dr Marto.
"Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20% dan terjadi pada usia produktif antara 20-50 tahun, mungkin kalau di luar negeri laki-laki lebih sering terkena batu ginjal, tapi di Indonesia tidak jauh berbeda, perempuan juga banyak karena makanan yang dikonsumsi sama," kata dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) dr Marto Sugiono SpU.
Batu ginjal sangat sering terjadi di Indonesia karena beberapa faktor seperti cuaca tropis atau makanan yang dikonsumsi, utamanya makanan yang tinggi akan asam urat, seperti tahu, tempe, jeroan, gorengan, seafood.
"Keluhan batu ginjal sering kali terasa pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan sering kali diabaikan, mungkin orang berpikirnya bahwa itu otot tertarik, lalu diurut, minum obat, kalau dipelihara lama-lama nyeri memang akan hilang, tapi satu tahun kemudian, dua tahun, lima tahun tiba tiba ginjalnya sudah rusak," jelas dr Marto.
Gejala batu ginjal lainnya adalah pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan gangguan berkemih seperti nyeri berkemih, anyang-anyangan, dan urine keruh atau kemerahan.
Sementara itu, faktor-faktor yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, tinggal dan bekerja di daerah panas, asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak (imobilisasi), obesitas; riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.
Sekarang ini cara pengobatan batu ginjal tidak hanya dengan operasi dengan bedah terbuka yang harus membuat sayatan pada permukaan kulit dekat dengan ginjal, tapi ada teknologi baru yang lebih aman dan biaya relatif murah yaitu Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
"ESWL merupakan solusi efektif dengan triple focus yang memiliki daya penghancuran batu ginjal lebih optimal, radiasi aman dan minimal, serta hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan," papar dr Marto.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum prosedur ESWL adalah puasa makanan dan minuman setidaknya 4-6 jam, mengonsumsi makanan yang mudah dicerna selama 1-2 hari agar tidak ada makanan yang tersisa pada usus, dan menghentikan konsumsi obat pengencer darah selama 7-10 hari sesuai dengan instruksi dokter.
"Tips menghindari batu ginjal adalah asupan air harus terpenuhi 2,5 liter per hari, aktif berkegiatan atau rutin berolahraga, hindari obesitas dan setahun sekali cek asam urat," pungkas dr Marto.
(tdy)