Ini Daerah Endemis Tinggi Malaria di Indonesia

Sabtu, 01 April 2017 - 14:26 WIB
Ini Daerah Endemis Tinggi...
Ini Daerah Endemis Tinggi Malaria di Indonesia
A A A
JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan drg Vensya Sitohang MEpid menjelaskan sampai 2016 wilayah timur Indonesia masih menjadi daerah endemis tinggi malaria, seperti NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Nyamuk anopheles yang jadi vektor malaria senangnya kan tinggal di air yang tergenang. Nah, ini umumnya ada di daerah pertambangan liar, di mana masyarakat mendulang atau melakukan pertambangan lokal dan berpindah-pindah, kemudian tidak terdeteksi dan itu terfokus di daerah timur, di Kalimantan ada juga beberapa," kata drg Vensya saat acara Kebijakan Pencegahan dan Pengobatan Malaria di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Faktor geografis dan rendahnya kesadaran masyrakat dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya kasus malaria di wilayah timur Indonesia, di mana Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 80% kasus malaria di wilayah tersebut.

"Ini kembali pada kepedulian masyarakat. Misalnya ada gejala demam-demam sakit kepala, enggak diperiksakan," ujar drg Vensya.

Oleh karena itu, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencapai target eliminasi malaria di 2025, Kementerian Kesehatan terus melakukan beberapa upaya preventif. Sementara di DKI Jakarta dan Bali telah dinyatakan 100% terbebas dari malaria.

"Di kawasan yang masih endemis, kita lakukan upaya preventif dengan melakukan insectiside residual spray (IRS), pembagian kelambu, kemoprofilaksis, dan penggunaan repellent nyamuk," bebernya.

Penyakit Malaria adalah penyakit disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala panas dingin menggigil dan demam berkepanjangan. Malaria tidak di tularkan secara kontak langsung dari satu manusia ke manusia lain, melainkan telah terinfeksi parasit malaria, biasanya oleh gigitan nyamuk dan hidup serta berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0756 seconds (0.1#10.140)