Merokok Menyebabkan 1 dari 5 Kematian di Seluruh Dunia

Minggu, 09 April 2017 - 19:02 WIB
Merokok Menyebabkan...
Merokok Menyebabkan 1 dari 5 Kematian di Seluruh Dunia
A A A
JAKARTA - Sebuah kajian yang dipublikasikan di jurnal medis The Lancet memperlihatkan fakta baru tentang bahaya merokok. Di kajian itu disebutkan, merokok menyebabkan satu dari 10 kematian di seluruh dunia dengan separuh di antaranya terjadi di empat negara yaitu China, India, Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Kajian itu memperingatkan, meskipun ada kebijakan kendali tembakau yang telah berjalan puluhan tahun, pertumbuhan populasi telah meningkatkan angka perokok. Menurut periset, kematian bisa meningkat karena perusahaan tembakau secara agresif menarget pasar baru terutama di negara dunia ketiga.

“Meskipun ada bukti tegas mengenai bahaya tembakau pada kesehatan, saat ini, satu di tiap empat pria di dunia ini adalah perokok harian. Merokok tetap menjadi faktor risiko terbesar kedua untuk kematian dini dan disabilitas dan untuk lebih jauh mengurangi dampaknya, kita harus mengintensifkan kendali tembakau untuk lebih jauh mengurangi kelaziman merokok dan beban yang diatribusikan,” tutur penulis senior kajian ini, Dr Emmanuela Gakidou, yang dikutip BBC.

Laporan Global Burden of Diseases itu disusun berdasarkan pada kebiasaan merokok di 195 negara dan kawasan antara 1990—2015. Mereka menemukan, hampir 1 miliar orang merokok tiap hari di 2015—satu di antara 4 pria dan sati di antara 20 wanita. Angka itu sebenarnya menurun dari 1 di antara 3 pria dan 1 di antara 12 wanita yang merokok pada 1990.

Tapi, pertumbuhan penduduk berarti bahwa ada peningkatkan pada angka perokok, yaitu baik dari 870 juta pada 1990. Dan, angka kematian terkait tembakau—lebih dari 6,4 juta pada 2015—meningkat sebanyak 4,7% pada periode yang sama.

Kajian itu menemukan, sejumlah negara telah berhasil dalam upayanya membantu orang-orang berhenti merokok. Sebagian usaha itu dilakukan melalui kombinasi pajak yang lebih tinggi, peringatan di bungkus rokok dan program pendidikan.

Selama periode 25 tahun, Brasil telah melihat persentase perokok harian turun dari 29% menjadi 12% di antara pria dan dari 19% menjadi 8% di antara wanita. Laporan itu juga mengungkapkan, Bangladesh, Indonesia dan Filipina tidak mengalami perubahan selama periode 1990—2015.

Di Rusia, angka merokok pada wanita meningkat sebanyak 4% pada periode tersebut. Penulis kajian itu memperingatkan, tren yang sama juga muncul di sebagian Afrika.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6575 seconds (0.1#10.140)