Fisikawan Kuantum Mengklaim Ant-Man Bakal Kalahkan Superman
A
A
A
LOS ANGELES - Dalam sebuah kajian ilmiah, ditemukan bahwa Superman adalah tokoh superhero terhebat di sepanjang sejarah muka bumi ini. Menurut kajian itu, dia mampu mengungguli banyak superhero hebat lain, seperti Wolverine dan juga Thor.
Ini pulalah yang membuat fans komik DC sangat memuja pahlawan mereka yang mampu mengungguli kehebatan para pahlawan produksi Marvel. Tapi, klaim terbaru seorang fisikawan kuantum ini bakal kembali menyulut debat siapakah superhero paling kuat di antara tokoh buatan DC dan Marvel itu.
Dikutip dari ComicBook.com, klaim itu menyatakan, satu tokoh superhero buatan Marvel, yaitu Ant-Man, bakal dengan mudah mengalahkan Superman dalam sebuah pertarungan. Kok bisa?
Klaim ini diungkapkan Dr Spiros Michalakis dari California Institute of Technology saat berbicara kepada Inverse (via SR) tentang pengalamannya menjadi konsultan Marvel Studios untuk film Ant-Man (2015) yang dibintangi Paul Rudd. Dalam wawancara itu, Michalakis membahas mengenai penciptaan kekuatan menciut Ant-Man dan apa arti sebenarnya dari kekuatan tersebut.
“Ketika saya sedang berusaha menginjeksi elemen fisika modern pada naskah film itu, saya memunculkan ide ini bahwa ketika Ant-Man masuk ke Microverse, itu adalah tempat dimana alam realitas berubah di sekitar kalian. Jadi ketika kalian masuk ke quantum realm, serangkaian hukumnya berbeda terus berlaku,” papar Michalakis.
Dia kemudian mendeskripsikan bagaimana keberadaan Ant-Man di Quantum Realm memberinya keuntungan taktis yang berbeda. Menurut dia, di Quantum Realm, Ant-Man tidak akan terikat hukum fisika yang kita kenal—hukum yang masih ditaati superhero, bahkan jika superhero seperti Superman bisa membelokkan hukum itu seperti dengan terbang.
“Yang saya katakan adalah dengan potensi memahami kode kuantum darimana lengkungan ruang waktu berasal, (Ant-Man) bisa memanipulasinya untuk meningkatkan atau menguranginya. Superman pernah, di kanon DC Universer, mengangkat beban 200 kuintil ton. Tapi, kalau Ant-Man punya cara, dia bisa mengalahkan Superman dengan 201 ton. Ant-Man bisa menciptakan, bisa dikatakan, lubang hitam. Bisakan Superman lari dari lubang hitam? Mungkin tidak. Lalu, game over,” tutur Michalakis.
Klaim ini mungkin adalah teori ilmiah, tapi akan menjadi satu debat panas para fans berat DC dan Marvel. Tapi, klaim ini adalah sesuatu yang menarik dari karakter Ant-Man.
Sejumlah fans Marvel Cinematic Universe berspekulasi bahwa Ant-Man yang diperankan Paul Rudd dan aksesnya terhadap Quantum Realm bisa menjadi sesuatu yang penting dalam mengalahkan musuh terkuat MCU seperti Thanos (Josh Brolin) di Avengers: Infinity War. Berdasarkan ucapan Michalakis, Ant-Man/Scott Lang bisa jadi ancaman bad Mad Titan tanpa diduga sebelumnya.
Dan, tentu saja, karena tidak mungkin ada film lintas batas antara DC dan Marvel, maka fans pun tidak akan pernah melihat skenario pertarungan antara Superman dan Ant-Man. Tapi, ada yang bertanya-tanya bagaimana Man of Steel akan membalas jika dia benar-benar berhadapan dengan Ant-Man dan manusia semut itu tiba-tiba berubah menjadi Giant-Man, seperti yang dia lakukan saat muncul di Captain America: Civil War.
Ini pulalah yang membuat fans komik DC sangat memuja pahlawan mereka yang mampu mengungguli kehebatan para pahlawan produksi Marvel. Tapi, klaim terbaru seorang fisikawan kuantum ini bakal kembali menyulut debat siapakah superhero paling kuat di antara tokoh buatan DC dan Marvel itu.
Dikutip dari ComicBook.com, klaim itu menyatakan, satu tokoh superhero buatan Marvel, yaitu Ant-Man, bakal dengan mudah mengalahkan Superman dalam sebuah pertarungan. Kok bisa?
Klaim ini diungkapkan Dr Spiros Michalakis dari California Institute of Technology saat berbicara kepada Inverse (via SR) tentang pengalamannya menjadi konsultan Marvel Studios untuk film Ant-Man (2015) yang dibintangi Paul Rudd. Dalam wawancara itu, Michalakis membahas mengenai penciptaan kekuatan menciut Ant-Man dan apa arti sebenarnya dari kekuatan tersebut.
“Ketika saya sedang berusaha menginjeksi elemen fisika modern pada naskah film itu, saya memunculkan ide ini bahwa ketika Ant-Man masuk ke Microverse, itu adalah tempat dimana alam realitas berubah di sekitar kalian. Jadi ketika kalian masuk ke quantum realm, serangkaian hukumnya berbeda terus berlaku,” papar Michalakis.
Dia kemudian mendeskripsikan bagaimana keberadaan Ant-Man di Quantum Realm memberinya keuntungan taktis yang berbeda. Menurut dia, di Quantum Realm, Ant-Man tidak akan terikat hukum fisika yang kita kenal—hukum yang masih ditaati superhero, bahkan jika superhero seperti Superman bisa membelokkan hukum itu seperti dengan terbang.
“Yang saya katakan adalah dengan potensi memahami kode kuantum darimana lengkungan ruang waktu berasal, (Ant-Man) bisa memanipulasinya untuk meningkatkan atau menguranginya. Superman pernah, di kanon DC Universer, mengangkat beban 200 kuintil ton. Tapi, kalau Ant-Man punya cara, dia bisa mengalahkan Superman dengan 201 ton. Ant-Man bisa menciptakan, bisa dikatakan, lubang hitam. Bisakan Superman lari dari lubang hitam? Mungkin tidak. Lalu, game over,” tutur Michalakis.
Klaim ini mungkin adalah teori ilmiah, tapi akan menjadi satu debat panas para fans berat DC dan Marvel. Tapi, klaim ini adalah sesuatu yang menarik dari karakter Ant-Man.
Sejumlah fans Marvel Cinematic Universe berspekulasi bahwa Ant-Man yang diperankan Paul Rudd dan aksesnya terhadap Quantum Realm bisa menjadi sesuatu yang penting dalam mengalahkan musuh terkuat MCU seperti Thanos (Josh Brolin) di Avengers: Infinity War. Berdasarkan ucapan Michalakis, Ant-Man/Scott Lang bisa jadi ancaman bad Mad Titan tanpa diduga sebelumnya.
Dan, tentu saja, karena tidak mungkin ada film lintas batas antara DC dan Marvel, maka fans pun tidak akan pernah melihat skenario pertarungan antara Superman dan Ant-Man. Tapi, ada yang bertanya-tanya bagaimana Man of Steel akan membalas jika dia benar-benar berhadapan dengan Ant-Man dan manusia semut itu tiba-tiba berubah menjadi Giant-Man, seperti yang dia lakukan saat muncul di Captain America: Civil War.
(alv)