Kemenkes Luncurkan Aplikasi untuk Penderita Diabetes

Selasa, 30 Mei 2017 - 01:17 WIB
Kemenkes Luncurkan Aplikasi...
Kemenkes Luncurkan Aplikasi untuk Penderita Diabetes
A A A
JAKARTA - Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit jantung, kanker, paru kronik, dan diabetes mellitus (DM) masih menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan ini menjadi beban dalam pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Sadar akan hal tersebut, Kementerian Kesehatan bersama PT Boehringer Ingelheim Indonesia, sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan global menghadirkan aplikasi digital bagi penderita diabetes, yaitu CekGulaKU. Aplikasi ini berisi berbagai informasi lengkap dan menarik mengenai DM tipe 2 dan rekomendasi gaya hidup sehat.

"Semua informasi yang terdapat di aplikasi ini sifatnya untuk mengedukasi dan tidak dimaksudkan untuk mengganti konsultasi dengan dokter," kata Medical Director PT Boehringer Ingelheim Indonesia dr Mary Josephine di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Alikasi yang diperuntukan untuk masyarakat umum, khususnya pasien diabetes ini dilengkapi dengan empat fitur utama, yaitu tes risiko, artikel informasi dari dokter ahli DM, rekomendasi menu makanan dan aktifitas fisik. Terdapat juga fitur-fitur menarik lainnya seperti pencatat kadar gula darah, pemesanan obat secara online dan fitur pengingat jam makan, kapan harus mengkonsumsi obat dan melakukan aktivitas fisik.

"Kami berharap dengan adanya aplikasi CekGulaKU, kesadaran masyarakat akan penyakit DM semakin meningkat dan mereka mampu mengatur pola hidup sehat sehingga diharapkan angka kematian akibat PTM terutama DM tipe 2 terus menurun," paparnya.

Selain menghadirkan CekGulaKU, Kementerian Kesehatan juga meluncurkan program Initiative for Health Awareness, Liaising, & Empowerment (INHALE) yang diharapkan dapat menjadi salah satu langkah dalam penanggulangan penyakit tidak menular, khususnya penyakit Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

"Program INHALE merupakan sebuah program dimana pada daerah yang terpilih, untuk kali ini di daerah dengan prevalensi tinggi yakni Palu dan Kupang, akan dilakukan serangkaian kegiatan yang diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan khususnya Asma dan PPOK. Mulai peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat setempat terhadap Asma & PPOK, dan juga peningkatan kesiapan alat kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga masyarakat lebih mudah untuk melakukan deteksi dini dan tindak lanjut dini apabila terjangkit,” pungkasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6667 seconds (0.1#10.140)