Hisap Ganja Picu Napas Tak Sedap Hingga Gusi Bengkak & Berdarah
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Columbia University College of Dental Medicine menunjukkan, bahwa sering menghisap ganja bisa menyebabkan masalah kesehatan untuk mulut, gigi dan gusi. Penelitian ini melibatkan hampir 2000 responden yang diwawancarai terkait kebiasaan mengganja.
Dilansir dari Men's Health, selanjutnya mereka melakukan pemeriksaan gigi. Peneliti pun menemukan bahwa mereka yang menggunakan ganja seksi atau lebih dalam satu bulan berisiko memiliki tanda penyakit periodontal dibandingkan mereka yang tak menghisap ganja.
Selain itu, mereka yang menghisap ganja dua kali lipat berisiko menderita penyakit periodontititis yang parah dibandingkan mereka yang jarang atau yang tidak pernah menghisap ganja. Periodontitis bisa memicu masalah gigi dan mulut yang serius.
Seperti halnya gusi bengkak, gusi berdarah, gusi mengecil, muncul jarak di antara gigi, napas tak sedap, sakit saat mengunyah, dan gigi melonggar hingga lepas. Untuk menjaga kesehatan mulut, para peneliti menyarankan menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride.
Namun jika sudah menderita penyakit ini, bisa meringankan dengan cara membersihkan gigi dan mulut secara teratur serta kunjungi dokter gigi setiap tiga bulan sehari.
Dilansir dari Men's Health, selanjutnya mereka melakukan pemeriksaan gigi. Peneliti pun menemukan bahwa mereka yang menggunakan ganja seksi atau lebih dalam satu bulan berisiko memiliki tanda penyakit periodontal dibandingkan mereka yang tak menghisap ganja.
Selain itu, mereka yang menghisap ganja dua kali lipat berisiko menderita penyakit periodontititis yang parah dibandingkan mereka yang jarang atau yang tidak pernah menghisap ganja. Periodontitis bisa memicu masalah gigi dan mulut yang serius.
Seperti halnya gusi bengkak, gusi berdarah, gusi mengecil, muncul jarak di antara gigi, napas tak sedap, sakit saat mengunyah, dan gigi melonggar hingga lepas. Untuk menjaga kesehatan mulut, para peneliti menyarankan menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride.
Namun jika sudah menderita penyakit ini, bisa meringankan dengan cara membersihkan gigi dan mulut secara teratur serta kunjungi dokter gigi setiap tiga bulan sehari.
(nfl)