Film Jailangkung: Sensasi Horor Dalam Sebuah Keluarga

JAKARTA - Jailangkung menghadirkan cerita yang lebih berbeda dengan film Jelangkung yang pernah ada. Film ini menawarkan sensasi horor bernuansa keluarga.
Pada film sebelumnya, Jelangkung yang sukses di 2001 dengan meraih lebih dari dua juta pasang mata ini menggambarkan persahabatan.

"Ini film dibuat serius, walaupun horor itu ada unsur drama keluarga. Jadi ini yang lebih berbeda soalnnya ada kekompakan jelangkung dalam konflik keluarga. Ada masalah yang sangat bagus dan itu yang bikin ceritanya kuat," kata Hanna Al Rashid saat mengunjungi Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Film garapan Rizal Mantovani dan Jose Purnomo ini menampilkan adegan seram alami dan tidak dibikin secara kasat mata. Efek ketakutan yang dibuat ini bisa membuat penonton terus memacu jantung.

"Jadi saya ngerasa penonton akan related untuk nonton, kamu akan merasa feelingnya lebih love a family dan take care. Film ini dibuat dengan serius, Jadi ini ada adegan natural seramnya," terang dia.

Tidak hanya itu, lokasi syuting yang dipilih pun memberikan nuansa horor. Hal itu untuk mendukung cerita. Para pemain sendiri lebih leluasa untuk mengeksplorasi kemampuan aktingnya. Ini yang membuat film tampak kuat.

"Jadi kita diberikan keleluasaan untuk memberikan akting yang ditampilkan, apalagi lokasi memang terbilang sangat seram," tegas Hanna.

Sementara, film Jailangkung memiliki tagline “Datang Gendong, Pulang Bopong” ini akan berfokus pada petualangan 3 gadis cantik bernama Bella, Angel, dan Tasya dalam mengungkap misteri yang menimpa orang tua mereka.

Pemain yang terlibat, selain Hanna Al Rasyid, ada Amanda Rawles, Wulan Guritno, Jefri Nichol, Lukman Sardi, dan Butet Kertaradjasa.