Studi: Busana Bermotif Garis Bisa Buat Sakit Kepala
A
A
A
JAKARTA - Memakai busana dengan motif stripes atau garis-garis memberikan kesan dinamis. Busana motif ini bisa dikenakan dalam berbagai aktivitas serta memberikan efek melangsingkan atau sebaliknya, membuat tubuh terlihat besar.
Namun sejumlah peneliti mengatakan item fashion motif garis bisa menyebabkan sakit kepala, di mana peneliti menemukan adanya kaitan antara baju atau kaus dengan pola statis, seperti bar dan garis bisa memberikan efek negative, salah satunya sakit kepala.
Dilansir Metro, pola garis-garis dinilai bisa menyebabkan masalah dalam otak orang yang sehat. Peneliti di University Medical Centre (UMC) Utrecht Belanda menjelaskan saat melihat pola tersebut, aktivitas otak akan meningkat dan menyebabkan timbulnya sakit kepala.
Para peneliti mengklaim penemuannya ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk arsitek dan desainer. Selain itu, temuan ini juga bisa membantu mereka yang sensitif terhadap migrain.
"Temuan kami menyiratkan bahwa dalam merancang bangunan, mungkin penting untuk menghindari jenis pola visual yang dapat mengaktifkan sirkuit ini dan menyebabkan ketidaknyamanan, migrain, atau kejang," kata Dora Hermes dari UMC.
Menurut Dora, rasa tidak nyaman juga bisa muncul pada mereka yang berada dalam keadaan sehat, setelah melihat gambar yang bisa menyebabkan kejang para pasien epilepsi yang sensitif pada cahaya terang tersebut. Dengan meletakkan elektroda kecil pada kulit kepala, peneliti bisa mengukur pola berulang dari aktivitas otak saat melihat pola garis.
"Pola garis menghasilkan gamma osilasi atau gelombang otak frekuensi tinggi yang kuat, sementara yang lain seperti cloudscapes atau pemandangan alam tidak," pungkasnya.
Namun sejumlah peneliti mengatakan item fashion motif garis bisa menyebabkan sakit kepala, di mana peneliti menemukan adanya kaitan antara baju atau kaus dengan pola statis, seperti bar dan garis bisa memberikan efek negative, salah satunya sakit kepala.
Dilansir Metro, pola garis-garis dinilai bisa menyebabkan masalah dalam otak orang yang sehat. Peneliti di University Medical Centre (UMC) Utrecht Belanda menjelaskan saat melihat pola tersebut, aktivitas otak akan meningkat dan menyebabkan timbulnya sakit kepala.
Para peneliti mengklaim penemuannya ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk arsitek dan desainer. Selain itu, temuan ini juga bisa membantu mereka yang sensitif terhadap migrain.
"Temuan kami menyiratkan bahwa dalam merancang bangunan, mungkin penting untuk menghindari jenis pola visual yang dapat mengaktifkan sirkuit ini dan menyebabkan ketidaknyamanan, migrain, atau kejang," kata Dora Hermes dari UMC.
Menurut Dora, rasa tidak nyaman juga bisa muncul pada mereka yang berada dalam keadaan sehat, setelah melihat gambar yang bisa menyebabkan kejang para pasien epilepsi yang sensitif pada cahaya terang tersebut. Dengan meletakkan elektroda kecil pada kulit kepala, peneliti bisa mengukur pola berulang dari aktivitas otak saat melihat pola garis.
"Pola garis menghasilkan gamma osilasi atau gelombang otak frekuensi tinggi yang kuat, sementara yang lain seperti cloudscapes atau pemandangan alam tidak," pungkasnya.
(tdy)