Tak Hanya Mengenyangkan, Ngemil Bermanfaat untuk Bayi
A
A
A
JAKARTA - Snacking atau ngemil untuk bayi tak hanya bermanfaat untuk melengkapi kebutuhan asupan gizi dan variasi makanan. Snack juga dapat menjadi sarana untuk menstimulasi kemampuan motorik halus dan melatih self feeding skill untuk membentuk kemandirian sejak dini.
"Memasuki akhir usia 7 bulan, bayi mulai mampu mengkoordinasikan gerak motorik halus, seperti meraih, mengambil dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lainnya dengan baik dan mampu menjimpit benda dengan kedua jarinya. Periode ini menunjukkan bahwa kemampuannya untuk memegang dan melepas makanan semakin berkembang," papar Praktisi Kesehatan Anak, dr Margareta Komalasari, SpA saat jumpa pers di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Dalam fase ini, orang tua dapat memberikan stimulasi berupa finger food sebagai camilan dengan ukuran dan tekstur yang tepat yaitu agak kecil dan mudah lumer dalam mulut agar bayi tidak tersedak. Selain itu, ukuran dan tekstur camilan juga harus disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang bayi.
"Camilan atau makanan yang dikonsumsi bayi itu tidak boleh lebih kecil dari jari tangan karena takut tersedak bila dimakan. Jika pun kecil, pastikan yang mudah lumer di mulut. Stimulasi yang diberikan bisa berdampak pada perkembangan kemandirian makan, kemampuan memegang alat tulis hingga kemampuan menulis dikemudian hari," jelasnya.
Sementara waktu pemberian camilan sebaiknya dilakukan secara konsisten yaitu dua jam sesudah makan utama. "Camilan yang sehat itu mengandung mikronutrien dan makronutrien, tidak mengandung pewarna, pengawet, dan penguat rasa. Camilan juga bukan makan utama tapi pendamping. Hanya sekitar 30% dari total asupan makanan bayi sehari-hari," pungkasnya.
"Memasuki akhir usia 7 bulan, bayi mulai mampu mengkoordinasikan gerak motorik halus, seperti meraih, mengambil dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lainnya dengan baik dan mampu menjimpit benda dengan kedua jarinya. Periode ini menunjukkan bahwa kemampuannya untuk memegang dan melepas makanan semakin berkembang," papar Praktisi Kesehatan Anak, dr Margareta Komalasari, SpA saat jumpa pers di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Dalam fase ini, orang tua dapat memberikan stimulasi berupa finger food sebagai camilan dengan ukuran dan tekstur yang tepat yaitu agak kecil dan mudah lumer dalam mulut agar bayi tidak tersedak. Selain itu, ukuran dan tekstur camilan juga harus disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang bayi.
"Camilan atau makanan yang dikonsumsi bayi itu tidak boleh lebih kecil dari jari tangan karena takut tersedak bila dimakan. Jika pun kecil, pastikan yang mudah lumer di mulut. Stimulasi yang diberikan bisa berdampak pada perkembangan kemandirian makan, kemampuan memegang alat tulis hingga kemampuan menulis dikemudian hari," jelasnya.
Sementara waktu pemberian camilan sebaiknya dilakukan secara konsisten yaitu dua jam sesudah makan utama. "Camilan yang sehat itu mengandung mikronutrien dan makronutrien, tidak mengandung pewarna, pengawet, dan penguat rasa. Camilan juga bukan makan utama tapi pendamping. Hanya sekitar 30% dari total asupan makanan bayi sehari-hari," pungkasnya.
(nfl)