Pameran Seni Art Jakarta Digelar Akhir Juli Ini
A
A
A
JAKARTA - Pameran seni lewat Art Jakarta 2017 akan digelar kembali di The Ballroom The Ritz¬Carlton, Pacific Place, Jakarta pada 27¬-30 Juli 2017. Art Jakarta hadir dengan menggantikan nama Bazaar Art Jakarta yang sudah dikenal luas selama ini.
Pergantian nama Art Jakarta untuk lebih menunjukkan bahwa art fair ini bukan hanya milik Harper's Bazaar atau MRA Media sebagai inisiator, juga milik Jakarta, bahkan Indonesia.
Tahun ini merupakan tahun ke¬-9 diadakannya Art Jakarta. Sejak diadakan pertama kalinya pada 2009, Art Jakarta telah menjadi tujuan utama para kolektor seni dan penggemar di Indonesia dan Asia Pasifik. Hal itu terlihat dengan meningkatnya jumlah peserta pameran dan pengunjung setiap tahunnya.
Sebelumnya Bazaar Art Jakarta 2016 telah berhasil menghadirkan 630 seniman lokal dan mancanegara dengan 2.000 karya seni dengan jumlah transaksi mencapai Rp104 miliar. Acara ini juga berhasil mendatangkan lebih dari 45.000 pengunjung di 2016.
“Ketidakstabilan politik dan krisis ekonomi bisa mematikan atau racun bagi art market. Sebagai art fair nasional terbesar di Indonesia, dengan konten dan partisipasi internasional yang kuat, Art Jakarta berperan penting tidak hanya untuk mempromosikan seni Indonesia kepada kolektor lokal dan internasional, tapi juga untuk meningkatkan visibilitas Indonesia di regional dan mendekatkan Indonesia kepada negara¬negara tetangga,” kata Fair Consultant Art Jakarta 2017, Gil Schneider dalam Konferensi Pers Art Jakarta, di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Untuk pertama kalinya, Art Jakarta mengadakan Video Art Competition. Kompetisi ini diadakan untuk menggairahkan kembali animo masyarakat terhadap seni video dan mengangkat tema Unity in Diversity yang juga menjadi tema besar Art Jakarta 2017, sekaligus memberi pesan bahwa seni bisa menyatukan segala perbedaan di manapun termasuk di Indonesia.
Head Committee Art Jakarta Indriati Wirjanto mengatakan Art Jakarta 2017 bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk membuat Indonesia dan Jakarta khususnya sebagai pusat seni di Asia. Menurutnya, sebagai art fair premium yang sudah masuk dalam peta senirupa di Asia Tenggara, Art Jakarta sudah sepantasnya menjadi agenda nasional.
“Inilah home¬grown art fair yang pertama di Indonesia. Kami ingin Art Jakarta bisa menjadi pesta seni rupa yang bisa dinikmati, mulai penikmat seni pemula hingga kolektor dan praktisi dunia senirupa. Art Jakarta juga hadir sebagai hub dan tempat untuk menjalin network antar pencinta dan pelaku senirupa. Art Jakarta 2017 juga akan berkolaborasi dengan galeri ¬galeri dari Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, China, dan Prancis,” ungkap Indriati.
Art Jakarta 2017 yang bekerja sama dengan Pacific Place juga menghadirkan MALLart, menampilkan instalasi berskala besar yang bisa dinikmati pengunjung di area mall. MALLart tahun ini merupakan karya Indiguerillas.
Dari segi edukasi, Art Jakarta 2017 mengadakan Creative Art Class bagi pengunjung Art Jakarta dari berbagai kelompok usia yang tertarik ingin mencoba menggambar, melukis, atau bentuk seni lainnya.
Art Jakarta 2017 juga menghadirkan berbagai program menarik yang akan mendorong pengunjung untuk mencintai seni melalui pendekatan lifestyle, seperti, talk show yang membahas mengenai seni dalam bentuk kolaborasi dengan bidang lain seperti Art and Living, Art and Music, serta Art and Industri.
Para pengunjung Art Jakarta 2017 juga dapat menikmati seni dalam berbagai bentuk, seperti, pengalaman kuliner melalui pendekatan seni di pop up restaurant, atau merchandise dalam balutan karya seni dari seniman Indonesia seperti Ugo Untoro, Radi Arwinda, Indra Dodi, dan Hendra 'Hehe' Harsono di Art Bar.
“Art Jakarta ditujukan menjadi platform bukan saja bagi kolektor seni rupa serius, tapi juga untuk pemula dengan memberikan medium yang lebih luas dan merangkul unsur ¬unsur fashion dan lifestyle. Hal ini diharapkan bisa melahirkan dan menumbuhkan kolektor ¬kolektor serius yang baru,” ucap Editor ¬in¬ Chief Harper's Bazaar Indonesia dan Deputy Fair Director Art Jakarta 2017 Ria Lirungan.
Pergantian nama Art Jakarta untuk lebih menunjukkan bahwa art fair ini bukan hanya milik Harper's Bazaar atau MRA Media sebagai inisiator, juga milik Jakarta, bahkan Indonesia.
Tahun ini merupakan tahun ke¬-9 diadakannya Art Jakarta. Sejak diadakan pertama kalinya pada 2009, Art Jakarta telah menjadi tujuan utama para kolektor seni dan penggemar di Indonesia dan Asia Pasifik. Hal itu terlihat dengan meningkatnya jumlah peserta pameran dan pengunjung setiap tahunnya.
Sebelumnya Bazaar Art Jakarta 2016 telah berhasil menghadirkan 630 seniman lokal dan mancanegara dengan 2.000 karya seni dengan jumlah transaksi mencapai Rp104 miliar. Acara ini juga berhasil mendatangkan lebih dari 45.000 pengunjung di 2016.
“Ketidakstabilan politik dan krisis ekonomi bisa mematikan atau racun bagi art market. Sebagai art fair nasional terbesar di Indonesia, dengan konten dan partisipasi internasional yang kuat, Art Jakarta berperan penting tidak hanya untuk mempromosikan seni Indonesia kepada kolektor lokal dan internasional, tapi juga untuk meningkatkan visibilitas Indonesia di regional dan mendekatkan Indonesia kepada negara¬negara tetangga,” kata Fair Consultant Art Jakarta 2017, Gil Schneider dalam Konferensi Pers Art Jakarta, di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Untuk pertama kalinya, Art Jakarta mengadakan Video Art Competition. Kompetisi ini diadakan untuk menggairahkan kembali animo masyarakat terhadap seni video dan mengangkat tema Unity in Diversity yang juga menjadi tema besar Art Jakarta 2017, sekaligus memberi pesan bahwa seni bisa menyatukan segala perbedaan di manapun termasuk di Indonesia.
Head Committee Art Jakarta Indriati Wirjanto mengatakan Art Jakarta 2017 bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk membuat Indonesia dan Jakarta khususnya sebagai pusat seni di Asia. Menurutnya, sebagai art fair premium yang sudah masuk dalam peta senirupa di Asia Tenggara, Art Jakarta sudah sepantasnya menjadi agenda nasional.
“Inilah home¬grown art fair yang pertama di Indonesia. Kami ingin Art Jakarta bisa menjadi pesta seni rupa yang bisa dinikmati, mulai penikmat seni pemula hingga kolektor dan praktisi dunia senirupa. Art Jakarta juga hadir sebagai hub dan tempat untuk menjalin network antar pencinta dan pelaku senirupa. Art Jakarta 2017 juga akan berkolaborasi dengan galeri ¬galeri dari Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Spanyol, Thailand, China, dan Prancis,” ungkap Indriati.
Art Jakarta 2017 yang bekerja sama dengan Pacific Place juga menghadirkan MALLart, menampilkan instalasi berskala besar yang bisa dinikmati pengunjung di area mall. MALLart tahun ini merupakan karya Indiguerillas.
Dari segi edukasi, Art Jakarta 2017 mengadakan Creative Art Class bagi pengunjung Art Jakarta dari berbagai kelompok usia yang tertarik ingin mencoba menggambar, melukis, atau bentuk seni lainnya.
Art Jakarta 2017 juga menghadirkan berbagai program menarik yang akan mendorong pengunjung untuk mencintai seni melalui pendekatan lifestyle, seperti, talk show yang membahas mengenai seni dalam bentuk kolaborasi dengan bidang lain seperti Art and Living, Art and Music, serta Art and Industri.
Para pengunjung Art Jakarta 2017 juga dapat menikmati seni dalam berbagai bentuk, seperti, pengalaman kuliner melalui pendekatan seni di pop up restaurant, atau merchandise dalam balutan karya seni dari seniman Indonesia seperti Ugo Untoro, Radi Arwinda, Indra Dodi, dan Hendra 'Hehe' Harsono di Art Bar.
“Art Jakarta ditujukan menjadi platform bukan saja bagi kolektor seni rupa serius, tapi juga untuk pemula dengan memberikan medium yang lebih luas dan merangkul unsur ¬unsur fashion dan lifestyle. Hal ini diharapkan bisa melahirkan dan menumbuhkan kolektor ¬kolektor serius yang baru,” ucap Editor ¬in¬ Chief Harper's Bazaar Indonesia dan Deputy Fair Director Art Jakarta 2017 Ria Lirungan.
(tdy)