Lansia Bukan Alasan untuk Tidak Berpuasa

Selasa, 13 Juni 2017 - 23:01 WIB
Lansia Bukan Alasan untuk Tidak Berpuasa
Lansia Bukan Alasan untuk Tidak Berpuasa
A A A
JAKARTA - Umumnya orang yang sudah lanjut usia enggan berpuasa dengan alasan kesehatan. Padahal, berpuasa justru memberikan banyak manfaat kesehatan para usia lanjut. Tinggal bagaimana menyiasatinya.

"Jangan bilang tidak kuat dulu. Selama masih mampu berpuasa adalah wajib. Mampu atau tidak mampu Anda sendiri yang ukur. Maka itu konsultasi dahulu ke dokter," kata dr Edy Rizal Wahyudi SpPD KGer FINASIM dari divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalan FKUI/RSUPN-CM.

Ya, usia memang menjadi alasan seseorang enggan berpuasa. Padahal selama masih mampu dan tidak ada gangguan kesehatan, berpuasa wajib hukumnya. Dikatakan dr Edy, sebetulnya tidak ada yang berubah saat berpuasa, hanya memindahkan waktu makan saja dan beberapa waktu dimasukkan sebagai camilan.

Tak dimungkiri, pada usia lanjut, beberapa perubahan terjadi pada tubuh. Cairan tubuh misalnya, berkurang dari 60% menjadi 45-50%. Rasa haus juga menurun sehingga asupan cairan juga berkurang. Akibatnya lansia berisiko alami dehidrasi dan mudah timbul rasa lelah, lemah, dan bingung.

Adapun nafsu makan juga menurun dikarenakan faktor sosial (rasa terisolasi dan masalah keuangan), psikologis (depresi/demensia/gangguan daya ingat), faktor penyakit (penyakit parkinson, kardiomiopati & sembelit), dan sensasi lapar yang menurun.

Tentunya hal ini menjadi tantangan dalam berpuasa, tetapi dr Edy mengingatkan agar makan dan minum dengan otak tidak dengan lidah. "Mau puasa harus tetap makan dan minum cukup biar kuat puasanya dan dapat pahala," katanya.

Sebaliknya, jika kondisi fisik tidak memungkinkan dianjurkan untuk tidak memaksakan diri untuk terus berpuasa. Kebutuhan kalori lansia ketika berpuasa sama dengan di bulan lain. Konsumsi cairan 30-50 cc/kg BB/hari (8-10 gelas). Cara memenuhinya, konsumsi dua gelas saat berbuka, 3-4 gelas setelah salat tarawih sampai sebelum tidur, satu gelas saat bangun tidur sebelum sahur, dan 1-2 gelas saat sahur.

Yang juga perlu diketahui, asupan kalori saat sahur sebesar 40%, buka puasa 50% kalori, dan 10% sesudah tarawih. Sebaiknya sebelum salat magrib atau untuk batalkan puasa konsumsi makanan ringan saja. Baru setelah salat magrib makan makanan berat.

Sementara saat sahur batasi minuman the atau kopi karena keduanya menstimulasi tubuh untuk sering buang air kecil, juga mudah terjadi dehidrasi. "Minuman manis juga akan dicerna lebih cepat sehingga cepat terasa lapar," urai dr Edy.

Dianjurkan makan makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat agar tidak cepat merasa lapar. Perlu diketahui, usai sahur jangan langsung tidur. Perut bisa kembung karena produksi asam lambung menigkat.

Setelah sahur tubuh mulai mencerna makanan, proses ini berat jika kondisi tubuh tidur. Jika ingin tidur tunggu 2-3 jam setelah sahur.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5765 seconds (0.1#10.140)