Buku Denny JA: Bahagia Itu Mudah dan Ilmiah
A
A
A
JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meluncurkan buku terbarunya berjudul Bahagia itu Mudah dan Ilmiah. Dalam buku itu, Denny meringkas tiga puluh tahun penemuan ilmiah di bidang psikologi, neuroscience, hingga survei opini publik.
Dari list negara bahagia dunia (World Happiness Index) yang dikeluarkan Sustainable Development Solutions Network (SDSN) 2016, Indonesia hanya berada di rangking ke 79 dan turun lagi ke rangking 81 pada 2017.
Menurut daftar itu, 10 negara yang paling mampu membuat warganya bahagia, umumnya adalah negara skandinavia dan Eropa, seperti Denmark, dan Norwegia.
"Dulu soal bagaimana hidup bahagia dispekulasikan oleh filsafat dan dituntun oleh agama, tapi sejak 30 tahun terakhir, ilmu pengetahuan melalui riset yang panjang memberikan tips dan cara untuk membuat individu bahagia," kata Denny dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Senin (3/7/2017).
Yang istimewa, Denny memformulakan ratusan riset itu selama 30 tahun melalui rumus sederhana 3P + 2 S, yaitu gabungan dari Personal Relationship, Positivity (cara berpikir positif), Passion (keterlibatan sepenuh hati), Small Winning (pencapaian hidup), dan Spirituality (membangun hidup spiritual).
"Berbeda dengan yang selama ini diyakini. Mereka yang kaya dan pintar justru banyak yang tak bahagia," lanjutnya.
Namun mereka yang miskin dan tak berpengetahuan lebih banyak lagi yang tak bahagia. Dengan panduan mindset 3P + 2S, individu justru lebih mudah hidup bahagia, terlepas dari kaya atau sederhana, pintar atau biasa saja.
"Dari sepuluh negara yang paling tinggi indeks kebahagiannya (world happiness index), semuanya adalah negara demokratis yang kaya, yang menghargai kebebasan, dan keadilan," ucapnya.
Kini, kata dia, saatnya pemerintah mempertimbangkan world happiness index dalam public policynya. "Dan saatnya juga warga negara mempunyai pengetahuan cara hidup bahagia secara mudah dan ilmiah," tegas dia.
Dari list negara bahagia dunia (World Happiness Index) yang dikeluarkan Sustainable Development Solutions Network (SDSN) 2016, Indonesia hanya berada di rangking ke 79 dan turun lagi ke rangking 81 pada 2017.
Menurut daftar itu, 10 negara yang paling mampu membuat warganya bahagia, umumnya adalah negara skandinavia dan Eropa, seperti Denmark, dan Norwegia.
"Dulu soal bagaimana hidup bahagia dispekulasikan oleh filsafat dan dituntun oleh agama, tapi sejak 30 tahun terakhir, ilmu pengetahuan melalui riset yang panjang memberikan tips dan cara untuk membuat individu bahagia," kata Denny dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Senin (3/7/2017).
Yang istimewa, Denny memformulakan ratusan riset itu selama 30 tahun melalui rumus sederhana 3P + 2 S, yaitu gabungan dari Personal Relationship, Positivity (cara berpikir positif), Passion (keterlibatan sepenuh hati), Small Winning (pencapaian hidup), dan Spirituality (membangun hidup spiritual).
"Berbeda dengan yang selama ini diyakini. Mereka yang kaya dan pintar justru banyak yang tak bahagia," lanjutnya.
Namun mereka yang miskin dan tak berpengetahuan lebih banyak lagi yang tak bahagia. Dengan panduan mindset 3P + 2S, individu justru lebih mudah hidup bahagia, terlepas dari kaya atau sederhana, pintar atau biasa saja.
"Dari sepuluh negara yang paling tinggi indeks kebahagiannya (world happiness index), semuanya adalah negara demokratis yang kaya, yang menghargai kebebasan, dan keadilan," ucapnya.
Kini, kata dia, saatnya pemerintah mempertimbangkan world happiness index dalam public policynya. "Dan saatnya juga warga negara mempunyai pengetahuan cara hidup bahagia secara mudah dan ilmiah," tegas dia.
(tdy)